2. Bentuk-bentuk Social Support yang dibutuhkan Pada Penyintas Bencana
Alam Gunung Sinabung
a. Emotional or Esteem Support
Dukungan ini melibatkan rasa empati, peduli terhadap seseorang sehingga memberikan perasaan nyaman, perhatian, dan penerimaan secara positif, dan
memberikan semangat kepada orang yang dihadapi Will Fegan dalam Sarafino, 2006. Partisipan kedua Ibu P.B membutuhkan dukungan emotional
yang menunjukkan rasa peduli orang lain terhadap Ibu P.B Hal ini karena ia beranggapan bahwa dukungan yang diberikan tersebut dapat memberikan
penghiburan disaat ia merasa tidak mempunyai semangat lagi namun, dengan adanya bantuan seperti itu ia dapat kembali untuk bersemangat melakukan
aktivitas serta melakukan pekerjaannya kembali sebagai pekerja di ladang orang lain.
Sementara itu, pada partisipan kelima Ibu P.E, membutuhkan dukungan secara emotional seperti perhatian dari pemerintah. Bentuk perhatian seperti
melihat keadaan kehidupan penyintas yang tinggal di posko pengungsian UKA. Ibu P.E merasa salah satu dari tiga desa yang merasakan penderitaan karena ia
tidak dapat ke kampung halaman kembali, kehilangan harta benda, dan kehilangan mata pencarian. Bantuan yang dibutuhkan untuk meringankan perasaan menderita
yang dialami oleh Ibu P.E. Taylor 2009 berpendapat dengan menyediakan kenyamanan dan menjamin dengan mendalam perasaan dan sehingga seseorang
yang menerima dukungan ini akan merasa dicintai dan dihargai.
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan, partisipan kedua Ibu P.B dan partisipan kelima Ibu P.E membutuhkan dukungan secara emotional sedangkan pada partisipan lainnya
tidak menunjukkan bahwa mereka membutuhkan bantuan emotional tersebut. b.
Tangible or Instrumental Support Partisipan pertama Ibu P.A merasa hari-hari dalam kehidupannya semakin
sulit dikarenakan pekerjaan dan harta benda yang dimilikinya sudah tidak ia miliki lagi. Pada saat tinggal di pengungsian, Ibu P.A sangat membutuhkan
bantuan dari orang lain untuk meringankan sedikit beban kehidupan yang ia alami. Bantuan yang dibutuhkan Ibu P.A adalah kebutuhan untuk makanan sehari-
hari seperti sembako. Hal ini karena ia merasa sudah kekurangan makanan saat tinggal di pengungsian. Ia tidak diberikan bantuan lagi oleh pemerintah mulai
bulan 6 tahun 2014. Selain itu, Bantuan untuk transportasi anak juga dibutuhkan oleh Ibu P.A. Hal ini karena ia merasa jarak antara pengungsian dengan sekolah
anak jauh sehingga Ibu P.A harus mengeluarkan biaya untuk transportasi anak. Hal ini yang membuatnya merasa semakin sulit secara ekonomi.
