Emotional or Esteem Support Tangible or Instrumental Support

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian hasil analisa wawancara setiap partisipan penelitian dalam bentuk narasi dan pembahasan data yang diperoleh dengan menggunakan teori pada bab II. Hasil wawancara akan dijabarkan, dianalisa dan diinterpretasi setiap respoden sehingga memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian ini. Kutipan setiap bagian analisa akan diberikan kode-kode tertentu. Contoh kode yang digunakan adalah P.AW.1b.4h.1, makna dari kode ini adalah kutipan pada partisipan A, wawancara pertama, baris keempat, verbatim halaman ke-1.

A. HASIL ANALISIS DATA 1. Partisipan A Ibu P.A

a. Gambaran Social Support yang diperoleh Pada Partisipan A

1. Emotional or Esteem Support

Selama satu setengah tahun tinggal di pengungsian UKA Kabanjahe II, Ibu P.A memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Ibu P.A memperoleh dukungan emotional seperti penguatan agar ia tetap bersemangat. Ia merasa dukungan emotional ini mempengaruhi secara positif pada keberlangsungan hidupnya. Dukunga agar ia tetap semangat juga diperolehnya, Ia merasa bantuan tersebut bermanfaat agar ia dapat menjalani pekerjaannya dengan semangat dan senang hati. “semangat lah bilangnya... kalau ada kerjaan kita kan, bantuan juga ada kan semangatnya, senang lah...” P.AW.2b.664-665h.23 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa Ibu P.A memperoleh dukungan secara emotional berupa perhatian agar Ibu P.A dapat semangat kembali untuk melakukan pekerjaannya sebagai petani, yang saat ini hanya bekerja sebagai pekerja di lahan pertanian orang lain. Hal ini karena lahan pertanian dan tempat ia tinggal di desa simacem telah rusak parah dan ia tidak dapat pulang ke kampung halamannya kembali.

2. Tangible or Instrumental Support

Selama tinggal di pengungsian, Ibu P.A memperoleh dukungan material dari berbagai pihak seperti dukungan berupa dana atau dukungan dalam bentuk barang atau benda-benda. Ibu P.A memperoleh dukungan material dari pemerintah berupa uang senilai 2 juta. Dukungan uang yang diberikan pemerintah bertujuan untuk membantu biaya pendidikan anak sekolah. Setelah memperoleh bantuan uang senilai 2 juta, Ibu P.A menggunakan uang tersebut untuk membayar uang buku dan uang sekolah anaknya yang duduk dibangku kelas 3 SMA. Selain bantuan yang diperoleh dari pemerintah, pihak lain juga ikut berpartisipasi untuk memberikan bantuan kepada anak berupa barang seperti permainan dan pakaian seragam sekolah agar anak dapat melanjutkan sekolah meskipun mereka tinggal di pengungsian. “Iya.. eh.. hanya satu kali dikasih, hanya sekali bulan berapa kemarin dikasih ya, bulan 5, bulan 4 lah... emmm... bulan 4” P.AW.2b.426-427h.15 “Buat bukunya lah... hari itu harus dibayar uang bukunya kemarin” P.AW.2b.430h.15 “Ada tas, sepatu, baju. Kadang-kadang ada dari mahasiswa juga” P.AW.1b.44h.2 Universitas Sumatera Utara Dukungan material yang lain juga diberikan untuk anak Ibu P.A yaitu dukungan material berupa pelayanan transportasi. Pelayanan transportasi disediakan oleh pemerintah baik dari mobil BNPB, Tentara maupun Diakonia atau GBKP. Dukungan material berupa pelayanan transportasi ini diberikan oleh berbagai pihak karena melihat keadaan tempat sekolah anak yang mempunyai jarak tempuh cukup jauh dari tempat tinggal saat ini, yaitu posko pengungsian UKA di Kabanjahe sedangkan sekolah anak berada di desa sigarang-garang. Bantuan material yang diperoleh anak Ibu P.A dirasakan dapat bermanfaat karena bantuan ini meringankan beban Ibu P.A supaya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi untuk anaknya pergi ke sekolah. “Transportasi anak sekolah, kayak bus gitu kan, seperti kemarin lah kan. kemarin kan ada dari Diakoni kemarin kan, itulah kan butuh sebenarnya untuk anak sekolah” P.AW.1b.558h.19 Selain bantuan material diperoleh anak, orang dewasa juga memperoleh bantuan material. Bantuan material yang diperoleh Ibu P.A adalah dukungan secara finansial senilai 3 juta. Bantuan secara finansial ini diperoleh dari pemerintah. Pemerintah memberikan uang senilai 3 juta dengan tujuan penyintas yang tinggal di pengungsian dapat menyewa rumah dan lahan pertanian agar mereka dapat bekerja kembali, namun dana tersebut kurang cukup untuk menyewa rumah senilai 1,8 juta dan menyewa lahan pertanian senilai 2 juta selama 6 bulan. Ibu P.A merasa bahwa bantuan yang diperoleh kurang memuaskan sehingga ia menggunakan uang tersebut untuk membiayai kehidupannya sehari-hari yang digunakan untuk membeli nasi seharga 6 ribu. Ibu P.A merasa untuk membiayai makan saja tidak cukup apalagi untuk menyewa Universitas Sumatera Utara rumah atau lahan pertanian. Hal ini karena mengingat biaya untuk makan sehari- hari mahal dan sewa rumah serta sewa lahan pertanian yang mahal sehingga bantuan uang yang diberikan oleh pemerintah dirasakan tidak dapat mencukupi. “Coba kamu bayangkan min, dikasihnya 3 juta, sewa ladang 2 juta, sewa rumah 1,8 juta sampai 6 bulan, makan nya 6 ribu satu hari. Apa dampaknya satu hari coba. Nasi tok saja 6 ribu, ini makanya 6 ribu dikali 3 kali sehari. Di sewa ladang 1 Tahun saja 2 juta”. P.AW.1b.147-151h.6 Saat tinggal di pengungsian, selain dukungan material berupa uang, Ibu P.A juga memperoleh dukungan material berupa makanan pokok seperti beras sebanyak 15 kg. Bantuan material berupa beras ini diberikan kepada satu kepala keluarga sebanyak 15 kg. Ibu P.A memperoleh bantuan beras sampai bulan februari 2015 setelah itu, bantuan tidak diperoleh lagi sampai saat ini. “Sudah 2 kali lah.. selama di pengungsian sudah 2 kali dikasih bulog. Setiap KK dikasih beras itu, sebanyak 15 kg” P.AW.2b.442-443,447h.16 Berdasarkan gambaran diatas, terlihat bahwa Ibu P.A memperoleh dukungan material berupa bantuan uang untuk membiayai pendidikan anak, bantuan pelayanan berupa transportasi bus untuk anak pergi ke sekolah, bantuan untuk menyewa rumah dan lahan pertanian, dan bantuan untuk kebutuhan dasar yaitu makanan

3. Informational Support