Krtitik Terhadap Kesenjangan Yang Tajam, dan Ketidakadilan Negara 8 Kontrasmu Bisu

63 mendapat lotere, yang kemudian dikontraskan dengan kenyataan ia hanya kere. Pemilihan kata kere ini menunjukkan bahwa aku lirik berada pada tingkat sosial yang paling rendah. Terdapat rasa pesimis disini bahwa keadaan aku lirik sudah sedemikian terpuruk sehingga tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengubahnya. Yang dapat dilakukan adalah berkhayal sebagai mana tampak dari pengulangan kata andai kata, seandainya, kalau saja, umpamanya. Karena terlalu sering bermimpi, pada akhirnya aku lirik menjadi bosan dan pasrah pada nasib, pada takdir. Dengan mengatakan bahwa semua perbedaan itu merupakan nasib dan takdir, maka aku lirik tidak melihat adanya jalan keluar dari kemiskinannya. pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara sedang berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf literacy rate yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial. Lirik lagu yang berjudul Besar dan Kecil berisi tentang perbedaan antara orang kaya dengan orang Miskin, dalam hal ini si kaya dapat dilambangkan dengan besar dan si miskin dapat dilambangkan dengan kecil, perhatikan kutipan lirik lagu di bawah ini. 11 Besar dan Kecil Kau seperti bis kota atau truk gandengan Mentang-mentang paling besar klakson sembarangan Aku seperti bemo atau sandal japit Tubuhku kecil mrengil biasa terjepit Mengapa besar selalu menang Bebas berbuat sewenang-wenang Mengapa kecil selalu tersingkir Harus mengalah dan menyingkir Data No. 11 Bis kota adalah lambang dari orang kaya raya dan bemo merupakan lambang dari kaum kecil, yang mana terjadi ketidak adilan yang tercermin dari tubuhku kecil biasa terjepit antara orang kaya dengan orang miskin, orang kaya sering berbuat semena-mena terhadap orang miskin. Terlihat jelas si besar dalam hal ini orang kaya selalu memenangkan sebuah perkara tanpa memperhatikan orang kaya itu salah, sedangkan orang miskin 64 selalu tersingkir meskipun orang miskin tersebut melakukan tindakan kebenaran dan bagai mana orang besar menindas orang lemah. 12 Mereka ada Di Jalan Pukul tiga sore hari Di jalan yang belum jadi Aku melihat anak-anak kecil Telanjang dada telanjang kaki asyik mengejar bola Anak kota tak mampu beli sepatu Anak kota tak punya tanah lapang Sepak bola menjadi barang yang mahal Milik mereka yang uang saja Dan sementara kita disini di jalan ini Data No. 12 Lirik lagu yang berjudul mereka ada dijalan menceritakan adanya kesingkronan anak-anak di kota yang mana mencari tempat bermain dalam hal ini bermain sepak bola tidak dapat tempat, lihat kutipan di bawah ini. Perbedaan antara anak orang kaya dan anak orang miskin terlihat jelas, sungguh memprihatin mencari sebuah tempat untuk dijadikan tempat untuk bermain saja tak mampu. Permainan sepak bola memang sangat digemari di negara ini tetapi anak-anak di kota besar tidak ada tempat untuk bermain bola, bahkan untuk membeli sebuah peralatan untuk bermain bola saja mereka tidak bisa. Sepak bola merupakan tempat olahraga yang punya uangmampu, bahkan seharusnya sepak bola tidak mengenal orang kaya dengan orang kecil. 