BAB IV PERANAN YUSUF WIBISONO SEBAGAI
ORANG YANG MAHIR MEMBUAT DAN MEMPERBAIKI ALAT-ALAT MUSIK MELAYU
Khusus pada Bab IV ini, akan dikaji tentang peranan Yusuf Wibisono sebagai orang yang mahir membuat dan memperbaiki alat-alat musik Melayu.
Lebih rinci lagi ia mahir dalam membuat alat musik gendang ronggeng Melayu, marwas, rebana, bedug dan lainnya namun yang paling melekat adalah keahliannya
membuat gendang ronggeng Melayu. Bahkan dalam konteks Dunia Melayu sendiri, kualitas gendang buatan Yusuf Wibisono termasuk yang paling baik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pengakuan para pemain gendang, seniman, dan budaya Melayu di Indonesia, Malaysia, maupun Singapura. Pada Bab IV ini akan dikaji sejauh apa
peranan Yusuf Wibisono sebagai pembuat gendang ronggeng Melayu. Kemudian penulis deksripsikan proses ia membuat gendang ronggeng Melayu. Begitu juga
kemahirannya dalam memperbaiki alat-alat musik Melayu yang rusak.
4.1 Peranan Sosiobudaya
Sebagai orang yang mahir dan ahli membuat dan memperbaiki kerusakan alat-alat musik Melayu, peranan Yusuf Wibisono secara sosiobudaya sangatlah
penting dan signifikan dalam konteks budaya Melayu Sumatera Utara atau yang
Universitas Sumatera Utara
lebih luas Dunia Melayu, seperti Malaysia, Pattani, dan Singapura. Peranan beliau ini begitu menonjol yang dapat dilihat dari kenyataan yang terjadi. Di antaranya
adalah sebagai berikut. 1 Di Sumatera Utara sendiri para pembuat gendang ronggeng Melayu,
tidaklah begitu banyak saat ini. Di antaranya adalah Ahmad Setia, Retno Ayumi, Syahrial Felani, dan Yusuf Wibisono sendiri. Di antara mereka ini, yang
memproduksi gendang secara massal dan dikenal di kalangan seniman Melayu hanya dua orang saja yaitu Yusuf Wibisono dan Ahmad Setia. Dibandingkan
dengan pembuat gendang lainnya, maka Yusuf Wibisono memiliki keunggulan- keunggulan terutama kualitas, dalam hal “kehalusan” pengecatan, pemasangan
kulit, mengikat rotan, dan lainnya. Sehingga, harga gendang buatan Yusuf Wibisono adalah yang termahal pada saat ini.
2 Peranan sosiobudaya lainnya adalah ia mampu membuat alat-alat musik Melayu lainnya, seperti marwas, rebana, gambus, bedug, dan lainnya. Sementara
orang yang mahir dan mampu membuat berbagai alat musik Melayu seperti ini boleh dikatakan “sangat langka”. Sejauh pengamatan penulis, baru Yusuf Wibisono
lah yang mampu melakukan hal seperti ini. Yusuf Wibiosno dapat membuat berbagai alat musik, karena keuletannya dalam mempelajari bagaimana membuat
alat-alat musik ini. Ia pun melakukan studi yang panjang dan mendalam selama ini kepada para pembuat alat musik Melayu di Sumatera Utara. Ia pun
mengembangkan keahliannya ini dengan belajar kimia terutama tentang pengawetan, lem, pengecatan, penghalusan, dan lain-lainnya. Untuk keseriusannya
Universitas Sumatera Utara
ini ia pun membeli mesin untuk memproduksi alat-alat musik dengan lebih mudah dan lebih banyak kuantitasnya dibanding dengan kerja secara manual biasa.
3 Umumnya para pembuat alat-alat musik Melayu hanya spesifik membuat satu alat musik saja. Selain itu, jarang di antara mereka yang mampu
memperbaiki alat-alat musik Melayu yang diadopsi dari Eropa seperti akordeon dan biola. Dalam hal ini, peranan Yusuf wibisono amatlah menonjol, karena ia mampu
pula memperbaiki alat-alat musik biola dan akordeon, serta melarasnya secara tepat. Dalam hal ini ia pun memiliki alat-alat untuk melaras biola, akordeon, dan piano.
Bahkan ia mengatakan kepada penulis, ia pun sebenarnya mampu membuat biola, namun harganya tentu akan lebih mahal dibandingkan jika membeli di toko.
4 Peranan sosiobudaya Yusuf Wibisono yang paling menonjol dalam konteks ini adalah ia berperan melestarikan kebudayaan artefak kesenian Melayu.
Artinya dengan kegiatan beliau sebagai orang yang mahir dan ahli membuat dan memperbaiki alat-alat musik Melayu, maka salah satu sisi kebudayaan Melayu akan
lestari. Alat-alat musik akan berkembang dan terpelihara mengikuti saluran-saluran sosial dalam kebudayaan Melayu. Dengan demikian, peran ini sangatlah penting
dalam rangka keberlanjutan dan perubahan kebudayaan Melayu secara umum. Kemudian bagaimana ia memproduksi gendang ronggeng Melayu, sekilas akan
dideskripsikan dalam uraian berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengalaman dalam Membuat Gendang Melayu