Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

6 menggunakan contoh bahasa televisi – sebagai bentuk semiotik lain yang dapat secara bersamaan muncul dalam teks. 4. Interdiskursivitas – “penyusunan teks dari beragam wacana dan genre”. 5. Wacana kata benda yang dapat dihitung – “cara menjelaskan signifying pengalaman dari suatu perspektif tertentu. 6. Genre – “penggunaan bahasa yang diasosiasikan dengan suatu aktivitas sosial terte ntu.” 7. Tatanan wacana – totalitas praktik diskursif suatu institusi dan hubungan- hubungan di antara praktik-praktik tersebut.

C. Teks Media

1. Media Lagu

Penggunaan media lagu dalam pembelajaran merupakan salah satu metode yang digunakan oleh guru dalam membantu siswa merangsang imajinasi siswa, penggunaan media lagu dapat mengoptimalkan kerja belahan otak kanan sehingga para siswa dapat mengembangkan imajinasinya secara leluasa. Efek positif dari optimalisasi kerja belahan otak kanan adalah rangsangan atau dorongan bagi kerja belahan otak kiri sehingga pada saat yang bersamaan para siswa juga dapat mengembangkan logikanya. Keseimbangan kinerja otak sebelah kiri ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memperoleh informasi, pembuatan outline, dan akhirnya menuliskan informasi tersebut dalam bentuk tulisan atau karangan yang baik. Penggunaan media lagu dalam metode sugesti-imajinasi menurut merupakan suatu metode yang melibatkan pengisianpemuatan bank-bank memori dengan memori atau ingtan yang diinginkan dan yang member kemudahan. Penggunaan media lagu memiliki kelebihan dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan keterampilan menulis. Pemilihan lagu yang bersyair puitis membantu para siswa memperoleh model dalam pembelajaran kosakata. Pengembangan kosakata ini mengandung pengertian lebih dari sekedar penambahan kosakata baru, tetapi lebih pada penempatan konsep-konsep baru dalam tatanan yang lebih baik atau dalam susunan tambahan. 7 Ragam suara yang berirama dalam bercakap, bernyanyi, membaca dan lain sebagainya. 3

2. Lirik

Lirik sebagai salah satu unsur yang membentuk lagu umumnya berkaitan erat dengan melodi yang mendukungnya atau dengan kata lain bahan antara melodi dan syair berkolaborasi satu sama lain untuk menyampaikan maksudpesan dari lagu tersebut. Suatu karya musik bisa saja menuturkan suatu maknatema dengan luasnya melalui syairlirik yang dimilikinya. Begitu pula sebaliknya sebuah puisi bunyi bisa saja menghentak dan berirama cepat melahirkan alunan makna melodis dalam irama. 4 Sajak yang melukiskan perasaan. 5 Nyanyian-nyanyian yang kita dengarkan tidaklah semata-mata hanya lagunya yang indah, tetapi terlebih lagi isi puisinya mampu menghibur manusia. Puisi- puisi cinta didendangkan oleh para penyanyi dari barbagai kurun waktu dan anehnya tidak pernah membosankan karena selalu diperbaharui oleh penyairnya. 6 Nyanyian-nyanyian yang banyak dilagukan adalah contoh puisi yang populer. Bahasanya harus mudah dipahami karena pendengar harus cepat memahami isi lagu itu sementara lagu didendangkan. 7

D. Wacana Kritis

1. Wacana

Kata „wacana‟ discourse berasal dari bahasa Latin discurrere mengalir ke sana kemari dari nomalisasi kata discursus mengalir secara terpisah yang ditransfer maknanya menjadi terlibat dalam sesuatu atau memberi informasi tentang sesuatu. Dalam bahasa Latin abad pertengahan, kata discursus selain 3 Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, Jakarta: PT. Media Pustaka Phoenix, 2010, h. 515 4 IG Harry Suwanto. Seni Budaya Musik, Bekasi: PT. Galaxy Puspa Mega, 2007, h. 40 5 Op. cit, h. 539 6 Herman J. Waluyo. Teori dan apresiasi Puisi, Jakarta: Erlangga, 1995, h, 1 7 Ibid, h. 2