13 Nenekku Okem Nenekku manis umur setengah abad Masih lincah bagai bola bekel Rambutnya panjang hitam ikal dipicok Di salon Lisa asal Rengasdengklok Paling tak suka pakai kain kebaya Atau rambut digelung konde Sebab katanya tak bebas dia bergerak Gerah sebuah alasan Data No. 13 Lirik lagu ini menceritakan seorang wanita yang usianya setengah abad atau lima puluh tahun, tetapi tingkah laku dan penampilannya melebihi anak muda. Dalam bait pertama dikatakan dengan „rambutnya panjang hitam ikal dipeacock‟, 65 mengandung arti bahwa dalam usia setengah abad biasanya rambut seseorang mulai memutih dengan tumbuhnya uban. Untuk menutupi uban tersebut, nenek tersebut menghitamkan dengan semir rambut sehingga terkesan lebih muda. Meskipun dalam lirik lagu ini tidak disebutkan secara langsung bahwa nenek ini menghitamkan rambutnya dengan semir rambut, tetapi kata peacock dalam lirik lagu tersebut menunjuk salah satu merk semir rambut. Kata-kata dalam lirik lagu ini menunjukkan bahwa wanita tersebut merupakan kelompok masyarakat kelas menengah ke atas dan hidup di daerah kota besar. Karena bagaimanapun juga gejala yang terjadi seperti dalam lirik lagu ini tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah yang hidup di pedesaan atau kota kecil. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kehidupan masyarakat di kota besar cenderung untuk tidak mencampuri urusan orang lain sehingga kurang adanya interaksi sosial di antara mereka. Lain halnya dengan daerah pedesaan atau kota kecil mereka masih memperhatikan kebersamaan dan interaksi sosial di antara mereka masih sangat kuat. Dengan demikian, apabila kejadian seperti dalam lagu itu terjadi di daerah pedesaan maka akan dianggap stess atau sudah tidak waras lagi. Gaya hidup seperti dalam lirik lagu tersebut cenderung merupakan pencerminan sikap kehidupan seseorang di kota besar yang meniru budaya lain tanpa menyesuaikan dengan konteks budaya lingkungannya. Hal ini biasanya bertujuan untuk mencari perhatian atau paling tidak adanya pengakuan terhadap eksistensi dirinya. Kata- kata kain „kebaya‟ dan „konde‟ merupakan atribut pakaian tradisional dalam budaya jawa, yang melambangkan budaya tradisional namun wanita tersebut tidak mau menggunakan kebaya dan konde agar tidak dikatakan kuno dan dianggap sudah modern karena masih berbusana tradisional. Padahal ukuran modern dan tidaknya seseorang tidak bisa diukur dari segi pakaian yang dikenakan. Jadi lirik lagu ini merupakan sindiran tentang gaya hidup sekelompok orang yang salah dalam memandang kemajuan informasi dan teknologi. Seharusnya teknologi dan informasi yang semakin berkembang digunakan untuk kemajuan pengetahuan dan sebagai sarana mempermudah manusia dalam memenuhi 66 kebutuhannya yang semakin komplek, bukan sebaliknya, manusia diperalat oleh teknologi yang kian berkembang sehingga justru akan kehilangan jati dirinya sebagai manusia yang berbudaya. 14 Tiga Bulan Tiga bulan lamanya kau dalam penjara Teman Seratus butir telur ayam di pasar Hilang engkau ganyang Palu keras bapak hakim berbunyi tegas Terbayang Bibir sumbing gigi rompal dapat kupastikan Malang engkau kawan Tiga bulan lamanya kah tuan ditahan Nikmat benar Seratus juta uang negara terbang melayang Masuk kantong tuan Palu kayu bapak hakim berbunyi pelan Dalam rumah dalam penjara tiada beda Coba bayangkan teman Data No. 14 Sudah berapa banyak lagu Iwan Fals yang dia tulis sekian puluh tahun yang lalu masih relevan dengan kondisi sekarang. Contohnya lagu 3 Bulan ini. Ketidakadilan dalam bidang hukum saat Iwan Fals menulis lirik lagu ini sekitar tahun 80-an ternyata sampai sekarang masih berlaku. Bahkan sekarang semakin menjadi-jadi. Dalam lagu ini Iwan perbedaan perlakuan pengadilan kepada maling telur yang nilainya tak seberapa dan koruptor ratusan juta uang negara. Mereka sama-sama mencuri, dan sama-sama dihukum 3 Bulan. Bahkan suasana penjara si koruptor digambarkan Iwan Fals sama saja dengan di rumah. Ini kan persis sama dengan yang terjadi sekarang kawan... bahkan lebih parah... Lirik lagu yang berjudul belalang tua ini menceritakan tentang kerakusan seorang meskipun orang tersebut sudah tua tapi orang tersebut masih saja berbuat melakukan tindakan mencuri hak milik orang lain, perhatikan kutipan di bawah ini. 67