Dukungan material lainnya juga dibutuhkan oleh Ibu P.A seperti lahan pertanian, bibit, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya agar ia dapat bekerja
kembali sebagai petani. Setelah ia mendapatkan bantuan ini maka ia tidak bergantung lagi untuk bantuan sembako karena dengan adanya pekerjaan maka ia
akan memperoleh hasil dari pekerjaan tersebut dan hasil yang diperoleh dapat menjadi modal untuk bercocok tanam kembali kemudian hasilnya juga dapat
dipergunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari. Selain membutuhkan lahan pertanian, Ibu P.A juga membutuhkan relokasi agart segera diselesaikan karena ia
Universitas Sumatera Utara
adalah salah satu dari warga desa yang tidak diizinkan untuk pulang kembali dikarenakan lahan di desa sudah rusak. Ibu P.A berharap dengan adanya relokasi
dapat memberikan kehidupan yang lebih baik lagi bagi dirinya dan keluarga Bantuan yang dibutuhkan oleh partisipan kedua Ibu P.B, yaitu bantuan
untuk meringankan beban yang ia alami pasca bencana alam. Dukungan material yang dibutuhkan berupa uang sekitar 15 juta per kepala keluarga KK sangat ia
butuhkan. Hal ini karena mengingat bahwa tanah sekitar kampung halamannya tidak dapat tumbuh dengan subur sehingga ia tidak dapat bekerja kembali. Ibu P.B
merasa bahwa bantuan material yang dibutuhkan berupa uang senilai 15 juta tersebut, rencana akan dipergunakan untuk modal menyewa lahan pertanian diluar
kampung halaman sehingga harapannya melalui bantuan uang tersebut ia dapat kembali bekerja sebagai petani dan menghasilkan uang agar dapat memenuhi
kebutuhan makan sehari-hari dan biaya pendidikan anak. Selain membutuhkan uang untuk modal bekerja sebagai petani, Ibu P.B
juga membutuhkan uang untuk membiayai pendidikan anak. Ia merasa bantuan yang paling penting adalah pendidikan untuk anak seperti pedidikan gratis atau
berupa uang yang diberikan secara langsung kepadanya. Hal ini karena ia merasa bahwa biaya pendidikan untuk anak tidak ditanggung penuh oleh pemerintah
sehingga ia harus berupaya sendiri. Ibu P.B juga membutuhkan bantuan berupa jasa pelayanan untuk
membersihkan lahan pertanian agar ia dapat menanam bibit kembali di lahan pertaniannya. Ibu P.B merasa tidak mampu dan takut jatuh sakit apabila harus
membersihkan lahan seorang diri saja. Oleh karena itu, ia butuh jasa untuk
Universitas Sumatera Utara
membantu dalam membersihkan lahannya. Setelah dukungan jasa pelayanan untuk membantu membersihkan lahan, Ibu P.B juga membutuhkan bantuan bibit
agar ia dapat menanam kembali di lahan pertaniannya Bantuan yang dibutuhkan oleh partisipan ketiga Ibu P.C, adalah bantuan
material berupa biaya pendidikan untuk anak sekolah. Ibu P.C merasa bahwa pendidikan anak paling penting. Hal ini karena ia mengingikan keempat anaknya
dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sampai selesai. Ibu P.C merasa tidak mampu untuk membiayai anaknya kuliah karena melihat kondisi lahan
pertanian belum dapat menghasilkan panenan yang memuaskan. Oleh sebab itu, bantuan untuk pendidikan anak adalah bantuan yang paling penting baginya.
Selain biaya pendidikan untuk anak sekolah, Ibu P.C juga membutuhkan bantuan pupuk untuk lahan pertaniannya. Hal ini karena ia menginginkan agar
tanaman yang sudah ia tanam dapat tumbuh dengan sebur dan menghasilkan buah yang bagus sehingga ia mendapatkan hasil panen yang memuaskan dari tanaman
yang sudah ditanamnya. Bantuan material yang paling dibutuhkan oleh partisipan keempat Ibu P.D,
adalah modal untuk pertanian. Hal ini karena pertanian merupakan sumber kehidupan Ibu P.D, karena dari hasil bertani ia dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari dan membiayai pendidikan untuk anak-anaknya tanpa bertani ia tidak dapat memberikan semua yang dibutuhkan oleh anak-anaknya. Bantuan modal yang
dibutuhkan untuk lahan pertanian seperti bibit dan pupuk. Selain membutuhkan modal untuk lahan pertanian, Ibu P.D juga
membutuhkan biaya pendidikan untuk anak agar anak-anaknya yang masih duduk
Universitas Sumatera Utara
di bangku perkuliahan, SMA, SMP dan SD agar dapat melanjutkan pendidikan sampai selesai. Selain itu, Ibu P.D juga membutuhkan bantuan berupa sembako
namun, Ibu P.D menyadari bahwa bantuan yang paling penting diberikan padanya yaitu bantuan untuk lahan pertanian. Hal ini karena bantuan lebih efektif apabila
lahan pertanian diberikan maka dapat memberikan pekerjaan kepadanya sehingga ia mendapatkan penghasilan sendiri dari pekerjaannya lalu, dengan bantuan
tersebut ia sudah dapat mandiri tanpa pertolongan orang lain lagi. Bantuan yang dibutuhkan oleh partisipan kelima Ibu P.E, adalah relokasi.
