4. Partisipan D Ibu P.D a. Gambaran
Social Support yang diperoleh Pada Partisipan D 1.
Tangible or Instrumental Support
Selama tinggal di pengungsian, Ibu P.D memperoleh bantuan dari tiga sumber, sumber bantuan pertama diperoleh dari pemerintah, sumber bantuan
kedua diperoleh dari modramen dan sumber bantuan ketiga diperoleh dari mahasiswa, lembaga-lembaga atau perusahaan. Setiap kali membutuhkan bantuan,
pihak pemerintah selalu memberikan bantuan secara merata ke seluruh posko pengungsian. Ibu P.D memperoleh bantuan dari pemerintah berupa makanan
seperti beras, minyak makan, ikan dan kebutuhan lain. “utamanya makanan kita tetap dari pemerintah”
P.DW.1b.203h.7 “Beda lagi kalau dari pihak ketiga, kalau dari pemerintah sama saja
begitu seperti beras, minyak makan, ikan, sabun pokoknya apa yang kita minta pemerintah dikasih begitu”
P.DW.2b.596-598h.20 Ibu P.D merasa berbeda ketika tinggal di rumah dengan tinggal di
pengungsian. Hal ini karena makanan yang diberikan tidak seenak yang diharapkannya, namun bantuan apapun akan diterima oleh Ibu P.D. Bantuan
material berupa makanan diperoleh Ibu P.D dari pemerintah. Bantuan tersebut seperti beras bulog dan ikan asin. Bantuan beras yang diberikan setiap harinya
sekitar 4 gram per orang untuk sekali makan. Bantuan ini disalurkan ke posko pengungsian setiap 2 minggu sekali. Bantuan dari pihak lain yaitu kedutaan besar
jerman yang memberikan bantuan makanan berupa daging. Bantuan daging dari
Universitas Sumatera Utara
pihak lain disalurkan terlebih dahulu kepada BPBD untuk disebarkan ke posko pengungsian lainnya.
“Untuk kebutuhan logistik apalah kita bilang ya dek, namanya kita mengungsi kan enggak bisa enak-enak saja kan, kalau beras dikasih
pemerintah bulog, ikan dikasih juga ikan asin” P.DW.1b.322-324h.11
“Hari jumat begini nanti sore ada daging. Tetapi kalau daging itu dari kedutaan besar Jerman tetapi melalui BPBD juga”
P.DW.1b.324-326h.11 Selain bantuan makanan, Ibu P.D juga mendapatkan bantuan kesehatan
berupa obat yang disediakan di posko pengungsian jadi setiap ada keluhan sakit, Ibu P.D dapat meminta obat gratis di bagian logistik posko pengungsian. Selain
itu, pemerintah juga menyediakan layanan kesehatan di rumah sakit buah hati secara gratis diberikan kepada penyintas yang tinggal di pengungsian. Pelayanan
kesehatan yang diperoleh secara gratis oleh Ibu P.D hanya sampai pada bulan 6 tahun 2014.
“ada memang pos kesehatan, disuruhnya ke klinik Buah Hati itu kami” P.DW.1b.215-216h.7
Bantuan kesehatan juga diperoleh dari pihak lain yaitu Stasiun Televisi SCTV serta relawan seperti dokter yang tujuannya untuk memberikan bantuan
material berupa pelayanan kesehatan bagi penyintas yang tinggal di posko pengungsian.
“Terkadang ada juga dokter-dokter relawan datang begitu yaa.. diperiksa...seperti kemarin itu dari stasiun televisi SCTV datang, pribadi
juga ”.
P.DW.1b.372-375h.12
Universitas Sumatera Utara
Ibu P.D merasa bahwa bantuan yang diperoleh dari pemerintah secara merata diberikan kepada seluruh posko pengungsian. Berbeda halnya dengan
bantuan yang diperoleh dari pihak lain. Pihak lain memberikan bantuan sesuai dengan keinginan hati untuk membantu ke posko tertentu saja. Berbagai bantuan
yang diberikan kepada Ibu P.D, bantuan berupa beras, roti, dan uang. Bantuan juga diperoleh dari anggota DPR berupa uang, sabun, dan makanan. Uang yang
diperoleh dipergunakan untuk membeli sirih. Hal ini terlihat juga pada saat di salah satu ruangan, sudah tersedianya bahan untuk menyirih.
Bantuan yang diperoleh Ibu P.D tidak hanya itu saja, ia memperoleh bantuan berupa uang senilai 3 juta. Bantuan uang yang diberikan kepada Ibu P.D
pada saat pulang ke kampung halaman yaitu desa sukanalu. Bantuan uang digunakan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari serta modal untuk bercocok
tanam di ladang sendiri, akan tetapi Ibu P.D merasa bahwa bantuan tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup Ibu P.D. Hal ini karena Ibu P.D harus
membiayai pendidikan untuk keempat anak yang masih menjalani pendidikan dibangku SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi
“Sukanalu dan sigarang-garang saja karena kami disuruh pulang itu, mencoba untuk membersihkan lahan masing-masing gajinya Rp. 50.000,-
hari. Jadi dengan perkiraan 60 hari, lahan sudah dibersihkan agar bisa
bercocok tanam lagi” P.DW.1b.251-254h.9
“Katanya kan yang 3 juta itu untuk modal kita membersihkan lahan selama 2 bulan, 50 ribu 1 hari kan, 2 bulan 60 hari kan, 50 dikali 60 hari
kan suda h pas 3 juta kan”.
P.DW.2b.541-543h.19
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan diatas, Ibu P.D memperoleh dukungan material dari berbagai pihak berupa makanan seperti beras bulog, ikan asin, daging, dan
roti, serta pelayanan kesehatan seperti klinik maupun obat yang diberikan secara gratis dan uang senilai 3 juta yang digunakan untuk membuka usaha pertanian
kembali.
2. Informational Support