pernikahan, yang umumnya di Sumatera Utara dan sekitarnya. Mereka pernah pula mengikuti festival kesenian Melayu di Kalimantan dan Sulawesi. Rata-rata hampir
dua kali dalam seminggu mereka menerima pesanan untuk melakukan pertunjukan musik dan seni Melayu di berbagai tempat. Sehingga menambah pundi-pundi
ekonomi kelompok kesenian ini. Yusuf Wibisono juga memiliki seperangkat sound system, yang kadang digunakan oleh kelompok ini sendiri dan di waktu luang
disewakan ke kelompok lainnya. Kemampuan lainnya yang dimiliki oleh Yusuf Wibisono adalah beliau juga
dipanggil dengan sebutan Yusuf setengah atau Yusuf Kancil. Beliau disebut seperti itu di samping beliau menguasai beberapa alat musik Melayu, beliau juga bisa
memainkan melodi lagu Pasir Panjang, yang mana pemusik melayu lainnya tidak dapat memainkan melodi tersebut. Di samping itu beliau juga bisa memasukkan
unsur permainan kendhang Jawa dalam permainan gendang ronggeng Melayu.
3.3.10 Keluarga Seniman
Seperti yang telah diuraikan di atas Yusuf Wibisono memiliki dua orang anak yang bernama Muhammad Yunus dan Yusniati. Yusuf Wibisono
membesarkan kedua anaknya dari hasil jerih payahnya dalam membuat gendang ronggeng Melayu dan juga mengisi acara musik di tempat-tempat hiburan. Yusuf
Wibisono juga mengajarkan anaknya bermain musik dengan cara otodidak, karena beliau juga tidak pernah bersekolah khusus untuk belajar notasi angka maupun
notasi balok Barat.
Universitas Sumatera Utara
Kedua anaknya bersekolah di Taman Siswa juga seperti beliau dan isterinya. Mulai dari SD, SMP, SMA Muhammad Yunus anak pertamanya,
bersekolah di Yayasan Perguruan Taman Siswa Medan. Bak kata pepatah Melayu air hujan tak jauh dari cucurannya. Muhammad Yunus memiliki bakat musik seperti
ayahnya Yusuf Wibisono. Namun bedanya dengan ayah beliau Muhammad Yunus memainkan musik dengan aliran populer dan Muhammad Yunus
memainkan instrumen keyboard yang tak jauh beda dengan memainkan akordion. Sedangkan ayahnya memainkan musik aliran tradisional Melayu, khususnya
gendang ronggeng Melayu, akordeon, dan biola. Muhammad Yunus belajar memainkan keyboard dari sang ayah, dan sekarang Yunus bersama dengan grup
bandnya mengisi acara hiburan di daerah Toba Samosir Tobasa, Danau Toba Internsional Hotel. Muhammad Yunus ini telah berkeluarga dan memiliki dua
orang anak seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Sehingga tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga juga relatif tinggi dibandingkan semasa ia masih
sendirian. Oleh karena itu, Yusuf Wibisono selalu menasehati anak sulungnya ini agar menjaga keutuhan rumah tangganya dan giatlah mencari rezeki yang halal
melalui kesenian. Sebagai seniman kita dituntut oleh agama Islam untuk selalu menjaga diri dari dunia seni yang kata orang penuh dengan gemerlap dunia dan
cobaan. Adik Muhammad Yunus bernama Yusniati. Tidak seperti abangnya yang
sekolah SD sampai SMA di Perguruan Taman Siswa Medan, maka selepas tamat SMP, Yusniati melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 2 Medan. Di sini, hanya
Universitas Sumatera Utara
satu tahun dan kemudian Yusniati pindah sekolah di Sekolah Menengah Musik Negeri SMMN Medan yang sekarang dinamakan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri SMKN 11 Medan. Selama bersekolah di SMMN, Yusniati mengambil jurusan biola. Selama di sekolah Yusniati juga diajarkan membaca dan memainkan
not angka dan juga not balok. Walaupun Yusniati sudah belajar memainkan biola di sekolah, dia juga meminta ayahnya untuk mengajarkanya bagaimana memainkan
akordeon. Setelah tamat dari sekolah musik SMMN Medan, Yusniati kuliah di Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Padang Panjang, Sumatera Barat. Namun hanya
sampai semester 5. Pada saat itu ada seseorang yang bernama Pak Ambi datang menemuinya dan mengajaknya ke Jakarta, bergabung dalam memainkan musik
Melayu, dan dia diminta untuk memainkan akordeon. Sampai sekarang ini Yusniati masih mengisi acara di Taman Mini Indonesia Indah TMII Jakarta dalam
mengiringi tarian. Di samping itu Yusniati juga dikontrak oleh salah satu hotel di Jakarta untuk mengisi acara hiburan. Di sini Yusniati bukan memainkan akordeon
tetapi memainkan keyboard. Sampai sekarang ini Yusuf Wibisono bersama dengan anak-anaknya
menjalani hidup dengan bermain musik, walaupun mereka tidak sama-sama bergabung, dan memiliki aliran musik yang berbeda-beda, tetapi Yusuf Wibisono
telah berhasil mendidik dan membesarkan anak-anaknya dalam lingkungan seniman. Dengan demikian peranan Yusuf Wibisono dan keluarganya sangat besar
dalam konteks memelihara dan mengembangkan seni musik Melayu.
Universitas Sumatera Utara
3.3.11 Dalam Ronggeng Melayu