Tangible or Instrumental Support

menghadapi bencana alam. Dukungan emotional diperoleh dari kelompok pelatih bola yang berasal dari jakarta. “Terus ada yang bilang seperti datang hari itu katanya, jangan kalian patah semangat, terus berjuanglah kalau mau sekolah, nanti kalian duduk di kantor DPR itu, entah giman, katanya begitu. pengungsi nanti bisa jadi bupati, jadi apa, maunya kalian, jangan putus sa lah, katanya begitu sama anak-anak sekolah itu. datang lah pelatih-pelatih bola itu yang dari jakarta itu”. P.CW.2b.670-677h.23 Berdasarkan penjelasan diatas, Ibu P.C mendapatkan dukungan secara emotional berupa rasa kepedulian untuk mendoakan serta mendukungan secara emotional yang memberikan semangat kepada anaknya untuk tetap menjalani kehidupan yang lebih baik serta dukungan juga diperoleh anak Ibu P.C untuk tetap bersemangat meraih cita-cita yang diimpikan.

2. Tangible or Instrumental Support

Selama satu setengah tahun tinggal di pengungsian, Ibu P.C memperoleh dukungan dari berbagai pihak. dukungan material yang diberikan berupa makanan yaitu beras bulog. Bantuan material berupa makanan diperoleh dari gereja dan pemerintah. Bantuan dari gererja berupa minyak, gula, beras selama empat kali bantuan diberikan, sedangkan bantuan yang ia peroleh dari pemerintah hanya beras bulog. “ Kalau beras... dari gereja lah. Kalau dari apa ... pemerintah baru sekali dikasih bulog itu” P.CW.1b.190-191h.7 Selain itu, Ibu P.C juga memperoleh bantuan material berupa pelayanan kesehatan dengan memberikan pengobatan gratis dan mendatangkan dokter- dokter untuk melayani penyintas yang berada di posko pengungsian KWK Universitas Sumatera Utara berastagi. Pengobatan gratis yang diberikan seperti obat-obatan herbal diperoleh dari papua. Bantuan ini diberikan pada Ibu P.C saat ia sudah kembali ke kampung halamannya. “Terus dikasihnya pula beberapa hari ini ada pengobatan gratis gitu, dibawanya dokternya terus dari apa katanya... dari pengobatan- pengobatan herbal katanya, dibawanya dokternya” P.CW.1b.202-204h.7 Selama tinggal di pengungsian, dukungan material secara finansial juga diperoleh Ibu P.C. Bantuan finansial yang diperoleh bertujuan untuk membiayai pendidikan anaknya. Ibu P.C mempunyai empat orang anak yang masih harus dibiayai pendidikannya. Uang yang diberikan untuk anak kuliah senilai 4,2 juta, anak SMP mendapatkan uang senilai 1,5 juta dan anak SD senilai 1 juta. Bantuan ini diberikan oleh pemerintah secara langsung kepada Ibu P.C untuk membiayai pendidikan anaknya namun, ia merasa sedikit kecewa dengan bantuan yang diberikan tidak sesuai janji untuk memberi bantuan kepada anaknya yang duduk di bangku SMA dengan kenyataan yang terjadi, anak Ibu P.C yang duduk di bangku SMA tidak memperoleh uang yang dijanjikan tersebut senilai 2 juta. “...Anakku SMA hari itu dapat kan dari pemerintah anak kuliah Rp. 2.100.000 terus anak SMA katanya Rp.2 juta. Anak ku enggak dapat- dapat, yang SMA ini enggak dapat-dapat dia... ”. P.CW.1b.235-237h.8 “..Kalau anak kuliah hari itu Rp.4.200.000,-, anak SMA katanya Rp.2.000.000, anak SMP Rp. 1.500.000,-, yang SD Rp.1.000.00 0...” P.CW.1b.250-252h.9 Setelah pulang ke kampung halaman, bantuan juga tetap diberikan kepada anak yang sedang menjalani pendidikan sekolah. Bantuan material berupa uang dan barang diperoleh anak Ibu P.C seperti uang senilai 600 ribu, sepatu sekolah, Universitas Sumatera Utara baju sekolah dan buku. Dukungan material ini merupakan bentuk kepedulian relawan terhadap pendidikan anak. Dukungan ini diharapkan