Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

alat peraga dalam pembelajaran matematika SD adalah benda-benda konkret yang dapat diamati, diraba, dan digerakkan yang digunakan guru untuk menanamkan konsep atau keterampilan matematika pada waktu mengajar. Tidak sedikit anak usia SD yang daya penalarannya kurang dan sukar membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang. Oleh karena itu, alat peraga sangat diperlukan untuk membantu siswa SD dalam memahami konsep yang dipelajari. Sehubungan dengan usia anak yang masih senang bermain, anak akan lebih tertarik dan senang mempelajari matematika dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga. Hal tersebut dapat membantu keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang seoptimal mungkin. 4 Media difungsikan sebagai jembatan untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa dengan tepat. Penggunaan media yang berupa alat peraga, yaitu sebagai jembatan atau visualisasi untuk memahami konsep abstrak. Tetapi kegunaan alat peraga tersebut akan gagal bila konsep abstrak dari representasi kongkrit itu tidak tercapai. Untuk itu perlu dirancang media berupa alat peraga sebagai alat bantu memahami konsep dasar tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Terdapat beberapa alat peraga yang dapat digunakan untuk menanamkan atau menjelaskan operasi hitung pada sistem bilangan bulat dalam tahap pengenalan konsep secara konkret, diantaranya yang menggunakan alat peraga yang berdasarkan pendekatan konsep kekekalan panjang seperti mobil garis bilangan dan menggunakan alat peraga yang pendekatannya menggunakan konsep himpunan atau berpasangan seperti manik-manik. Alasan menggunakan konsep berpasangan karena bilangan bulat terdiri dari bilangan negatif dan bilangan positif. Alat peraga matematika ini sengaja dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji adakah Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Islam Darul Mu’minin. 4 Endang Setyo Winarni, op.cit., h.3.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah terkait dengan judul penelitian :. a. Materi bilangan bulat merupakan salah satu materi yang dianggap sulit. b. Guru kurang begitu paham bagaimana menanamkan pengertian agar tidak bersifat dogmatis dan abstrak. c. Siswa masih mengalami kesulitan dalam perhitungan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan angka negatif. d. Guru dalam menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tidak menggunakan pengalaman sehari-hari, sehingga siswa sulit memahaminya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada : 1. Subjek penelitian yang dimaksud adalah siswa-siswi kelas IV. 2. Alat peraga yang digunakan adalah mobil garis bilangan dan manik-manik. Alat peraga mobil garis bilangan yang dimaksud adalah media alat peraga yang dibuat penulis sendiri. Alat peraga ini terbuat dari bahan sederhana seperti sterefoam. Sedangkan alat peraga manik-manik dirancang oleh peneliti sendiri. 3. Materi pembahasan mengenai pokok bahasan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 4. Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini yaitu pada ranah kognitif yang mencangkup C2, C3, C4, dan C5.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV Sekolah Dasar Islam Darul Mu’minin ?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Islam Darul Mu’mini pada hasil belajar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat 2. Mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat antara yang tidak dan menggunakan alat peraga.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dalam khasanah keilmuan pembelajaran matematika khususnya operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1. Dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengajar dan mengelola kelas, khususnya dalam mengatasi kesulitan guru dalam pembelajaran bilangan bulat. 2. Menjadi acuan bagi guru dalam mengembangkan konsep pengajaran bilangan bulat. b. Bagi peneliti lainnya Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya dalam pengembangan media untuk pembelajaran bilangan bulat.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik 1.

Pembelajaran Matematika a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. 1 Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sebab dengan belajar seseorang mampu memahami dan menguasai sesuatu yang membuat kemampunnya meningkat. Hal ini terlihat pada semua aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan manusia yang akan terbentuk secara tidak langsung dan akan berkembang karena proses belajar. “Belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor”. 2 Pengertian belajar diatas senada dengan apa yang diungkapkan oleh Mc Geoch yang memberikan definisi mengenai belajar “Learning is a change in performance as a result of practice ”. ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan practice. pengertian latihan atau practice mengandung arti bahwa adanya usaha dari individu yang belajar. 3 1 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1997, hal 1. 2 Susilana Rudi, Bahan Ajar Belajar Mandiri Belajar dan Pembelajaran, dikutip dari : http:nash-choice.blogspot.com200902teori-belajar-dan-pembelajaran.html diakses pada 22 Januari 2014 3 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi Offset, 1980, hal 166. Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. 4 Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut : a. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar, b. Respon si pebelajar, dan c. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuatan terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku si pebelajar yang baik diberikan hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberikan teguran dan hukuman. Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari : a. Stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan b. Proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat simulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang terjadi setelah siswa mengikuti atau mengalami suatu proses belajar mengajar, yaitu hasil belajar dalam bentuk penguasaan kemampuan dan keterampilan tertentu. Perubahan kemampuan ini dapat dilihat dari perubahan perilaku seseorang. Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan kemampuan tertentu dalam berbagai jenis kinerja, sikap, atau minat. Karena belajar merupakan sebuah proses yang rumit dan kompleks serta banyak variabel yang mempengaruhinya, maka perlu kiranya kita mengetahui juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya baik terhadap proses maupun hasil belajar. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni : 5 4 Dimyati , Belajar Dan Pembelajaran, dikutip dari : http:idayulianixiaojiao.blogspot.com201401hakikatdan-ciri-ciri-belajar-dan.html diakses pada 22 Januari 2014 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Rosdakarya, 2005, cet ke – 15, hal 129 - 137.

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, DAN HASIL BELAJAR TENTANG OPERASI BILANGAN BULAT Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas I

0 1 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MOBIL-MOBILAN PADA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 2 32

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KOIN BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 1 47

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 17 11

Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 0 7