ritem dan meletakkan silabis yang mewakili warna gendang Melayu lihat diskusi bab di atas di bawah notasi yang mencatat pola ritem tersebut.
7.1.3.1 Rentak Senandung
Rentak senandung dalam musik Melayu adalah sebuah pola ritem pukulan gendang yang terdiri dari kombinasi tiga buah motif ritem, bertempo lambat lebih
kurang enam puluh ketukan setiap menit bermeter delepan, serta susunan durasi not yang akan didiskusiken berikut ini.
Nilai durasi not ketukan yang terdapat di dalam pola ritem rentak
senandung adalah nilai not seperempat , nilai not seperdelapan , nilai not tiga perenambelas
, dan nilai not seperenambelas .
Semua nilai not itu digabungkan ke dalam kelompok-kelompok motif ritem yang peneliti sebut ke dalam motif A, motif B, dan motif Bl. Motif A adalah
gabungan tiga buah not seperempat dan satu buah not seperdelapan yang dimainkan
di dalam empat ketukan, yaitu: , Motif dimulai dari hitungan pertama dan
diakhiri pada jatuhnya hitungan empat. Motif B adalah kombinasi dua buah not seperdelepan, satu buah not tiga perenambelas dan satu buah not seperenam belas
yaitu:, , dan motif ini diawali pada ketukan atas anacrusis yang terdapat
di dalam ketukan pada hitungan keempat. Motif BI dibedakan dengan motif B
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan perbedaan nilai not pada akhir not yaitu not seperempat di
tempat mana jatuhnya pukulan gong yang mengakhiri siklus pola ritem rentak senandung ini. Dilihat dari pengkombinasian motif-motif terurai di atas dapat
disimpulkan bahwa jenis meter pada rentak senandung adalah delapan, dengan susunan yang dapat dilihat pada ilustrasi 2, sedangkan siklus pola ritem rentak
senandung berikut rangkuman analisisnya dapat dilihat pada ilustrasi 1.
Ilustrasi Musik 1.
Siklus Perputaran Pola Ritem Rentak Senandung A B B1
8 4
Ilustrasi Musik 2. Meter Pola Ritem Rentak Senandung
A B B1 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 3
+ 1 + 1 + 1 + 3 + 1 + 1 4 4 4 8 8 16 16 8 8 16 16 4
Siklus pola ritem di atas belum bisa mewakili pola ritem gendang Melayu tanpa kesamaan warna bunyi gendang dan aksentuasi yang memberikan warna
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan dari rentak senandung ini. Suara gendang yang terdiri dari empat suara tak, ding, dang, tung harus diletakkan tepat di setiap motif ritem yang terdapat
dalam rentak senandung. Dalam hal ini ritem A digantungi dengan warna bunyi tak-tak-tak-tak; sedangkan motif B digantungi dengan warna bunyi tung-dang-
dang-tung; motif BI merupakan pengulangan dari motif B hanya saja pada bunyi tung yang terakhir lebih panjang dari bunyi tung terdapat pada motif B. Dari uraian
ini dapat dilihat bahwa warna bunyi yang dipakai di dalam rentak senandung adalah tak, ding, dan tung; selain itu untuk membedakan aksentuasi bunyi, peneliti
membubuhi tanda di atas not yang berarti pukulan kuat keras, forte. Untuk memperjelas uraian di atas dapat dilihat ilustrasi 3.
Ilustrasi Musik 3.
Kombinasi Warna Bunyi, Pola Ritem, Rentak Senandung A B B1
8 4 ‘ ‘
Tak Tak Tak Tak Tung dang dang tung tung dang dang tung
Universitas Sumatera Utara
Ringkasan yang dapat ditarik dari analisis di atas adalah sebagai berikut: 1.
Tempo M.M. = 60
2. Durasi not : 1 , 1 ,
3 , dan 1
4 8 16 16 3. Motif ritem :
A =
B =
B1 = 4. Meter : 8 ketukan dalam satu siklus.
5. Warna bunyi : tak, ding, dan tung. 6. Aksen : didominasi oleh bunyi tung, dan dang.
7.1.3.2 Rentak Mak Inang dan Rentak Patam-Patam