Informational Support HASIL ANALISIS DATA 1. Partisipan A Ibu P.A

rumah atau lahan pertanian. Hal ini karena mengingat biaya untuk makan sehari- hari mahal dan sewa rumah serta sewa lahan pertanian yang mahal sehingga bantuan uang yang diberikan oleh pemerintah dirasakan tidak dapat mencukupi. “Coba kamu bayangkan min, dikasihnya 3 juta, sewa ladang 2 juta, sewa rumah 1,8 juta sampai 6 bulan, makan nya 6 ribu satu hari. Apa dampaknya satu hari coba. Nasi tok saja 6 ribu, ini makanya 6 ribu dikali 3 kali sehari. Di sewa ladang 1 Tahun saja 2 juta”. P.AW.1b.147-151h.6 Saat tinggal di pengungsian, selain dukungan material berupa uang, Ibu P.A juga memperoleh dukungan material berupa makanan pokok seperti beras sebanyak 15 kg. Bantuan material berupa beras ini diberikan kepada satu kepala keluarga sebanyak 15 kg. Ibu P.A memperoleh bantuan beras sampai bulan februari 2015 setelah itu, bantuan tidak diperoleh lagi sampai saat ini. “Sudah 2 kali lah.. selama di pengungsian sudah 2 kali dikasih bulog. Setiap KK dikasih beras itu, sebanyak 15 kg” P.AW.2b.442-443,447h.16 Berdasarkan gambaran diatas, terlihat bahwa Ibu P.A memperoleh dukungan material berupa bantuan uang untuk membiayai pendidikan anak, bantuan pelayanan berupa transportasi bus untuk anak pergi ke sekolah, bantuan untuk menyewa rumah dan lahan pertanian, dan bantuan untuk kebutuhan dasar yaitu makanan

3. Informational Support

Selama tinggal di pengungsian, dukungan informasi juga diperoleh Ibu P.A. Dukungan informasi berupa fasilitas pengajar dan fasilitas tempat untuk tempat belajar anak selama tinggal di posko pengungsian. Berbagai relawan atau guru yang datang dengan sukarela membantu anak-anak dalam belajar selama di Universitas Sumatera Utara posko pengungsian. Bantuan ini sangat membantu anak dalam menyelesaikan perkerjaan rumah PR di sekolah. Biasanya, proses belajar mengajar dilakukan setiap hari minggu di salah satu ruangan di posko pengungsian UKA II Kabanjahe. “...anak sekolah minggu begitu lah.. diajarnya sekolah minggu lah, sekolah belajar begitu, dibikinnya disitu poskonya... ” P.AW.2b.585-586h.20 Selain dukungan informasi yang diberikan untuk anak Ibu P.A, dukungan informasi juga diperoleh. Dukungan informasi berupa arahan kepada Ibu P.A untuk mengetahui cara membuat usaha ternak bebek, usaha kursi dan usaha kerupuk. Informasi ini ditujukan untuk penyintas yang tinggal di tiga desa yang akan di relokasi. Hal ini karena mengingat tiga desa yang akan di relokasi nantinya harus mempunyai persiapan untuk bekerja kembali, namun tidak untuk bekerja sebagai petani karena keterbatasan pemerintah dalam membantu untuk menyediakan lahan pertanian kepada seluruh penyintas yang direlokasi sehingga tempat relokasi tidak tersedia lahan pertanian untuk bercocok tanam. Dukungan informasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan agar membentuk kelompok usaha ternak sebanyak 15 orang kemudian informasi untuk lahan usaha ternak dibuat tidak terlalu lebar agar dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan. Dukungan dalam bentuk acara ini laksanakan selama dua hari, yang dilakukan secara bergantian dengan penyintas serta dipandu oleh pemerintah. Ibu P.A bersama dengan penyintas lainnya menggunakan bus yang di fasilitasi oleh pemerintah agar sampai ke tempat tujuan di Medan. Universitas Sumatera Utara “Tetapi katanya kemarin, begini kan. Ada bantuan dari apa kemarin yaa.. PPL dari apa Bupati, anggota bupati lah semua. Katanya, Kalau nanti kalian ke sana, kalau ladang jangan harapkan, lebih baik kalian nanti membuat kelompok entah 15 orang, bikin ternak bebek sama bikin kerupuk. Kemarin dibawanya kami kesana, ke Medan” P.AW.2b.470-474h.17 ”Kemarin semua, di 3 desa lah... Simacem, bekerah sama sukameriah” P.AW.2b.474-475h.17 “Caranya kemarin itu kan sudah dibilangnya, lahanya enggak usah lebar, kalau ternak lele itu enggak usa apa kali, enggak usah lebar kali ee ladangnya begitu. P.AW.2b.713-715h.24 Ibu P.A merasa dukungan informasi mengenai usaha ini penting dan bermanfaat meskipun beberapa orang penyintas tidak menerima usulan yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini karena beberapa penyintas lebih menginginkan untuk bekerja sebagai petani namun, Ibu P.A berbeda pandangan, ia menerima usulan dari pemerintah untuk membuat usaha tersebut karena ia merasa sangat membutuhkan pekerjaan jadi, bantuan apa saja yang diberikan oleh pemerintah akan ia terima dengan senang hati. “ya... kalau aku kan, ya.. yang penting kerja tertawa, apa yang dikasih, diterima itulah...” P.AW.2b.530-531h.18 Selain itu, dukungan informasi juga diperoleh Ibu P.A dari berbagai pihak yang membantu. Informasi yang diperoleh Ibu P.A berupa cara untuk membuat kerajinan tangan seperti membuat sumpit, tas, dan gelang yang terbuat dari bahan plastik dan benang. Ibu P.A merasa bahwa bantuan informasi mengenai kerajinan tangan dapat memberikan wawasan kepadanya, akan tetapi bantuan kerajinan tangan seperti itu tidak terlalu bermanfaat bagi Ibu P.A. Hal ini karena kerajinan tangan yang sudah dibuat tidak mempunyai pasaran sehingga kemungkinan untuk Universitas Sumatera Utara laku sedikit lagi pula, ia juga tidak mempunyai modal untuk melanjutkan kerajinan tangan tersebut. “Kemarin itu lah bikin sumpit, bikin tas dibuatnya, bikin gelang yang ada plastik- plastik itu, pake benang dia. Itulah kemari” P.AW.2b.644-646h.22 “tetapi pasarannya tidak ada untuk dijual, kan sama saja kan” P.AW.2b.646-647h.22 Berdasarkan gambaran diatas, terlihat bahwa Ibu P.A memperoleh dukungan seperti dukungan informasi untuk mengajar anaknya, dukungan informasi untuk memberikan arahan mengenai cara membuat usaha yang akan diberikan saat ia sudah tinggal di relokasi, dan dukungan informasi untuk membuat kerajinan tangan.

4. Companionship Support