lxxvii keseluruhan diperoleh skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 46,67. Dari
skor ini kemudian di olah sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sekitar 77,8 siswa melakukan aktivitas pembelajaran dengan baik
melalui penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada pembelajaran fisika.Hasil pengamatan tentang aktivitas siswa melalui lembar
observasi dan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran. Kemudian setelah postes diberikan, untuk mengetahui respon siswa
terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah maka siswa diberikan kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan tentang tanggapan terhadap
model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Berdasarkan hasil kuisioner yang telah diberikan pada siswa setelah kegiatan pembelajaran diakhir siklus, siswa
mempunyai persepsi yang positif terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Artinya siswa senang belajar dengan menggunakan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Berdasarkan data yang diperoleh, rata- rata persentase siswa yang berpandangan positif terhadap model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah lebih besar daripada siswa yang mempunyai pandangan negatif yaitu sekitar 78,4 siswa berpandangan positif dan 21,6 siswa
berpandangan negatif.
C. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada siklus I dari hasil pengamatan menunjukan bahwa siswa cukup senang dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas melalui
penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Dengan adanya aktivitas dan antusias siswa dalam belajar melalui penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat memberikan informasi bahwa model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat menumbuhkan sikap positif
siswa terhadap pembelajaran fisika. Adanya pandangan positif terhadap suatu pembelajaran, dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan termotivasi untuk
meningkatkan hasil belajar, dalam hal ini yaitu hasil belajar fisika siswa.
lxxviii Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh dari penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Sebelum pembelajaran, pengetahuan awal siswa berdasarkan hasil analisis data tegolong kedalam kategori kurang, namun setelah
pembelajaran dengan memberikan perlakuan berupa tindakan penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, pengetahuan siswa menjadi
kategori baik. Rata-rata nilai pretes siswa sebelum pembelajaran yaitu sebesar 49,29. Sedangkan setelah tindakan dengan penerapan model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah pada siklus I rata-rata nilai postes siswa sebesar 73,5. Ini artinya terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa sebesar 24,21. Besarnya
peningkatan hasil belajarpun tampak terlihat langsung dari rata-rata nilai Gain ternormalisasi sebesar 0,49 yang termasuk dalam kategori sedang.
Kemudian untuk melihat signifikansi perbedaan hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, maka dilakukan uji statistik dengan
menggunakan uji Mann-Whitney uji Z
sampel
pada nilai rata-rata pretes dan postes pada taraf kepercayaan 0,95. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh
nilai Z
sampel
sebesar 7,52 dan Z
tabel
sebesar 1,68. Hasil pengujian yang
diperoleh menunjukan bahwa Z
sampel
berada di daerah penerimaan H
a
, yaitu Z
tabel
Z
sampel
atau 1,68 7,52. Dengan demikian H ditolak dan H
a
diterima pada taraf kepercayaan 0,95. Berdasarkan hasil ini menunjukan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi
peningkatan hasil belajar fisika siswa, maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji
Mann-Whitney uji Z
sampel
pada nilai rata-rata N-Gain. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Z
sampel
sebesar -7,47 dan Z
tabel
sebesar -1,68.
Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa Z
sampel
berada di daerah penerimaan H
a
, yaitu Z
sampel
- Z
tabel
atau -7,47 -1,68. Dengan demikian H ditolak dan H
a
diterima pada taraf kepercayaan 0,95. Berdasarkan hasil ini
lxxix pula dapat dikatakan bahwa Penerapan model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Dari hasil uji statistik tersebut, mendukung temuan penelitian bahwa penerapan model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah efektif dan berpengaruh dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Berdasarkan hasil observasi tentang aktivitas siswa melalui lembar observasi menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa melalui penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah dilakukan dengan baik. Pada siklus I pengamatan melalui lembar observasi secara keseluruhan dari pertemuan ke
dua, tiga dan ke empat mendapatkan skor rata-rata 46,67 dengan nilai persentase sekitar 62,2 . Hasil ini menunjukan secara keseluruhan aktivitas
belajar siswa dalam proses pembelajaran dilakukan dengan sangat baik. Berdasarkan aspek yang diamati melalui lembar observasi, secara keseluruhan
dengan penerapan model pembelajaran siswa menjadi lebih tekun dalam mempelajari materi yang diberikan dan mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Selain itu kondisi kelas cukup kondusif, siswa mampu menjalankan perannya sebagai siswa baik itu dalam berdiskusi, bertanya dan
beriteraksi baik itu dengan teman maupun dengan guru. Kondisi seperti ini mendukung dan menjadikan siswa untuk dapat
memahami materi yang dipelajari. Dengan adanya pemahaman yang kuat atas materi pembelajaran yang telah dipelajari tidak tertutup kemungkinan dapat
meningkatakan hasil belajar, yaitu dalam hal ini hasil belajar fisika siswa pada materi Tekanan.
Setelah tindakan berupa penerapan model pembelajaran dilakukan, siswa diberikan kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan tentang persepsi
siswa terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Berdasarkan penyebaran kuisioner tersebut diperoleh hasil bahwa siswa merasa senang
belajar dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Hal ini terlihat dari rata-rata persentase siswa yang berpandangan positif lebih besar daripada
siswa yang mempunyai pandangan negatif terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah yaitu sekitar 78,4 siswa berpandangan positif dan
lxxx 21,6 siswa berpandangan negatif. Kondisi ini mendukung temuan-temuan
sebelumnya yang menyatakan bahwa hasil belajar fisika siswa meningkat dan kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dengan adanya penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Selain itu dukungan pun terlihat dari segi ketuntasan belajar. Dari segi
ketuntasan belajar, siswa dikatakan tuntas belajar bila 75 dari siswa dapat menjawab soal postes dengan nilai 65. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, 84,2 siswa dapat menjawab soal postes dengan nilai 65. Hasil ini menunjukan bahwa secara keseluruhan siswa telah menguasai materi
yang diajarkan dengan baik. Sehingga penelitian ini berhenti pada siklus I dimana jumlah siswa yang mendapat nilai postes 65 sebanyak 32 siswa yaitu
sekitar 84,2 . Berdasarkan temuan penelitian diatas dapat dikatakan bahwa
Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan pembelajaran yang efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Hal ini dikarenakan
model Pembelajaran Berdasarkan Masalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan berperan dalam pembelajaran. Selain itu model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah menempatkan guru sebagai motivator dan pembimbing yang membantu siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini
memungkinkan siswa untuk lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran serta mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Ini sesuai
dengan karakteristik Pembelajaran Berdasarkan Masalah yaitu: a.
Learning is driven by challenging, open-ended problems. b.
Students work in small collaborative groups. c.
Teachers take on the role as facilitators of learning.
65
Berdasarkan hasil-hasil yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa, meskipun masih ada kekurangan- kekuarangan yang perlu diperbaiki untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
65
Problem-based Learning, dari http:wikipedia.htm
lxxxi
D. Pembahasan Temuan Penelitian