Instrumen Penelitian Metode Penelitian

50

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menyajikan data yang akan digunakan untuk menganalisis, kajian teori yang terdapat dalam bab II yaitu mengenai kritik pembangunan. Dari hasil penelitian didapatkan 32 lagu yang dapat dijadikan data. Kemudian lagu-lagu tersebut dikodifikasikan ke dalam 13 kelompok kode; kritik pembangunan yang tidak adil, kritik pembangunan kondisi sosial dan menyempitnya lapangan pekerjaan, kritik terhadap ketidakadilan, kritik pembangunan daerah pesisir, kritik pembangunan daerah pedesaan, kritik terhadap kesenjangan yang tajam dan ketidakadilan negara, kritik tentang pendidikan, kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat, kritik transportasi angkutan umum, kritik pembangunan yang merusak lingkungan, kritik terhadap anggota dewan yang tidak memperjuangkan hak-hak rakyat, kritik terhadap budaya korupsi, dan kritik pemerintah yang otoriter. Berikut ini adalah data dari hasil penelitian yang menjelaskan presentasi dalam lagu-lagu Iwan Fals.

A. Kritik Lagu Iwan Fals

1. Kritik Pembangunan Yang Tidak Adil

1 Lancar Sejak palapaku mengorbit ke angkasa Kemajuan teknologiku semakin menggila Komunikasipun bertambah mudah Walau itu jauh di luar kota Disana sini dan dimana mana Terlihat berita tentang pembangunan Terciptalah kini pemerataan Bangsaku kini telah dipintu kemajuan Data No. 1 Lagu di atas muncul pada saat pihak-pihak yang tertampung dalam komponen bangsa Indonesia lagi aktualnya menggagas masalah konsep pembangunan yang perlu diterapkan pada negara dan masyarakat Indonesia. Mulai dari kalangan akademisi, politisi dan menjadi kajian hangat pada halaman pertama dimedia masa pada saat itu Dunia pada saat itu sedang dirundung kemelut lingkungan, 51 segera menyambut konsep baru ini dengan penuh harapan. Pemerintah Dengan demikian dapat diketahui dengan jelas bahwa ada implikasi historis antara ruang batin Iwan Fals pada dimensi ruang dan waktu yang tertera pada syair lagunya dengan kejadian yang ada pada tahun tersebut. Bahwa pembangunan nasional dilaksananan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, hanyalah propaganda pemerintah yang implementasinya tidak terealisasikan. Wujud utama pembangunan manusia yang hanya dapat mempertahankan mutu manusiawinya saja tanpa ada landasan kuat kepada seluruh kelassosial masyarakat terhadap citra dirinya membuat masyarakat Indonesia kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia untuk beberapa kelas sosial dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Destabilitas sosialitas tradisional masyarakat menjadi gawat dan mengkhawatirkan dalam kondisi sistem kekuasaan Orde Baru. Ada dua ciri kebijakan Orde Baru terhadap masyarakat yang harus disalahkan, yaitu depolitisasi pembangunan yang tidak memenuhi syarat minimum keadilan dalam pandangan masyarakat. Masyarakat seluruhnya diatur dan diurus dari atas. Masyarakat tidak diberi kesempatan memecahkan berbagai konflik secara wajar. Hal inilah yang melahirkan berbagai macam kritik pada realisme sosial, politik dan budaya Indonesia yang ada pada syair-syair lagu Iwan Fals dalam karya- karyanya. Kritik pada keadaan atas ketimpangan sosial yang ada diberbagai kelas sosial masyarakat Indonesia akibat dari pembungkaman, dan pembusukan sistem, serta moral bangsa ini terus berlanjut dilakukan Iwan Fals pada karya-karya ditahun mendatang dalam perjalanan karirnya dibidang musik. Ketika semua orang bersuara dan berteriak tidak ada seorang pun dapat disebut pemberani, namun saat semua diam dan ada yang berbisik lewat lagunya, dialah pemberani sejati. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa. Untuk mencapai tujuan dan kemampuan-kemampuan tersebut, maka ada tiga hal yang dijadikan sebagai dasar, yakni: