3 Valuing berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar
belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
4 Organization, yakni pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan, dan
prioritas nilai yang telah dimilikinya. 5 Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
c. Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar. Ada
enam tingkatan keterampilan, yakni:
1 Gerakan refleks; 2 Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
3 Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, dan motoris;
4 Kemampuan di bidang fisik; 5 Gerakan
–gerakan skill; 6 Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti
gerakan ekspresif atau interpretatif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang
menjadi objek penilaian adalah ranah kognitif aspek C2 Memahami, C3 Menerapkan, C4 Menganalisis, dan C5 Mengevaluasi karena berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi materi pembelajaran.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil
belajar yang dicapai.
Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis an wajar, sebab hakikat perbuatan
belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan, adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi.
Sungguhpun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung pada lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat
menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.
Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas
pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa di
sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kedua faktor ini mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa.
Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa.
12
3. Media Pembelajaran a.
Alat peraga sebagai media pendidikan
Sumanto menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pebelajaran, sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Media memungkinkan terjadinya
interaksi langsung antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan lingkungannya.
Guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media saja, namun guru juga harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menggunakan media dengan baik.
Salah satu bentuk media yaitu alat peraga. Winarni menjelaskan yang dimaksud
12
Nana Sudjana, op cit. hal 39 – 40.