Media Lagu Teks Media

9 penggunaan bahasa dan linguistik. Arus besar sosiolinguistik berhasil menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sistematis antara variasi dalam bentuk linguistik fonologi, morfologi, dan sintaksis dan variabel-variabel sosial, antara lain strata sosial, relasi sosial, dan perbedaan latar sosial. Dalam arti apa yang ada dalam bentuk bahasa dapat ditemukan gejalanya dimasyarakat. Konsep di atas bernuansa “atomisme logis” sebagaimana dikemukakan Chaika Grimsaw ,dan Wardhugh. Pendapat ini diperkuat oleh karya-karya labov, Chesaire , Milroy, dan Romaine. Sosiolinguistik pada saat itu perkembangannya sangat dipengaruhi konsepsi ilmu sosial dalam tradisi positivism. Dari tradisi ini dapat dilihat bahwa variasi sosiolingusitik dalam masyarakat tententu cenderung dilihat dari seperangkat fakta yang dapat diobservasi dan diperiksa dengan menggunakan metode analogi dari ilmu-ilmu alam. Menurut Fairclough sosiolinguistik sang at jelas bila ditanya “apa variasi itu? Tetapi amat lemah bila menjawab “mengapa” dan “bagaimana.” Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh sosiolinguistik adalah 1 mengapa fakta- fakta yang ada kenyataannya seperti itu? 2 bagaimana relasi kekuasaan muncul untuk mengatur manusia? 3 bagaimana relasi kekuasaan itu ditopang? 4 bagaimana relasi-relasi kekuasaan itu di ubah untuk keuntungan kelompok tertentu yang mendominasi kelompok lain? Pertanyaan-pertanyaan yang berupa “mengapa” dan “bagaiman” ini harus diwujudkan dalam langkah eksplanasi yang nyata. Pertanyaan ini menjadi fokus kajian sosiolinguistik kritis. 10

4. Deskripsi Kritis dalam Pragmatik

Pragmatik dibedakan dalam dua aliran yang bersumber dari tradisi yang berbeda. Pertama, pragmatik dari tradisi dari Eropa Kontinental, yang pengertiannya luas, yaitu “ilmu penggunaan bahasa. “Kedua, pragmatik terdiri dari tradisi Angelo Amerika., yang pengertiannya lebih sempit, yaitu pragmatik hanya sebagai satu dari sejumlah subdisplin yang berhubungan dengan penggunaan bahasa bahasa yang meliputi sosiolinguistik dan psikolinguistik. Pragmatik “kritis” lebih berkembang dari tradisi Eropa continental. Oelh karena 10 Ibid, h. 42 10 itu, wajar jika aliran ini tubuh subur dinegara-negara, seperti prancis , Australia, belanda, dan jerman. 11 Konsep pragmatik aliran Angelo-Amerika tidak pernah menyentuh “pertarungan sosial” yang nyata dalam ketidaksetaraan hubungan kekuasaan antarpartisipan. Komunikasi yang nyata lebih banyak diwarnai adanya ketidaksetaraan atau ketidaksimetrisan kekuasan antar partisipan yang terlibat. Dimensi inilah yang kemudian menjadi fokus garapan pragmatik kiris. Selain itu, dalam tradisi Angelo Amerika, pragmatik pragmatik terbatas menggarap ujaran- ujaran individu tunggal, seperti percakapan telepon daripada wacana luas yang nyata, misalnya wacana gender, wacana rasisme, wacana hegemoni, dan wacana politik. Garapan yang diabaikan dalam tradisi Angelo Amerika inilah yang menjadi fokus garapan pragmatik kritis. Pandangan lain yang dikritik oleh pragmatik kritis adalah keberadaan pragmatik Angelo Amerika hanya merupakan “pelengkap” dari linguistik nyata, yang menganggap kajian intinya adalah gramatika dan semantik. Pragmatik Angelo Amerika mengakui konteks sosial, tetapi tidak menangkapnya sebagai sesuatu yang amat determinative, yang amat menguasai dan menentukan individu secara total. Sebaliknya dalam pandangan pragmatik kritis, konteks sosial itu bersifat determinative terhadap individu-individu. 12

5. Kritisisme dalam Linguistik

Sesuai dengan pandangan ilmu sosial kritis, ilmu bahasa yang nonkritis dipandang oleh para pendukung linguistik kritis sebagai ilmu bahasa tradisional. Analisis teks bahasa dalam linguistik tradisional berangkat dari pandangan bahwa 1 struktur bahasa dapat dipisahkan dari penggunaan bahasa dan 2 komunitas bahasa tertentu mempunyai gramatika tertentu, yang ada sebelum analisis porese-proses sosial dilakukan. Dalam hubungannya dengan makna struktur linguistik adalah sesuatu yang amat fundamental, karena terdapatnya fungsi hubungan antara konstruksi tekstual dengan kondisi-kondisi sosial, 11 Ibid, h. 43 12 Ibid, h. 44