Metode Penelitian Kualitatif Metode Penelitian

Selain itu dalam penelitian seni dikenal metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif pada hakekatnya bertujuan untuk mencari makna- makna yang terkadung daripada kegiatan atau artifak tertentu. Selanjutnya peneltian kuantitatif biasanya bertujuan untuk mengukur fenomena yang ada berdasarkan rentangan-rentangan kuantitas tertentu. Sejauh pengamatan penulis, kajian seni lebih banyak didekati oleh metode kualitatif, walaupun demikian bukan berarti metode kuantitatif tidak diperlukan dalam mengkaji seni. Yang perlu dipahami adalah kedua metode digunakan cocok untuk membahas permasalahan apa. Misalnya untuk mengkaji seberapa banyak degradasi jumlah ronggeng Melayu di Sumatera Utara, tentu metode yang cocok adalah metode kuantitatif. Sebaliknya untuk mengetahui sejauh mana makna semiotik yang ingin dikomunikasikan seniman dalam pertunjukan guro-guro aron, tentulah lebih cocok didekati dengan metode kualitatif. Dalam konteks penelitian tertentu, bahkan kedua-dua metode diperlukan.

1.5.1 Metode Penelitian Kualitatif

Dalam rangka mengkaji peranan Yusuf Wibisono dalam budaya musik Melayu Sumatera Utara, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Alasuutari 1996:8 bahwa bahan penelitian kualitatif ibarat sepotong dunia yang harus dicermati daripada hanya mendapatkan seperangkat ukuran- ukuran. Dalam hal ini seorang peneliti harus mengamati bahan itu dengan cermat serta menganalisisya. Di samping itu, harus pula ditetapkan terlebih dahulu dari Universitas Sumatera Utara sudut mana sepotong dunia itu dipecah lagi. Bahan atau data itu bisa terdiri dari tulisan atau ceramah yang terekam dalam konteks yang berbeda, bisa dari data hasil observasi, bisa berita dari surat kabar, dan lainnya. Data-data kualitatif itu kemudian perlu didekati dengan pendekatan-pendekatan yang sesuai menurut kemauan peneliti, yang tidak bisa hanya diamati dengan mata telanjang. Salah satu sifat dari data itu merupakan data yang memiliki kandungan yang kaya, yang multidimensional, dan kompleks. Oleh karenanya, untuk merekam komunikasi yang nonverbal ini diperlukan rekaman audio atau audiovisual. Sebuah data kualitatif adalah sebagai sebuah teka-teki atau sebuah misteri. Dalam menebak teka-teki itu selalu harus mengarah untuk menjawab pertanyaan mengapa, dan bukan sekedar menjawab pertanyaan apa. Seorang peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif selalu berupaya menampilkan pertanyaan mengapa yang baik sebanyak-banyaknya. Kemudian menentukan yang mana yang dipilih untuk dianalisis. Lebih jauh Nelson menjelaskan mengenai apa itu penelitian kualitatif itu mengikut keberadaannya dalam dunia ilmu pengetahuan adalah seperti yang diuraikannya berikut ini. Qualitative research is an interdisiplinary, transdisiplinary, and sometimes counterdisiplinary field. It crosscuts the humanities and the social and physical sciences. Qualitative research is many things at the same time. It is multiparadigmatic in focus. Its practitioners are sensitive to the value of the multimethod approach. They are commited to the naturalistic perspective, and to the interpretive understanding of human experience. At the same time, the field is inherently political and shaped by multiple ethical and political positions Nelson dan Grossberg 1992:4. Universitas Sumatera Utara Dari kedua kutipan di atas, secara garis besar dapat dinyatakan bahwa penelitian kualitatif umumnya ditujukan untuk mempelajari kehidupan kumpulan manusia. Biasanya manusia di luar kelompok peneliti. Penelitian ini melibatkan berbagai jenis disiplin, baik dari ilmu humaniora, sosial, ataupun ilmu alam. Para penelitinya percaya kepada perspektif naturalistik alamiah, serta menafsirkan untuk mengetahui pengalaman manusia, yang oleh kerana itu biasanya inheren dan dibentuk oleh berbagai nilai etika posisi politik. Namun demikian, penelitian seni dengan metode kualitatif juga selalu melibatkan data-data yang bersifat kuantitatif, dengan melihat kepada pernyataan S. Nasution bahawa setiap penelitian kualitatif dan kuantitatif harus direncanakan.Untuk itu diperlukan desain penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Dalam desain antara lain harus dipikirkan: a populasi sasaran, b metode sampling, c besar sampling, d prosedur pengumpulan data, e cara-cara menganalisis data setelah terkumpul, f perlu tidaknya menggunakan statistik, g cara mengambil kesimpulan dan sebagainya Nasution 1982:31.

1.5.2 Studi Kepustakaan