Ranah Afektif Deskripsi Teoritik 1.

alat peraga dalam pembelajaran matematika SD adalah benda-benda konkret yang dapat diamati, diraba, dan digerakkan yang digunakan guru untuk menanamkan konsep atau keterampilan matematika pada waktu mengajar. Tidak sedikit anak usia SD yang daya penalarannya kurang dan sukar membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang. Oleh karena itu, alat peraga sangat diperlukan untuk membantu siswa SD dalam memahami konsep yang dipelajari. Sehubungan dengan usia anak yang masih senang bermain, anak akan lebih tertarik dan senang mempelajari matematika dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga. Hal tersebut dapat membantu keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang seoptimal mungkin. 13 Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu teknik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan alat peraga tertentu dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sukarman menjelaskan secara umum fungsi alat peraga yaitu 1 sebagai media untuk menanamkan konsep-konsep matematika, 2 sebagai media untuk memahami konsep dan meningkatkan keterampilan berhitung dan 3 sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara konsep matematika dengan dunia sekitar serta mengaplikasikan konsep dalam kehidupan nyata. Dengan melihat ketiga fungsi tersebut, dalam memilih dan menggunakan alat peraga matematika haruslah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, sehingga benar-benar efektif dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika tidak demikian, maka kemungkinan hasilnya akan lebih jelek. Dengan demikian masalah bagaimana cara membuat, dan kapan menggunakannya merupakan dua masalah yang terus menerus perlu dikaji dan diimplementasikan dalam pembelajaran matematika SD untuk mencapai hasil seoptimal mungkin. 14

b. Pengertian Alat Peraga

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara 13 Endang Setyo Winarni, Membangun Karakter, h.3. 14 Endang Setyo Winarni, Membangun Karakter, h.3-4 atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 15 Media merupakan salah satu komponen media utama dalam pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi, maka sudah seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan media. Proses pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan pembelajaran. Oleh karena beragamnya istilah mengenai media yang mempunyai tekanannya sendiri-sendiri, maka akan lebih baik jika kita mengambil salah satu diantaranya, dalam hal ini “Media Pendidikan pembelajaran”. Ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai berikut : 16 a Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, artinya suatu benda yang dapat dilihat, diraba, didengar, dan yang dapat diamati melalui pancaindera kita. b Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang biasa dilihat dan didengar. c Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan komunikasi dalam pengajaran, antara guru dan siswa. d Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik diluar kelas maupun di dalam kelas. e Berdasarkan c dan d, maka pada dasarnya mendia pendidikan merupakan suatu “perantara” media dan digunakan dalam rangka pendidikan. f Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai teknik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar. 15 Azhar Arsyad, op cit, hal 3. 16 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989, Cet ke-7, hal 11- 12.

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, DAN HASIL BELAJAR TENTANG OPERASI BILANGAN BULAT Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas I

0 1 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MOBIL-MOBILAN PADA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 2 32

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KOIN BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 1 47

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 17 11

Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 0 7