Ciri Umum Gaya Permainan Musiknya dan Mengelola Pertunjukan

mengatakan ada seseorang yang tinggal di Pematang Siantar yang telah mengikat gendang ronggeng Melayu miliknya. Sehingga teman tersebut meminta beliau untuk membawa gendang miliknya diperbaiki di Pematang Siantar. Hingga batas waktunya, teman beliau datang untuk menjemput gendang ronggeng Melayu miliknya. Setibanya di rumah ternyata beliau sedang mengikat gendang ronggeng Melayu tersebut dan pada akhirnya beliau mengaku bahwa selama ini dirinyalah yang mengikat gendang ronggeng Melayu tersebut. Karena kemampuannya yang bisa mengikat gendang ronggeng Melayu dengan hasil yang baik, beliau mencoba untuk membuat gendang Melayu. Sebagian besar informan yang penulis tanyai gendang ronggeng Melayu yang dibuat oleh beliau memiliki kualitas yang sangat bagus, itu semua dapat dilihat dari kualitas suara yang dihasilkan. Selain itu gendang yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan si pamakai gendang.

3.3.9 Ciri Umum Gaya Permainan Musiknya dan Mengelola Pertunjukan

Yusuf Wibisono merupakan pemusik Melayu yang memiliki beberapa keistimewaan atau ciri khas, yang memiliki peranan penting dalam perkembangan musik Melayu di Sumatera Utara. Keistimewaannya karena beliau adalah seorang yang bersuku Jawa yang dapat memainkan musik Melayu. Bukan hanya memainkan musik Melayu, beliau juga seorang pembuat gendang ronggeng Melayu yang sudah terkenal sampai ke luar negeri karena kualitas gendang ronggeng Melayu yang baik. Tidak hanya sampai di situ kemampuan yang beliau miliki. Universitas Sumatera Utara Selain beliau adalah pemusik Melayu, pembuat gendang ronggeng Melayu, beliau juga memiliki kemampuan dalam memanajemen mengelola ronggeng-ronggeng dan pemusiknya yang ada di Sumatera Utara. Selain itu beliau juga bisa memasukkan musik Melayu dalam peristiwa-peristiwa kesenian Internasional, seperti mengisi acara Musik Melayu di Inna Dharma Deli Hotel, Danau Toba Internasional Hotel, dan Garuda Plaza Hotel. Tahun 1991 beliau bersama grup musik Melayu dikontrak dan mengisi acara hiburan di Inna Darma Deli Hotel yang pada saat itu personil yang ikut belum tetap, yang di kawasan ini selalu disebut sebagai “pemain cabutan.” Di sini ia dan kelompoknya memainkan musik Melayu dua kali dalam seminggu di hari Senin dan Kamis, pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Pada tahun 1997 beliau membentuk sebuah grup musik Melayu yang bernama Al-Kanon. Menurut pendapatnya kanon adalah salah satu musik dari Persia dan Arab, berupa dulcimer, yang selalu dipergunakan dalam musik-musik Persia dan Arab. Salah seorang pemain alat musik kanon qanun yang terkenal di Sumatera Utara adalah Prof. Ahmad Baqi. Kelompok musik Al-Kanon pimpinan Yusuf Wibiono ini memiliki personil sebanyak 7 orang yaitu sebagai berikut : 1. Yusuf Wibisono sebagai pemain akordeon, 2. Elmi sebagai pemain biola, 3. Yetno sebagai pemain gendang ronggeng Melayu, 4. Ahmad sebagai pemain keyboard, Universitas Sumatera Utara 5. Rizalsyam sebagai penyanyi, 6. Ani sebagai penyanyi, dan 7. Ima sebagai penyanyi. Pada tahun 2002 grup Al-Kanon dikontrak 5 tahun oleh pihak menejemen Garuda Plaza Hotel Medan untuk mengisi acara hiburan di tempat tersebut. Kemudian pada tahun 2007 grup Al-Kanon dikontrak sampai 5 tahun oleh menejemen hiburan dangdut yang bertempat di Danau Toba Internsional Hotel. Pimpinan hiburan di Danau Toba Internasional Hotel ini adalah alumni Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara, yaitu Ibu Eva , isterinya Pak Perikuten Tarigan, dosen senior di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara. Menurut penjelasan Yusuf Wibisono, sistem yang dilakukan pihak manajemen hiburan Hotel Danau Toba Internasional adalah melalui sistem tender dan seleksi. Dari beberapa grup musik Melayu, akhirnya Al-Kanon yang terpilih. Walaupun grup Al-Kanon mengisi acara di dangdut, tetapi Al-Kanon tetap membawakan lagu-lagu Melayu, dan lengkap dengan kostum Melayu. Karena bagaimanapun, menurutnya, musik dangdut awalnya adalah musik Melayu yang menjaga tata susila kesopanan menurut adat-istiadat Melayu. Tidak bebas seperti dangdut di tingkat nasional seperti sekarang ini. Selain mengisi acara-acara hiburan di hotel, grup Al-Kanon yang dipimpin oleh Yusuf Wibisono ini juga mengisi acara-acara hiburan seperti pada acara Universitas Sumatera Utara pernikahan, yang umumnya di Sumatera Utara dan sekitarnya. Mereka pernah pula mengikuti festival kesenian Melayu di Kalimantan dan Sulawesi. Rata-rata hampir dua kali dalam seminggu mereka menerima pesanan untuk melakukan pertunjukan musik dan seni Melayu di berbagai tempat. Sehingga menambah pundi-pundi ekonomi kelompok kesenian ini. Yusuf Wibisono juga memiliki seperangkat sound system, yang kadang digunakan oleh kelompok ini sendiri dan di waktu luang disewakan ke kelompok lainnya. Kemampuan lainnya yang dimiliki oleh Yusuf Wibisono adalah beliau juga dipanggil dengan sebutan Yusuf setengah atau Yusuf Kancil. Beliau disebut seperti itu di samping beliau menguasai beberapa alat musik Melayu, beliau juga bisa memainkan melodi lagu Pasir Panjang, yang mana pemusik melayu lainnya tidak dapat memainkan melodi tersebut. Di samping itu beliau juga bisa memasukkan unsur permainan kendhang Jawa dalam permainan gendang ronggeng Melayu.

3.3.10 Keluarga Seniman