7. Krtitik Tentang Pendidikan 15 Oemar Bakri

Tas hitam dari kulit buaya Selamat pagi berkata bapak Oemar Bakri Hari ini aku rasa kopi enak sekali Tas hitam dari kulit buaya Marilah kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu Oemar Bakri professor dokter insinyur pun jadi Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri Data No. 15 Pada syair lagu ini mengungkapkan tentang pendidikan. Di mana seorang guru yang hidup sederhana yang mampu menciptakan generasi berpotensi namun tidak mendapatkan kehidupan yang layak. Ada beberapa hal yang menjadi sorotan sehingga dapat diambil tema tersebut, lagu diatas menggambarkan bahwa sosok Oemar Bakri adalah seorang guru yang bertas warna hitam terbuat dari kulit dan siap memberikan ilmunya kepada murid-muridnya yang bengal. Seorang guru tidak selalu memiliki kehidupan yang sejahtera. Lagu di atas menceritakan bahwa seorang guru yang berstatus pegawai negeri yang mampu menciptakan menteri, professor bahkan insinyur tidak mendapat jaminan hidup sejahtera. Iwan Fals saat menciptakan teks lagu ini adalah keprihatinan, yaitu keprihatinan terhadap nasib seorang guru yang tidak sepadan dengan apa yang telah ia perbuat. Teks lagu “Oemar Bakri” karya Iwan Fals ini mengungkapkan tentang kritik dibidang pendidikan. Hal yang menjadi sorotan pada teks lagu ini sehingga sesuai dengan tema yaitu tas hitam, memberi pelajaran, murid. Dari ketiga kata tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hal yang dibicarakan dalam teks berhubungan dengan pandidikan. Dari kutipan diatas terlihat bagaimana Iwan Fals mengkritik pamerintahan Indonesia dalam memperlakukan nasib seorang guru yang berstatus pegawai negeri. Di Indonesia, hasil pembangunan itu belum memperlihatkan perkembangan signifikan bagi kebutuhan rakyat banyak. Sejak Orde Baru hingga reformasi, pergeseran pedekatan pembangunan yang menyebabkan permasalahan krusial pembangunan belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. 68

8. Kritik Terhadap Kebijakan Pemerintah Yang Tidak Berpihak Pada Rakyat

16 Galang Rambu Anarki Cepatlah besar matahariku Menangis yang keras janganlah ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami dinadimu Galang rambu anarki anakku Lahir awal januari menjelang pemilu Galang rambu anarki dengarlah Terompet tahun baru menyambutmu Galang rambu anarki ingatlah Tangisan pertamu ditandai BBM membumbung tinggi Data No. 16 Ketidak puasan rakyat kecil terhadap pemerintah memberikan dampak yang luar biasa. Dari kutipan di atas menggambarkan tentang adanya keingginan sebuah perubahan, dengan diibaratkan dengan matahari diharapkan menjadi penerang bagi rakyat dan menggahapkan sebuah perubahan yang luar biasa, sehingga nantinya dapat membawa negeri ini menjadi baik, lepas dari keterpurukan yang sekian lama membelenggu negeri tercinta ini. Lagu Galang Rambu Anarki merupakan lirik lagu Iwan Fals yang diciptakan buat anak pertamanya, tetapi lagu tersebut mempunyai kritik sosial yang luar biasa. Lagu ini berisi tentang harga-harga barang khususnya BBM naik, dalam kenaikan itu rakyat dibuat tak berdaya. Dalam kutipan BBM naik tinggi susu tak terbeli dalam arti disini mereka orang-orang kecil tidak mampu membeli kebutuhan sehari-hari yang diibaratkan dengan tidak mampu membeli susu. Dengan kenaikan BBM itu yang dilakukan pemerintah sungguh sangat memberatkan rakyat. Wakil-wakil rakyat tidak memperhatikan dampak yang diterima oleh rakyat dengan adanya kenaikan BBM itu. Modernisasi bersifat universal sehingga perubahan sosial yang linier akan tercapai