Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi konkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan funsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pada dasarnya mengarah pada kemajuan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan mutu hasil belajar. Selain itu alat peraga akan lebih meningkatkan proses penerimaan siswa terhadap materi pelajaran sehingga materi pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam dan akhirnya membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Karena peneleitian dilakukan di sekolah yang tidak ada pengklasifikasian kelas pembedaan kelas antara siswa pintar dengan siswa kurang pintar, maka hanya siswa yang memiliki kemampuan lebih cepat yang dapat langsung mengikuti proses pembelajaran, sedangkan siswa yang lain masih merasa bingung dan lebih banyak diam saat pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, sehingga pada pertemuan pertama aktivitas belajar belum bisa dikondisikan dan belum tercapai secara optimal, bahkan diskusi kelompok pun masih terlihat kurang efektif. Pada diskusi kelompok yang pertama,siswa masih bingung dalam mengerjakan lembar kerja siswa LKS yang diberikan karena mereka tidak terbiasa mengerjakan dengan pemahaman yang mereka miliki dan mengaplikasikannya dalam menjawab soal. Bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih mereka lebih senang mengerjakan soal yang diberikan dengan menggunakan alat perga yang diberikan dan tidak mau bekerja sama dengan anggota lainnya. Pada saat perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, siswa terlihat masih malu-malu, takut salah dan masih sulit untuk menyampaikan kepada siswa lainnya mengenai hasil diskusi kelompoknya, sehingga siswa lain lebih banyak mengobrol dan enggan menganggapi presentasi temannya. Hal ini disebabkan kebiasaan siswa pada pembelajaran sebelumnya yang berpusat pada guru, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru di depan kelas, mengerjakan soal yang mirip dengan contoh dan kurang adanya interaksi antar siswa sehingga mereka belum terbiasa untuk menyampaikan pendapat ataupun bertanya jika ada penjelasan yang belum dipahami. Dari hasil diskusi siswa belum terlihat adanya peningkatan pada kemampuan menyelesaikan soal tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan dari presentasi kelompok beberapa kelompok masih kurang memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya. Pada pertemuan selanjutkan sedikit demi sedikit terlihat ada perubahan yang baik pada kemampuan siswa dalam menjawab soal yang diberikan, hal ini terlihat dari hasil diskusi siwa dan hasil latihan soal tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat setiap kali pertemuan pada LKS yang diberikan guru. Akhirnya, dari tes kemampuan menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dilihat bahwa siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan alat peraga 76 medapatkan nilai lebih dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan oleh sekolah dimana dilakukan penelitian 19 siswa dari 25 siswa mendapat nilai ≥ 70. Ini berarti bahwa lebih dari 60 tujuan pembelajaran yang direncanakan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar telah tercapai termasuk dalam kategori baikminimal. Sedangkan, siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi konvensional ceramah hanya 52 yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 13 siswa dari 25 siswa mendapatkan nilai ≥ 60, artinya pembelajaran yang menggunakan alat peraga memiliki nilai yang lebih baik dari siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi konvensional. Selain itu, terbukti pula bahwa nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan alat peraga lebih tinggi dari rata-rata kemampuan menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi konvensional.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Kendati demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya : 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan operasi hitung penjumlahan dan bilangan bulat saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain. 2. Kondisi siswa yang merasa bingung pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, karena siswa belum terbiasa. 3. Kemampuan berhitung siswa dalam penjumlahan dan pegurangan bilangan bulat negatif yang masih rendah sehingga cukup menghambat jalannya proses pembelajaran selama penelitian. 4. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel alat peraga, materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dan hasil belajar matematika siswa. Variabel lain seperti minat, intelegensi, motivasi, dan lain – lain tidak terkontrol. Karena hasil penelitian dapat saja dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ada pengaruh penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Islam Darul Mu’mini pada hasil belajar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 2. Rata-rata hasil belajar siswa SDI Darul Mu’minin pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan alat peraga lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan alat peraga.

B. Saran

1. Membiasakan menggunakan alat peraga untuk membatu proses pemahaman siswa pada materi yang diajarkan khususnya Matemetika. 2. Guru harus mampu memberi pemahaman yang lebih konkrit dan berulang tentang bilangan negatif, agar para siswa lebih paham dan mampu menganalisa bentuk-bentuk penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 3. Penambahan variabel lain seperti minat, intelegensi, motivasi dan lain – lain dapat menjadi penelitian lebih lanjut untuk mencari pengaruh lain dalam peningkatan hasil belajar matematika, DAFTAR PUSTAKA Sadiman Arief, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya: Jakarta: PT Grafindo Persada. 2003 Anonim, Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Masih Rendah Diakses dari : http:ugm.ac.idindex.php?page=rilisartikel=4467 diakses pada tanggal 14 Januari 2013 pada pukul 14.30 WIB. Anonim, Prestasi Belajar Matematika Pelajar SD Indonesia Diperhitungkan Dunia, http:www.republika.co.idberitapendidikanberita100527117402. akses pada 27 Mei 2013 Komariyah et al, Penggunaan Media Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Al Amin Surabaya. Skripsi. PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya. Akses pada 29 Mei 2013 Rahayuningsih Sri, Peningkatan Hasil Belajar Dan Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Campuran Menggunakan Pendekatan Inquiry SD Negeri Kedungkelor 01 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Skirpsi. Akses pada 29 Mei 2013 Anonim, Pengertian Pembelajaran Matematika, http:www.sarjanaku.com201304.html. Akses pada 14 Januari 2013 Suwaningsih, Ema, Model Pembelajaran Matematika: Bandung: UPI Press. 2006 Arsyad, Azhar, Media Pengajaran: Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2007 Rudi, Susilana , Bahan Ajar Belajar Mandiri Belajar dan Pembelajaran, dikutip dari : http:nash-choice.blogspot.com200902teori-belajar-dan- pembelajaran.html diakses pada 22 Januari 2014 Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum: Yogyakarta: Andi Offset. 1980 Dimyati, Belajar Dan Pembelajaran dikutip dari : http:idayulianixiaojiao.blogspot.com201401hakikatdan-ciri-ciri-belajar- dan.html diakses pada 22 Januari 2014 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan: Bandung: PT Rosdakarya.2005 Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar: Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001 Fathani, Halim, Abdul, Matematika Hakikat Logika: Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar: Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 2009 Hamalik, Oemar, Media Pendidikan: Bandung: PT Citra Aditya Baki. 1989 Anonim, http:gurupembaharu.comhomealat-peraga-pembelajaran. akses pada 14 Januari 2013 Sriyono, Teknik Belajar Mengajar CBSA: Jakarta: PT Rineka Cipta. 1992 Sudjana, Nana, Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar: Bandung: PT Sinar Baru Algensindo Offset. 2007 Triadmojo, Metode Eksperimen. Modul. Fakultas Komunikasi Universitas Mercubuana. Sugiono, Statistika Untuk Pendidikan: Bandung: ALFABETA 2010 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : suatu Pendekatan Praktek: Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Metode Statistika: Bandung: Tarsito. 2005 Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Pendidikan: Jakarta : UFUK PRESS. 2001

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, DAN HASIL BELAJAR TENTANG OPERASI BILANGAN BULAT Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas I

0 1 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MOBIL-MOBILAN PADA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 2 32

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 33

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KOIN BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 1 47

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 17 11

Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 0 7