Saat Masuk Ritem Gendang

mengejar. Dari uraian di atas pola ritem rentak lagu dua dapat diringkas sebagai berikut: 1. Tempo M. M. = 110 – 120 2. Durasi not = 1 , 1 4 8 3. Motif Ritem = 4. Meter : 3 ketukan dalam siklus. 5. Warna bunyi : tung, ding, dan dang.

6. Aksen : Didominasi oleh bunyi tung, dan dang, yaitu pada ketukan satu dan tiga

7.1.4 Saat Masuk Ritem Gendang

Dari pengamatan terhadap ensembel musik Melayu dalam komposisi tradisional gendang, biola, akordion, gong masuknya gendang dalam irama lagu tidak bisa dipastikan. Sejauh ini tidak ada ketetapan yang pasti pada saat mana gendang dapat dimulai dalam sebuah lagu. Namun dapat dipastikan dalam rentak senandung, mak inang dan lagu dua gendang masuknya belakangan, setelah instrumen pembawa melodi biola atau alat musik jenis lainnya terlebih dahulu memulai lagu yang dibawakan. Sebaliknya pola ritem rentak patam-patam selalu dimulai dengan gendang, lalu belakangan disusul dengan alat pembawa melodi lainnya. Universitas Sumatera Utara Menurut pengamatan peneliti, masuknya pola ritem, gendang di dalam irama lagu terletak pada ketukan-ketukan yang berbeda di dalam struktur metriknya. Pada pola ritem rentak senandung, gendang dapat masuk di berbagai tempat yaitu bisa memulai pada ketukan empat pada motif B. ketukan yang keenam, atau pada ketukan delapan. Sedangkan pada pola ritem rentak mak inang dan rentak lagu dua gendang tetap dimulai pada ketukan pertama. Setelah terlebih dahulu dimainkan oleh alat pembawa melodi lainnya.

7.2 Gaya Permainan Akordeon pada Lagu Selendang Delima

Di Sumatera Utara, melodi pengiring syair disebut dengan Lagu Selendang Delima. Dari mana asal-usul melodi ini belum dapat dipastikan lagi. Namun kemungkinan besar, menurut penulis adalah melodi tersebut awalnya berasal dari sebuah lagu tradisional Melayu yang berada di Sumatera Utara atau Semenanjung Tanah Melayu, yang berjudul Lagu Selendang Delima, dengan teksnya tersendiri, atau teks berbentuk pantun, yang bisa pantun mana saja masuk ke dalamnya. Karena lagu ini memang tepat untuk dimasuki sebuah pantun. Kemudian karena ia bentuk asli atau senandung dan sedikit meter bebas melodinya, maka lagu ini tepat pula dipergunakan untuk menyampaikan syair. Demikian hipotesis penulis. Nama judul Lagu Selendang Delima ini tidak banyak yang mengetahuinya. Hanya ada beberapa pemusik saja di kalangan seniman Melayu, yang mengetahuinya, terutama di kalangan pemusik yang berusia relatif tua. Mereka Universitas Sumatera Utara