Membuat Alat-alat Musik Lain Memperbaiki Alat-alat Musik Melayu

sedangkan gendang yang ketebalan badannya kurang dari seperempat dari diameter membrannya disebut gendang berbingkai tipis ibid. Berasaskan teori di atas, maka gendang ronggeng Melayu dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi membranofon dengan ciri-ciri yang lebih khusus, yaitu gendang berbingkai tebal. Demikian deskripsi tentang proses pembuatan dan klasifikasi gendang ronggeng Melayu, dan khususnya yang berkaitan dengan yang dilakukan oleh Yusuf Wibisono.

4.5 Membuat Alat-alat Musik Lain

Perlu diketahui bahwa selain membuat alat musik gendang ronggeng Melayu yang menjadi identitas utamanya, Yusuf Wibisono juga dapat membuat alat-alat musik Melayu lainnya seperti alat musik gendang rebana atau kompang, membuat alat musik marwas yang lazim digunakan pada kesenian zapin, membuat alat musik gambus, juga alat musik pembawa melodi utama dalam kesenian zapin, membuat bedug mesjid, dan lain-lainnya. Bahkan sebenarnya, menurut pengakuan beliau, ia sebenarnya bisa membuat biola. Dalam rangka membuat alat-alat musik Melayu lainnya, prosesnya adalah hampir sama dengan membuat gendang ronggeng Melayu. Proses awal adalah pengadaan bahan alat musik, kedua adalah mengolah menjadi alat musik yang dikehendaki, dengan menggunakan alat-alat yang juga digunakan untuk membuat gendang ronggeng Melayu. Untuk membuat alat-alat musik seperti rebana kompang, gambus, bedug, dan gendang marwas, kualitasnya juga ia jaga agar Universitas Sumatera Utara menghasilkan bentuk, tekstur artefak, dan kualitas bunyi yang baik, yang siap untuk dimainkan dalam pertunjukan musik. Dari kesemua alat-alat musik yang dibuatnya, memang gendang ronggeng Melayu selama ini yang populer diminati masyarakat. Alat-alat musik lainnya ini ia buat berdasarkan pesanan. Boleh dikatakan 80 lebih alat-alat musik yang diproduksinya adalah alat musik gendang ronggeng Melayu. Menurut penjelasan Yusuf Wibisono, fokus pembuatan pada gendang ronggeng Melayu ini adalah faktor permintaan pasar. Bahwa permintaan terhadap gendang ronggeng sangatlah tinggi. Bahkan tak jarang ia sangat kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar yang relatif tinggi ini. Menurutnya, gendang ronggeng Melayu buatannya dipasarkan di Medan dan Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan, Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, dan lain-lainnya.

4.6 Memperbaiki Alat-alat Musik Melayu

Selain membuat gendang ronggeng Melayu, Yusuf Wibisono juga bisa memperbaiki alat-alat musik Melayu. Beliau bisa memperbaiki alat-alat musik Melayu yang sudah rusak seperti biola, akordeon, dan gendang ronggeng Melayu. Bukan hanya memperbaiki, tetapi beliau juga bisa memperbaharui alat musik yang fisiknya sudah buruk, beliau bisa merubahnya menjadi terlihat seperti baru lagi, seperti pada alat musik biola. Universitas Sumatera Utara Setiap harinya Yusuf Wibisono tidak pernah berhenti dalam melakukan kegiatannya. Setiap pagi beliau pergi membeli bahan-bahan dalam pembuatan gendang. Pada sore harinya beliau mulai bekerja untuk membuat gendang, atau memperbaiki alat-alat musik yang rusak. Pada malam harinya beliau bersama grup musiknya mengisi acara di salah satu tempat hiburan. Dalam mengisi acara pertunjukan tersebut tidak dilakukan setiap malam. Mereka tampil dua kali dalam seminggu pada hari Senin dan Kamis malam, pada saat sekarang ini. Dengan demikian kegiatan kesenian yang menopang hidupnya dan keluarganya tertumpu pada kegiatan membuat dan memperbaiki alat-alat musik Melayu serta pertunjukan musik dan tari Melayu. Dengan kegiatan rutin seperti ini, ia mampu menghidupi keluarganya. Menurut pengamatan penulis Yusuf Wibisono ini dapat dikategorikan sebagai kelas menengah, dalam status sosioekonominya. Dengan melihat uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebagai orang yang mahir dan ahli dalam membuat dan meperbaiki alat-alat musik Melayu, Yusuf Wibisono memiliki peran penting dalam kebudayaan Melayu Sumatera Utara. Ia menjadi pelaku utama dalam pembuatan gendang ronggeng Melayu dengan berbagai ciri khususnya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana menurunkan kemahiran membuat dan memperbaiki gendang ini ke generasi muda dalam kebudayaan Melayu. Ini menjadi tantangan sendiri bagi pendukung budaya Melayu di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Alat Musik Rebana Buatan Yusuf Wibisono Dalam Bentuk Baluh dan Yang Telah jadi Universitas Sumatera Utara Gambar 10. Yusuf Wibisono Sedang Mengikat Gendang Universitas Sumatera Utara

BAB V PERANAN YUSUF WIBISONO