b. Gambaran Social Support yang dibutuhkan Pada Partisipan B
1. Emotional or Esteem Support
Selama tinggal di pengungsian, Ibu P.B membutuhkan dukungan secara emotional yang menujukkan rasa kepedulian terhadap dirinya. Ia beranggapan
bahwa dukungan yang diberikan tersebut dapat memberikan penghiburan disaat ia merasa tidak mempunyai semangat lagi namun, dengan adanya bantuan seperti itu
ia dapat kembali untuk bersemangat melakukan pekerjaannya kembali sebagai pekerja di ladang orang
“Butuh lah...hiburan kan butuhnya kita.. kalau dukanya semua sama kita ini sambil tertawa kan perlu kita hiburan ini”
P.AW.2b.520-521h.18
2. Tangible or Instrumental Support
Dukungan yang diberikan dapat menolong individu dalam menghadapi tantangan dalam kehidupannya. Ibu P.B seorang penyintas bencana alam Gunung
Sinabung membutuhkan bantuan untuk meringankan bebannya. Dukungan material berupa uang sekitar 15 juta per kepala keluarga KK sangat ia butuhkan.
Hal ini karena mengingat bahwa tanah sekitar kampung halamannya tidak tumbuh dengan subur.
“Kalau tinggal nya nanti di kampung, kita ke ladang orang pun belum bisa nya itu, lantaran ladang nya belum bisa dikerjain itu. Ku tafsir itu 1
tahun pun belum ada, belum bisa. Itu lah makanya ku minta, ku usulkan ke kepala desa kami hari itu. 15 juta kasih per KK. Ini enggak, hanya 3 juta
katanya” P.BW.1b.213-215h.8
Ibu P.B merasa bahwa bantuan material yang dibutuhkan berupa uang senilai 15 juta tersebut, rencana akan dipergunakan untuk modal menyewa lahan
pertanian diluar kampung halamannya. Ibu P.B berharap dengan uang tersebut ia
Universitas Sumatera Utara
dapat kembali bekerja sebagai petani dan menghasilkan uang agar dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan biaya pendidikan anak.
“Uang anak sekolah, beli beras”. P.BW.2b.554h.19
“Apa lah... biar apa...bisa kita.. di luar pun kita bisa kita sewa ladang terus bisa lagi itu modalnya... begitu nya harapan kami begitu”
P.BW.2b.453-454h.16 Selain membutuhkan uang untuk modal bekerja sebagai petani, Ibu P.B
juga membutuhkan uang untuk membiayai pendidikan anak. Ibu P.B merasa bantuan yang paling penting adalah pendidikan untuk anak seperti pedidikan
gratis atau berupa uang yang diberikan secara langsung kepadanya. Hal ini karena ia merasa bahwa biaya pendidikan untuk anak tidak ditanggung penuh oleh
pemerintah sehingga ia harus berupaya mencari uang untuk biaya pendidikan anak tersebut.
