pesta. Hal ini karena ia sudah tidak mempunyai semangat lagi untuk menjalin hubungan dengan orang lain, ia memilih untuk memikirkan kehidupannya agar
lebih baik lagi. “Kalau aku hanya ini saja teman ku setiap hari sambil menunjuk
temannya” P.BW.2b.590-591h.20
“...Baiknya semua tetapi kalau aku lebih baik sendiri merenung saja begitu...”
P.BW.2b.590-591h.20 “...Enggak mau lagi aku melihat ramai-ramai begitu, ke pesta pun aku
malas sekarang ini...” P.BW.2b.591-592h.20
Berdasarkan penjelasan diatas, Ibu P.B memahami dan memelihara dalam setiap hubungannya dengan sesama teman selama tinggal di pengungsian, ia tidak
pernah bertengkar dengan orang lain namun, Ibu P.B sudah tidak ingin menjalin hubungan yang terlalu intens dengan orang lain, ia hanya memiliki beberapa
teman saja untuk diajak bercerita.
3. Otonomi
Ibu P.B yakin dengan kehidupannya dapat lebih baik lagi pasca bencana alam yang terjadi Hal ini karena ia yakin bahwa ada hikmah pada setiap kejadian
yang sudah terjadi dalam hidupnya. Saat ini Ibu P.B hanya bergantung kepada Tuhan YME yang sudah merencanakan yang terbaik untuk kehidupannya.
“Yakin lah, sudah ada Tuhan yang merencanakan itu, pasti ada hikmah nya”
P.BW.1b.314-315h.11
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perjelasan diatas, terlihat Ibu P.B mampu menentukan hidupnya sendiri dengan berupaya membuat usaha kembali di warung tempat ia
tinggal di kampung halaman lalu ia juga hanya bergantung kepada Tuhan YME bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah kehendak sang
pencipta.
4. Penguasaan Lingkungan
Erupsi Gunung Sinabung berdampak pada lahan pertanian, terlihat bahwa tanaman di desa sigarang-garang tidak terlihat tanaman yang tumbuh dengan
subur. Ibu P.B menghadapi tantangan bahwa ia tidak dapat menanam kembali di lahan pertanian miliknya, dengan tantangan seperti ini ia mampu memilih dan
menciptakan pekerjaan yang lain untuk mendapatkan penghasilan dengan cara bekerja di ladang orang lain ngaron. Ia akan memilih untuk bekerja di ladang
orang lain apabila lahan pertanian miliknya belum dapat tumbuh dengan subur. “Iya lah ngaron lagi di ladang orang”
P.BW.1b.325h.11 Tantangan yang dihadapi Ibu P.B saat ini adalah tidak dapat menanam
kembali di lahan pertanian miliknya. Hal ini berdampak pada kesehatannya secara psikologis yaitu stress, cara Ibu P.B menghadapi tantangan tersebut agar tetap
membuat dirinya sehat secara psikologis dengan cara mengingat anak yang masih sekolah karena dengan hal ini ia akan semangat kembali.
“Ini saja yang diingat nak... ingat anak sekolah, tetap bekeja dan sehat” P.BW.2b.644-645h.22
Universitas Sumatera Utara
5. Tujuan Hidup
Setelah bencana alam yang dialami oleh Ibu P.B membuat dirinya tetap berupaya untuk bekerja kembali. Ibu P.B menganggap bahwa kesehatan
merupakan hal yang utama dan berharga untuk dijaga agar ia dapat bekerja kembali. Ia rencana akan bekerja sebagai petani untuk mendapatkan penghasilan
uang yang akan dipergunakan membiayai kebutuhan keluarga dan pendidikan anaknya yang masih sekolah.
“yaa.. hanya berladang saja” P.BW.1b.320h.11
“Nanti kan ke ladang lagi kita menanam, usaha kita” P.BW.2b.625h.21
6. Pertumbuhan Pribadi