Partisipan F Ibu P.F a. Gambaran Tangible or Instrumental Support

6. Partisipan F Ibu P.F a. Gambaran

Social Support yang diperoleh Pada Partisipan F 1. Emotional or Esteem Support Selama satu setengah tahun tinggal di pengungsian, Ibu P.F memperoleh dukungan emotional. Ibu P.F seorang yang pendatang yang berasal dari medan menjadi penduduk simacem setelah menikah dengan suaminya. Dukungan yang diperoleh Ibu P.F berasal dari keluarganya yang tinggal di medan. Dukungan yang diberikan berupa semangat agar Ibu P.F tetap kuat, sabar dan berlapang dada menerima keadaan setelah bencana alam. Ibu P.F juga diberikan pencerahan bahwa segala sesuatu yang telah terjadi merupakan cobaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. “Ya keluarga-keluarga kita seperti saya kan pendatang, ya keluarga saya dari medan lah yang mendukung, yang menyabarkan kalau ini adalah cobaan dari Tuhan, harus sabar dan belapang dada” P.FW.1305-310h.10-11 “Itulah yang saya bilang tadi datang dari luar lah yang selalu memberi semangat, memberi dorongan dan dukungan kepada kami selalu” P.FW.1b.325-327h.11 “Jadi kita semua berlapang dada jadi sadar jadi sudah membuat aktivitas masing- masing sudah sekarang” P.FW.1338-339h.12

2. Tangible or Instrumental Support

Bantun material yang diperoleh Ibu P.F dari pemerintah berupa relokasi untuk mengganti kerungian rumah dan lahan pertanian akibat bencana alam akan tetapi, bantuan ini tidak diberikan kepada penduduk yang tidak memiliki rumah ataupun lahan pertanian sendiri. Hal ini karena mereka tidak merasakan dampak yang sama seperti orang yang kehilangan rumah dan lahan pertanian milik sendiri, Universitas Sumatera Utara pemerintah tidak memberikan biaya untuk ganti rugi tersebut. Ibu P.F mempunyai rumah dan lahan pertanian milik sendiri sehingga pemerintah memberikan rencana untuk relokasi kepadanya. Ibu P.F akan mendapatkan bantuan relokasi karena tempat tinggalnya yang berada di desa simacem termasuk wilayah pada zona yang tidak aman sehingga terpaksa harus di relokasi ke desa yang yang lebih aman yaitu di siosar kecamanatan merek. “Kami relokasi waktu kami rapat terakhir di kantor bupati, pemerintah menggantikan ganti rugi yang ada rumahnya dia ganti, yang ada lahannya dia ganti katanya”. P.FW.1b.174-176h.6 “Kami kan yang zona merah harus yang paling utama, yang tiga kampung dulu katanya” P.FW.1b.185-187h.7 Bantuan material dari pihak pribadi juga diperoleh berupa makanan seperti beras dan sembako lainnya. Selama tinggal di pengungsian, pemerintah selalu memberikan bantuan ke setiap posko pengungsian namun, setelah 10 bulan terakhir pemerintah telah menyatakan tidak bertanggung jawab lagi dengan kebutuhan sehari-hari penyintas yang masih tinggal di posko pengungsian. Hal ini karena sudah diberikan surat pernyataan bahwa penyintas tidak lagi menjadi pengungsi dan dinyatakan bahwa pengungsi sudah dibubarkan, namun pada kenyataannya yang terlihat di lapangan, masih banyak penyintas yang tinggal di posko pengungsian meskipun harus mencari kebutuhan hidup secara mandiri. Ibu P.F merasa sudah mandiri tanpa adanya bantuan. “Ya, ada yang pribadi begitu kan bukan dari pemerintah lah kita buat ya, memberi beras, sembako lah untuk bahan pangan kami disini” P.FW.1b.212-214h.8 Universitas Sumatera Utara Bantuan material yang diperoleh dari pihak pribadi berupa beras, minyak, mie, gula, sabun, pasta gigi dan bahan semabako lainnya. Bantuan selalu berdatangan mulai dari awal mengungsi sampai penyintas dinyatakan tidak menjadi pengungsi lagi. Silih berganti dukungan berdatangan ke posko pengungsian untuk memberikan sembako. “Ya kalau pribadi dari anak-anak sekolah, alumni-alumni, eceknya dari sabang sampai merauke lah ya... ngasih beras, ngasih minyak, super mie, gula, sabun, odol, barang-barang sembako lah yang diantarin” P.FW.1b.245-248h.8 Selain dukungan material berupa makanan, Ibu P.F memperoleh bantuan material berupa dana senilai 3,8 juta. Tujuannya untuk mengganti kerugian rumah senilai 2 juta dan lahan pertanian 1,8 juta untuk Ibu P.F dan penyintas lainnya. Ibu P.F merasa bahwa bantuan berupa uang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini karena melihat tidak ada biaya sewa rumah dan sewa lahan pertanian di sekitar posko pengungsian yang murah, apabila lahan pertanian murah itupun jaraknya jauh sehingga membutuhkan biaya transportasi lagi untuk menempuh jarak yang jauh. Biaya untuk sewa rumah juga tidak cukup hal ini karena melihat keadaan semakin banyaknya permintaan untuk menempati rumah sewa maka semakin meningkat biaya uang sewa. Ibu P.F merasa tidak sanggup untuk menyewa sehingga ia menggunakan uang 3,8 juta untuk disimpan atau membiayai kebutuhan anak dan membiayai kebutuhan makan untuk melangsungkan kehidupannya. “Dikasih uang 3,8 juta. 2 juta uang sewa lahan pertanian 1 tahun, 1,8 juta sewa rumah 6 bulan. Baru- baru ini lagi kami terima 1,8 sewa rumah” P.FW.1b.228-230h.8 Universitas Sumatera Utara “Disimpan kadang kebutuhan untuk anak-anak, beras ya jadi stock beras ya kalau aku, supaya untuk melangsungkan kehidupan kedepan” P.FW.1b.614-616h.20 Dukungan lainnya juga diperoleh anak Ibu P.F. dukungan material berupa perlengkapan sekolah untuk anak seperti seragam sekolah. Bantuan ini diprioritaskan untuk anak yang sedang menjalani pendidikan SD sampai SMA namun, apabila bantuan yang diberikan berlebih maka bantuan tersebut akan diberikan kepada anak-anak yang belum masuk sekolah. Bantuan lainnya juga diperoleh Ibu P.F berupa susu untuk anak. Bantuan ini diperoleh dari pemerintah “Dari swasta pun begitu juga. Dari SD sampai SMA. Ada dikasih perlengkapan sekolah kecuali nanti kalau dia ada sisa untuk anak-anak baru diberi” P.FW.1b.294-296h.10 “ee...Teringat saya waktu masih ada pengungsian, itu ada dikasih susu sama pemerintah” P.FW.1b.299-300h.10 Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa Ibu P.F memperoleh bantuan material berupa berbagai makanan, bantuan relokasi, bantuan uang ganti rugi rumah dan lahan pertanian, bantuan perlengkapan sekolah anak dan susu untuk anak.

3. Informational Support