Dalam Ronggeng Melayu Biografi Yusuf Wibisono

3.3.11 Dalam Ronggeng Melayu

Ronggeng Melayu merupakan satu bentuk kesenian yang di dalamnya terdiri dari pemusik yang menyajikan musik dan tarian tanpa ada penyanyi. Dalam proses perkembangnya musik ronggeng Melayu telah banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, Arab, Persia, Portugis, Inggris, Belanda dan kebudayaan suku bangsa disekeliling wilayah kediamannya Sinar, 1986:2. Ronggeng Melayu mencakup ke dalam beberapa hal yaitu: seni sastra pantun, seni tari dan seni musik. Dalam ronggeng Melayu instrumen yang di pakai terdiri dari gong, gendang ronggeng, biola dan akordeon, dimana masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Khusus alat musik gong, sejak perang kemerdekaan hingga saat ini tidak dipakai lagi karena pembuat dan pemain gong yang handal sudah jarang bahkan tidak ada lagi sehingga sampai saat ini penggantinya di gunakan gendang ronggeng untuk menghasilkan bunyi gong. Yusuf Wibisono adalah seorang yang terkenal karena beliau mampu memanajemen ronggeng-ronggeng Melayu yang ada di Sumatera Utara. Ronggeng yang dipimpin oleh Yusuf Wibisono biasanya diundang untuk tampil di acara pesta kawin, hiburan dan kegiatan yang di lakukan masyarakat Melayu. Dalam ronggeng Melayu beliau memiliki beberapa personil yaitu: 1. Yusuf Wibisono sebagai pemain biolaakordeongendang, 2. Mansyur sebagai pemain akordeon, 3. Ahmad Setia sebagai pemain akordeon, Universitas Sumatera Utara 4. Konong sebagai pemain biola, 5. Datuk Ahmad Fauzi sebagai pemain biola, 6. Cicik sebagai pemain gendang, 7. Khairuddin sebagai penyanyi, 8. Ijal sebagai penyanyi, 9. Evi sebagai ronggengpenyanyi, 10. Bebi sebagai ronggengpenyanyi, 11 .Mega sebagai ronggengpenyanyi, 12. Ida sebagai ronggengpemyanyi, Personil ronggeng Melayu, penyanyi, dan pemain musik yang tercantum di atas tidak seluruhnya dipakai dalam pertunjukkan ronggeng Melayu. Alasannya karena apabila ada panggilan untuk pertunjukan ronggeng Melayu itu semuanya harus disesuaikan dengan permintaan bagi yang mempunyai acarahajatan, selain itu harus disesuaikan juga dengan budget dana yang disiapkan oleh yang bersangkutan. Dalam ronggeng Melayu ini tidak ada keterikatan, apabila ada panggilan untuk mengisi acara dan salah satu personilnya berhalangan hadir tidak dibebankan untuk harus ikut serta. Apabila orang yang ditunjuk tidak dapat hadir, maka dapat digantikkan dengan personil lainnya. Dari uraian biografi singkat Yusuf Wibisono di atas, maka dapat dikaji bahwa Yusuf Wibisono termasuk ke dalam masyarakat Jawa Deli atau dalam persatuan atau paguyubannya disebut dengan Pujakesuma Putera Jawa Kelahiran Universitas Sumatera Utara Sumatera. Adapun kedua orang tuanya adalah termasuk orang Jawa Yogyakarta, sebagai salah satu pusat keraton Jawa. Kedua orang tuanya di Jawa termasuk ke dalam kelompok masyarakat biasa abangan. Kemudian merantau ke Sumatera Utara Deli sebagai tukang tempe. Ia memiliki sembilan saudara. Yusuf Wibisono adalah anak keempat dan lelaki paling besar dalam keluarganya. Kemudian ia sekolah dari SD sampai SMA di Medan dan bergaul dengan berbagai suku bangsa di sini. Kemudian karir beliau adalah sebagai seorang seniman, dan sekaligus pengrajin, serta pengelola kesenian Melayu. Ia banyak bergaul dengan seniman- seniman musik dan tari Melayu di kawasan ini. Selain sebagai suku Jawa, ia juga merasa dan dianggap sebagai bahagian integral dari suku Melayu di Sumatera Utara. Ini adalah sebuah fenomena yang menarik secara sosial dan budaya. Dengan melihat biografi hidupnya ini, maka bisa dilihat bahwa kesenian Melayu bisa menjadi salah satu bidang mata pencaharian utama seniman, bukan mata pencaharian sambilan. Yang penting lainnya adalah perlunya membentuk jaringan seniman, bukan mengandalkan kemampuan individu saja. Ke depan para seniman bisa saja melakukan dan mengikuti jejak Yusuf Wibisono ini. Sekali lagi seperti dikemukakan oleh Merriam 1964 bahwa seniman itu dilahirkan oleh Tuhan untuk sebuah masyarakat. Demikian sekilas biografi Yusuf Wibisono. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Yusuf Wibisono dan Penulis Beliau sedang Mengikat Gendang Ronggeng Melayu Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Yusuf Wibisono Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERANAN YUSUF WIBISONO SEBAGAI