Hubungan Positif dengan Orang lain Otonomi

“...aku bersyukur ya, Tuhan memberi aku sempurna,. Masih bisa bersatu sama anak- anak ku sama keluarga ku” P.AW.2b.773-775h.26 Setelah satu setengah tahun lebih tinggal di pengungsian pasca bencan alam, terlihat bahwa Ibu P.A merasa sudah merasa senang. Ibu P.A menyadari bahwa pikirannya saat ini sudah terbuka untuk masa depan yang lebih baik. Ia juga menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya yaitu ia dapat mensyukuri kehidupan yang diberikan sang pencipta kepadanya dan ia menyadari bahwa dirinya kuat untuk menghadapi tantangan hidup.

2. Hubungan Positif dengan Orang lain

Ibu P.A kurang memiliki hubungan yang baik dengan sesama, ia merasa bahwa hubungan baik tidak terlalu penting lagi, bagi Ibu P.A hal yang paling penting saat ini adalah mengurus diri sendiri serta keluarga. Ibu P.A sudah merasakan bahwa tidak adanya sistem kebersamaan, keluarga dan adat istiadat pasca bencana alam yang terjadi karerna ia merasakan begitu banyak masalah kecil yang menjadi masalah besar yang dapat memicu pertengkaran antara pengungsi misalnya salah paham dalam mengutarakan pendapat yang membuat orang lain sakit hati oleh karena itu, Ibu P.A merasa lebih baik mementingkan diri sendiri dan tidak terlalu berhubungan dengan orang lain agar menghindari pertengkaran. “Kurang berhubunganlah.. kau.. kau.. aku.. aku.. yang penting diri kita sendiri sekarang, sekarang enggak mau lagi ngomongin oranpun, biarin saja disitu, takutnya jadi masalah. Ada nasi ku, ku makan, enggak ada nasi mu, enggak usa kau makan” begitulah sistemnya sekarang” P.AW.1b.289-293h.10 Universitas Sumatera Utara “Enggak ada lagi sistem kebersamaan itu, enggak ada lagi sistem keluarga, sistem adat, sistem segala macam gara-gara bencana alam Gunung Sinabung ”. P.AW.1b.295-297h.10 Selama tinggal di tempat penungsian, Ibu P.A merasa tidak memiliki hubungan yang baik dengan sesama pengungsi. Ia sudah tidak memperdulikan orang lain lagi, ia lebih mementingkan dirinya dan keluarga, namun Ibu P.A seorang yang tidak ingin adanya pertengkaran

3. Otonomi

Apabila bantuan yang dibutuhkan Ibu P.A dapat disalurkan langsung maka ia akan mampu bekerja sendiri untuk mendapatkan penghasilan agar tidak bergantung pada orang lain lagi. “Itulah yang utama dulu lah.. kalau sukses tanam-tanam itu nanti enggaknya dibutuhkan lagi bantuanpun bisa, kalau sudah ada nanti modal itu yang ditanam” P.AW.1b.324-326h.11 Ibu P.A merasa mampu menentukan arah hidupnya sendiri meskipun tidak adanya bantuan yang diberikan orang lain kepadanya. Ia akan bekerja sebagai petani walaupun hanya bekerja setengah hari. Hal ini karena ia ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk makan. “Ya bekerjalah kita.. kerjalah. Setengah meter dapat kita sehari, ya setengah meter itulah ditanam sayur” P.AW.1b.276-277h.10 “yaa.. kita berpikiran, kemungkinan lebih baiklah” P.AW.2b.708h.24 Ibu P.A kemungkinan meyakini bahwa kehidupan pasca bencana akan lebih baik karena ia merasa harus dapat mandiri meskipun tidak mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah ataupun pihak lainnya. Universitas Sumatera Utara Tantangan yang dialaminya saat ini mengharuskan Ibu P.A untuk tetap berjuang dalam hidupnya, ketika ia tidak memperoleh bantuan dari orang lain, Ia mampu untuk berupaya sendiri dengan bekerja di ladang orang kembali dan memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya.

4. Penguasaan Lingkungan