Ia mengharapkan agar pemerintah melihat keadaan warga desa yang akan di relokasi, ia merasa bahwa pemerintah tidak peduli lagi dengan keadaan desa yang
ingin di relokasi karena menganggap bahwa tidak ada lagi pengungsi. Ibu P.E mengharapkan bantuan relokasi dapat segera diselesaikan. Hal ini karena ia ingin
menata kehidupan dari awal kembali sehingga pengharapan untuk kehidupan yang lebih baik dapat dirasakan olehnya.
Selain membutuhkan bantuan relokasi, Ibu P.E juga membutuhkan bantuan berupa uang namun Ibu P.E merasa bahwa bantuan berupa uang akan
cepat habis dan dapat disalahgunakan sehingga ia lebih membutuhkan bantuan material berupa barang yang dapat langsung diterima olehnya. Bantuan material
berupa makanan seperti beras, minyak dan sembako lainnya. Selain makanan, Ibu P.E juga membutuhkan bantuan material berupa perlengkapan untuk mandi
seperti sabun mandi dan sabun cuci.
Universitas Sumatera Utara
Bantuan yang dibutuhkan oleh partisipan keenam Ibu P.F, adalah bantuan material berupa sembako untuk memenuhi kebutuhaan utama. Dengan adanya
bantuan utama berupa makanan, ia merasa menjadi sehat baik fisik maupun psikologis sehingga ia memiliki semangat kembali. Selain itu, Ibu P.F juga
membutuhkan bantuan relokasi. Ia mengharapkan agar relokasi dapat segera selesai dibangun. Hal ini karena ia ingin menempati rumah yang baru bersama
keluarganya dan ia ingin menjalani kehidupan rumah tangga yang seutuhnya. Selain relokasi rumah, Ibu P.F juga membutuhkan bantuan pemerintah
untuk memberikan pembangunan di sekitar rumah seperti bantuan berupa bangunan yang sekolah agar jarak rumah dengan sekolah dekat sehingga tidak
membutuhkan transportasi, lalu ia juga membutuhkan bangunan agar disediakan rumah sakit di siosar. Ia merasa hal ini yang paling utama untuk disediakan oleh
pemerintah. Berdasarkan gambaran diatas, terlihat bahwa keenam partisipan
membutuhkan tangible or instrumental support. Taylor 2009, Tangible support ini termasuk berupa dukungan material, seperti pelayanan, bantuan finansial, atau
benda-benda yang dibutuhkan. Dukungan jenis ini meliputi bantuan yang diberikan secara langsung atau nyata, sebagaimana orang yang memberikan atau
meminjamkan uang atau langsung menolong teman sekerjanya yang sedang mengalami stres.
Universitas Sumatera Utara
c. Informational Support
Partisipan ketiga Ibu P.C, membutuhkan bantuan informasi seperti bantuan informasi dari dinas pertanian. Bantuan informasi yang dibutuhkan mengenai
kondisi lahan pertanian pasca erupsi Gunung Sinabung yang berdampak pada lahan pertanian miliknya. Bantuan berupa informasi ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan atau arahan agar Ibu P.C dapat mengetahui keadaan lahan sehingga dia mengetahui tanaman seperti apa yang akan ditanam kembali.
Secara keseluruhan, terlihat hanya partisipan ketiga Ibu P.C dari enam partisipan lainnya. Ibu P.C menunjukkan bahwa ia membutuhkan infomational
support. Menurut House dalam Orford, 1992 Dukungan informasi ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu dukungan informasi yang berarti memberikan informasi atau
mengajarkan sesuatu keterampilan yang berguna untuk mendapatkan pemecahan masah dan yang kedua adalah berupa dukungan penilaian appraisal support
yang meliputi informasi yang membantu seseorang dalam melakukan penilaian atas kemampuan dirinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Psychological Well-being Pada Penyintas Bencana Alam Gunung