“Kalau ee aku ditanya itu kan dek. Kan uang untuk anak sekolah yang penting kan, yang utama. Kalau makan itu kan tetap nya diberikan
pemerintah” P.BW.1b.244-246h.9
“Ya kalau untuk anak sekolah kan bisa dikasih gratiskan sekolah itulah.. kalau enggak bisa digratiskan entah dikasih pemerintah uang”
P.BW.2b.463-465h.16 Selain membutuhkan bantuan uang untuk modal bekerja dan biaya
pendidikan anak, Ibu P.B juga membutuhkan bantuan lainnya berupa jasa pelayanan untuk membersihkan lahan pertanian agar ia bisa langsung menanam
bibit kembali di lahan pertaniannya. Ibu P.B merasa tidak mampu dan takut jatuh sakit setelah membersihkan lahan pertanian seorang diri saja. Oleh karena itu, ia
butuh jasa untuk membantu dalam membersihkan lahannya. Setelah dukungan
Universitas Sumatera Utara
jasa pelayanan untuk membantu membersihkan lahan, Ibu P.B juga membutuhkan bantuan bibit agar ia dapat menanam kembali di lahan pertaniannya
“Kalau aku ditanyakan, yang aku harapkan ladang kami itu entah dibuat nya beko itu, disorongnya semua kepinggirm kan sudah bisa kami tinggal
menanam bibit.” P.BW.1b.278-280h.10
“Dikasihnya bibit, ini bibit nya tanam...” P.BW.1b.280-281h.10
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa Ibu P.B membutuhkan bantuan material berupa uang yang akan digunakan untuk menyewa lahan
pertanian agar ia dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan membiayai pendidikan anak dan dukungan jasa pelayanan untuk membantu membersihkan
lahan pertanian miliknya agar ia dapat kembali bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Rangkuman Analisis
Social Support yang dibutuhkan Pada Partisipan B No
Bentuk Social Support
Social support yang dibutuhkan
1 Emotional or Esteem
support - Membutuhkan semangat serta penghiburan agar ia dapat
semangat untuk kembali bekerja kembali 2
Tangible or Instrumental Support
- Membutuhakn dana yang akan dipergunakan untuk modal menyewa lahan pertanian serta membiayai
pendidikan anak. Hal ini karena melihat kondisi lahan pertanian di kampung tidak memungkinkan untuk
bercocok tanam kembali - Membutuhkan pendidikan gratis untuk anak atau dana
untuk pendidikan anak. Hal ini karena ia merasa bahwa biaya pendidikan untuk anak tidak ditanggung penuh
oleh pemerintah sehingga ia harus berupaya mencari uang untuk biaya pendidikan anak tersebut.
- Membutuhkan jasa pelayanan untuk membersihkan lahan pertaniannya di kampung. Hal ini karena ia merasa
takut jatuh
sakit apabila
membersihkan lahan
pertaniannya sendiri - Membutuhkan bibit agar ia dapat menanam kembali di
lahan pertaniannya 3
Informational Support 4
Companionship Support
Universitas Sumatera Utara
c. Gambaran Psychological Well-being Pada Partisipan B
1. Penerimaan Diri
Ibu P.B mampu mengenali diri sendiri apa adanya. Perubahan yang terjadi dalam hidupnya berdampak pada setiap aspek kehidupannya. Ibu P.B menyadari
akan kekurangan dan kelebihan yang ia miliki, kekurangan yang dimilikinya yaitu semakin malas dan sudah patah semangat. Hal ini karena Ibu P.B sudah merasa
tidak punya pengharapan terhadap lahan pertanian yang tidak dapat ditanami tumbuhan dengan subur. Lalu, ia juga merasa bahwa sudah tidak tersedianya
simpanan uang untuk membiayai anaknya untuk sekolah. “tertawa tambah malas begitu lah... enggak ada lagi semangat..”
P.BW.2b.599-602h.21 “... uang nya pun itu bekalnya untuk anak sekolah sudah tidak ada, ini kan
sudah habis semua. Gimana lah..” P.BW.2b.600-601h.21
“ ke ladang ku saja enggak pernah ku lihat ini, selama disini, sudah patah semangat tertawa”
P.BW.2b.599-601-602h.21 Di sini lain, Ibu P.B menyadari pasca bencana alam ia berupaya untuk
tetap bersemangat dengan bekerja kembali dengan membuka usaha di warung dengan menjual jajanan untuk anak-anak. Ibu P.B juga menyadari akan kelebihan
yang ia miliki adalah ia tidak pernah sakit lagi pasca bencana yang terjadi. “yaa.. gimana pun kita tetap nya semangat, semunya mamak-mamak nya
semangat. Ini kan sudah ke ladang semua ini. enggak ada yang di rumah” P.BW.2b.613-614h.21
“Kelebihan enggak pernah sakit lagi, sehat... begitu saja nya” P.BW.2b.608h.21
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan, terlihat bahwa Ibu P.B merasa dirinya sudah putus asa atas dampak yang terjadi dalam kehidupannya namun disisi lain, Ibu P.B seorang
yang berupaya untuk terus bersemangat melakukan pekerjaannya untuk mendapatkan penghasilan. Ia juga menyadari kelebihannya yang sudah tidak
pernah sakit.
2. Hubungan Positif dengan Orang lain