jika masyarakat tradisional membangun dengan cara yang dipakai masyarakat modern. Teori modernisasi mengusung semangat pembangunan mengubah masyarakat dari era tradisional menuju masyarakat modern 69 Lirik lagu yang berjudul kembang pete yang menggambarkan sebuah percintaan tetapi disitu terdapat kritik sosial yang mendasar, perhatikan kutipan di bawah ini. 17 Kembang Pete Ku berikan padamu setangkai kembang pete Tanda cinta abadi namun kere Buang jauh-jauh impian mulukmu Sebab kita tak boleh bikin uang palsu Kalau diantara kita jatuh sakit Lebih baik tak usah kedokter Sebab ongkos dokter disini Terkait diawan tinggi Data No. 17 Dari lagu di atas kita lihat ada beberapa permasalahan yang siknifikan, disitu digambarkan dengan adanya buang jauh-jauh impian mulukmu sebab kita tak boleh bikin uang palsu. Dari untaian lagu di atas kita lihat masalah ekonomi yang dialami oleh pasangan itu dijadikan pandangan begitu mencolok, menggambarkan tentang mahalnya kesehatan terutama biaya untuk ke dokter, padahal kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan gambaran sebab ongkos dokter disini terkait diawan tinggi. Sangat jelas sekali di awan tinggi menggambarkan tentang biaya untuk pergi ke dokter sangat mahal. Orang pada saat itu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada masa itu hampir tidak ada, padahal kesehatan sangat penting untuk menjadikan sebuah negara yang aman dan tentram. 18 Pesawat Tempur Kalau saja aku bukanlah penganggur Penguasa-penguasa berilah hambamu uang Beri hamba uang, beri hamba uang Penguasa-penguasa berilah hambamu uang Beri hamba uang, beri hamba uang Oh ya andai kata dunia tak punya tentara Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya Oh ya andai kata dana perang buat diriku Tentu kau mau singgah bukan Cuma tersenyum Data No. 18 Banyak di negeri ini rakyatnya masih terjerat dalam masalah pekerjaan, pemerintah pada saat itu belum mampu memberikan solusi kepada rakyatnya, 70 akibatnya pengangguran dimana mana mereka terus menyuarakan tentang masalah pekerjaan, pemilihan kata penguasa beri hamba uang seakan rakyat tidak mampu mencari pekerjaan yang layak bahkan semakin lama pekerjaan yang diharapkan semakin menjauh. Pengeluaran pemerintah pada waktu dihambur-hamburkan untuk membiayai para tentara yang bertugas dalam berperang dalam hal ini rakyat kecil yang terkena imbasnya, dengan kecilnya perhatian yang ditujukan kepada rakyat kecil. Bagaimana rakyat kecil mencari uang yang sangat susah karena tadi pada waktu itu mencari pekerjaan sangat sulit, hingga saat ini masalah pekerjaan belum dapat terpecahkan juga. 19 Tince Sukarti binti Mahmud Tince Sukarti binti Mahmud Kembang desa yang berwajah lembut Kuning langsat warna kulitnya maklum Ayah arab ibunda cina Tince Sukarti binti Mahmud Ikal mayang engkau punya rambut Para jejaka takkan lupa Kerling nakal karti memang menggoda Jangankan lelaki muda terpesona yang tua jompopun gila Sejuta cinta antrian dimeja beranda Sukarti hanya tertawa Bibirmu hidungmu indah menyatu Tawamu suaramu terdengar merdu Tinche sukarti hobby memang dia bernyanyi Qosyidah- rock Roll dangdut keroncong ia kuasai .... Tinche sukarti ingin jadi seorang penyanyi Primadona beken neng karti slalu bermimpi Ibu bapaknya enggan memberi restu Walau sang anak merayu Tince sukarti dasar kepala batu Kemas barang dan berlalu Tinche Sukarti berlari mengejar mimpi Janji makelar penyanyi orbitkan Sukarti Janji sukarti persetan harga diri Kembang desa layu tak lagi wangi seperti dulu Data No.19 Lagu diatas menceritakan tentang tingkah laku seorang gadis desa yang bernama Tince sukarti Binti mahmud gadis keturunan Arab dan Cina, yang