memberikan dampak kepada anak agar anak semakin semangat dalam belajar dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk meraih cita-cita yang diinginkan anak. Bantuan yang diperoleh Ibu P.C untuk anaknya berasal dari jakarta. Uang yang diberikan senilai 600 ribu dipergunakan untuk membayar uang les selama empat bulan. Hal ini karena anak Ibu P.C yang duduk dibangku kelas 3 SMA sedang mengikuti les untuk persiapan ujian yang akan anaknya hadapi. “Kepeduliaannya sama kita kan ada relawan-relawan begitu ada yang ngasih untuk anak sekolah begitu, seperti ini lah dari jakarta diaksih 600 ribu untuk anak sekolah, ada juga yang ngasih sepatu, ngasih baju sekolah, ngasih apa.. buku- buku begitu. Adanya dikasih” P.CW.2b.666-670h.23 Ibu P.C sangat beryukur dengan adanya bantuan untuk membiayai pendidikan anaknya sekolah. Hal ini karena, ia merasa selama ini berpikir bahwa ia tidak mampu lagi membiayai anaknya sekolah apalagi anaknya yang sedang duduk dibangku perkuliahan, kebetulan pada saat itu 2 bulan setelah anaknya kuliah terjadi erupsi yang besar sehingga Ibu P.C harus mengungsi. Kejadian ini membuatnya jatuh sakit, karena ia merasa tidak yakin bahwa anaknya dapat melanjutkan perkuliahan sehingga Ibu P.C sangat bersyukur sekali diberikan bantuan. “yaa.. syukurlah, kalau enggak entah sudah kayak mana anakku ini, itu pikiranku” P.CW.1b.288h.10 Selain bantuan untuk anak, Ibu P.C juga memperoleh bantuan dari dinas pertanian berupa bibit jeruk. Dukungan material berupa bibit jeruk diharapkan Universitas Sumatera Utara sebagai modal awal untuk Ibu P.C bekerja kembali sebagai petani, akan tetapi Ibu P.C tidak langsung mempergunakan pupuk jeruk tersebut karena lahan pertanian yang ia miliki sudah dipenuhi oleh tanaman lain. Hal ini karena sebelum ia diresmikan untuk pulang kembali ke kampung halaman, ia sudah mencoba pulang untuk melihat rumah dan lahan pertanian kemudian ia mencoba untuk menanam kembali. Tanaman yang ia tanam adalah tanaman jeruk, tanaman kopi, tanaman kentang, dan tanaman cabai. Sesungguhnya, Ibu P.C ingin menanam bibit jeruk tersebut ke lahan kosong yang berada di bawah gunung, namun Ibu P.C tidak menanamnya dengan alasan tidak mempunyai modal yang banyak untuk merawat tanaman tersebut. Terlihat bahwa Ibu P.C memiliki lahan pertanian yang cukup luas untuk ditanami berbagai tanaman. “Kalau pertanian, itulah yang dikasih... pupuk jeruk itu” P.CW.2b.768h.26 Pada saat kembali ke kampung halaman, dukungan juga tetap datang untuk memberikan bantuan. Bantuan yang diperoleh berasal dari Kementerian Republik Indonesia, Pusaka Indonesia, dan Chatolc, bantuan yang diberikan berupa tas yang digunakan untuk persiapan membawa perlengkapan pakaian yang diperlukan apabila erupsi gunung kembali terjadi. Ibu P.C merasa bantuan yang diberikan sangat dibutuhkan. Hal ini karena, mengingat bahwa Ibu P.C sudah tidak memiliki tas yang besar lagi untuk membawa perlengkapan pakaian apabila ia diharuskan untuk mengungsi kembali. “Ini katanya tiga ini kementerian republik indonesia, pusaka indonesia, dan chatolic yang kerjasama” P.CW.2b.995-956h.32 Universitas Sumatera Utara “Butuhlah, ini butuh kali ini. aku tas ku sudah koyak pun semua” P.CW.2b.962h.32 “Muat. Aku buat selimut satu, selimut yang itu yang kecil terus handuk, sabun... sudah ku coba masukin semua. Kalau buku anak sekolah kan enggak penting-penting kali apa kalau buru-buru begitu. Ini penting kurasa . Cocok dibuatnya, lari kami semua bawa tas ini”. P.CW.2b.975-979h.32-33

3. Informational Support