besar nasional, hari besar agama Islam, dan lain-lain. Namun demikian, kegiatan beliau dalam memainkan alat musik biola tidak rutin. Maksudnya tidak setiap
pertunjukan beliau memainkan biola, karena beliau bisa memainkan alat musik biola, akordeon dan gendang. Dalam suatu pertunjukan beliau bisa saja memainkan
biola, akordeon, ataupun gendang secara bergantian, dengan pemain-pemain lain. Atau kadang kala hanya memainkan biola saja karena pemain lain sudah cukup dan
tidak mau digantikan. Jadi dengan demikian, karena kemampuannya memainkan berabagai alat musik ini, peranannya secara sosiobudaya dalam musik Melayu
Sumatera Utara sangatlah menonjol.
5.3 Sebagai Pemain Gendang
Gendang yang akan penulis bahas dalam tulisan ini adalah gendang ronggeng Melayu. Seperti sudah dikaji dalam Bab IV, instrumen ini berbentuk
mangkuk atau frame dengan satu sisi kepala yang terbuat dari kulit kambing sementara satu sisi yang lainnya terbuka. Bagian badan terbuat dari kayu kelapa
atau mahoni, rambutan, dan nangka. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipukul dengan kedua telapak tangan dengan teknik yang khusus dan dapat
menghasilkan sedikitnya empat macam warna suara yang berbeda. Alat musik ini berfungsi sebagai pembawa rentak dan tempo utama dalam ensambel musik
Melayu. Seperti yang telah di uraikan oleh penulis, Yusuf Wibisono adalah seorang
seniman yang memiliki beberapa kemampuan baik dalam hal sebagai seorang
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian di tahun 1970-an saat itu beliau lebih dahulu belajar memainkan alat musik gendang, karena beliau pertama sekali beliau jatuh hati
dengan suara dari tabuhan gendang Melayu bukan kepada akordeon atau biola. Beliau sering ikut berkumpul di Jalan Bintang dimana tempat tersebut adalah
tempat perkumpulan pemusik-pemusik Melayu. Pada awalanya beliau ikut hanya sekedar untuk melihat dan mendengar permainan dari sekelompok pemusik
Melayu. Tetapi karena pada saat itu beliau senang mendengar suara dari tabuhan gendang Melayu, maka semenjak itulah beliau mulai belajar memainkan gendang
ronggeng Melayu yang diajarkan oleh Pak Yakub. Karena beliau memiliki kemampuan dan keinginan yang kuat dalam belajar
memainkan gendang Melayu, Pak Yakub menyuruh beliau untuk membeli sebuah gendang agar beliau bisa lebih sering latihan untuk memperdalam permainan
gendang Melayunya. Karena beliau dalam waktu yang singkat bisa memainkan gendang maka beliau mulai sering diajak untuk bergabung apabila salah satu
personilnya tidak dapat hadir. Saat sekarang ini beliau telah membentuk sebuah grup musik Melayu yang dinamakan Al-Kanon. Dalam grup ini beliau terkadang
memainkan gendang tetapi beliau juga bisa memainkan akordeon dan biola.
Universitas Sumatera Utara
5.4 Perjalanan Karir Berkesenian Melayu