Krtitik Terhadap Ketidakadilan potret anak jalanan 4 Sore Tugu Pancoran

58 Nelayan kecil hasil kecil nasibpun kecil Menjerat jala dihantam kerasnya gelombang Data No. 6 Lagu di atas, sekaligus menggambarkan keharmonisan dan kegetiran keluarga masyarakat pesisir. Istri yang sudah menyadari sepenuhnya bahwa pekerjaan suaminya sebagai nelayan adalah pekerjaan yang memisahkannya tidak hanya satu dua hari, tetapi bisa sampai seminggu, sebulan, atau bahkan berbulan-bulan, dengan setia menunggu. Anak, yang hanya mengerti bahwa kepergian bapaknya ke laut adalah untuk mencarikannya oleh-oleh, belum paham bahwa bapaknya sedang mempertaruhkan nyawa di lautan yang luas itu.Ketika bapaknya kembali, dia tetap berharap bapaknya pulang dengan membawakannya oleh-oleh yang dijanjikannya. Bapak dan ibu tidak menunjukkan kepedihannya di depan anaknya tentang kredit perahu yang harus dilunasi dan hutang kepada rentenir. Anak, bagi orang tua di manapun memang belum berhak merasakan kepedihan orangtuanya, karena dunia mereka adalah dunia yang penuh kegembiraan. Sama seperti lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals yang lain, lagu Nelayan juga mengandung makna keprihatinan terhadap nasib nelayan yang semakin memprihatinkan dan juga merupakan kritik sosial terhadap ketidakpedulian pemerintah pada nasib nelayan. Nelayan yang digambarkan oleh Iwan Fals adalah nelayan kecil yang mewakili masyarakat miskin Indonesia yang belum bisa bahkan mungkin tidak bisa mengangkat status sosial ekonominya karena kemiskinan yang melilitnya. Tentunya sangat berbeda dengan nelayan besar yang sudah berhasil membeli perahu motor tunai tanpa harus berhutang pada KUD. Nelayan besar dengan penghasilannya yang juga besar, akan semakin besar dengan kemampuannya membeli alat-alat kerja yang canggih. Tetapi dengan kecanggihan alat penangkapan itu pula, mereka menghancurkan dan merusak laut, tempat mereka mencari makan. Oleh karena itu, keberpihakan pemerintah dalam gerakan dan kebijakan membantu nelayan perlu difokuskan pada membantu nelayan kecil dan menertibkan nelayan besar. Tujuan pokok pembangunan adalah untuk menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia 59 dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin yang lebih selaras, adil dan merata. Lirik lagu desa dijadikan gambaran suatu kehidupan yang mana seorang yang tinggal didaerah pedesaan banyak sekali yang melakukan urbanisasi besar- besaran, pandangan mereka kehidupan dikota lebih enak, perhatikan kutipan di bawah ini.

5. Kritik Pembangunan Daerah Pedesaan 7 Desa

Desa harus jadi kekuatan ekonomi Agar warganya tak hidjrah ke kota Sepinya desa adalah modal utama Untuk bekerja dan mengembangkan diri Walau lahan sudah menjadi milik kota Bukan berarti desa lemah tak berdaya Desa adalah kekuatan sejati Negara harus berpihak pada para petani Tapi tengkulak-tengkulak bergentayangan Tapi lintah darat pun bergentayangan Untuk apa punya pemerintah Kalau hidup terus-terusan susah Data No. 7 Terlihat jelas bahwa kehidupan di desa sangat layak untuk dijadikan tempat untuk pondasi perekonomian negara, pemanfaatan terhadap desa harus dioptimalkan dengan sebaik-baiknya untuk dijadikan sebuah pekerjaan yang layak bagi masyarakat setempat dan menghindari banyaknya orang desa berbondong- bondong meninggalkan desanya untuk pergi ke kota, hal ini jelas bahwa pemanfaatan desa sangat minim sekali padahal desa adalah suatu kekuatan ekonomi yang tidak bisa kita pungkiri. Meskipun banyak lahan-lahan di desa mulai dikuasai oleh orang-orang yang identik dengan perkotaan, tetapi desa harus tetap menjadi salah satu aset untuk tempat pertumbuhan ekonomi, meskipun dalam kutipan di atas pemerintah sering tidak memperhatikan nasib orang-orang di desa khususnya para petani, lirik lagu 60 tersebut mengajak kepada semua agar harus tetap maju meskipun lahan-lahan mulai dikuasai oleh orang-orang kota. Desa merupakan tempat ketidakadilan, kutipan di atas menggambarkan banyaknya tengkulak-tengkulak bergentayangan yang jelas sangat memberatkan nasib para petani, petani seakan tidak memiliki hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan seperti tidak ada perlindungan dari pemerintah. Seakan-akan pemerintah tidak mau membantu dengan adanya peristiwa itu, seakan pemerintah tidak mau memberikan jalan keluar agar kehidupan perekonomian di desa berkembang. Dengan kutipan untuk apa punya pemerintah kalau hidup terus terusan susah, jelas sekali campur tangan pemerintah dalam permasalahan tersebut sangat kurang sehingga yang timbul adalah ketidak percayaan terhadap pemerintah. Gambaran lirik lagu kontrasmu bisu merupakan gambaran perbedaan antara orang-orang lemah dengan orang-orang mampu yang jelas pada saat ini pun dapat kita rasakan, penggambaran tersebut dapat kita jumpai pada kutipan di bawah ini.

6. Krtitik Terhadap Kesenjangan Yang Tajam, dan Ketidakadilan Negara 8 Kontrasmu Bisu

Tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi Hijau rumput hijau tresebar indah sekali Tinggi gedung tinggi mewah angkuh bikin iri Gubuk-gubuk liar yang resah dipinggir kali Terlihat jelas kepincangan kota ini Tangis bocah lapar bangunkanku Dari mimpi malam Lihat dan dengarlah riuh lagu dalam pesta Diatas derita mereka masih bisa tertawa Jakarta oh Jakarta Si kaya bertambah gila dengan harta kekayaannya Luka si miskin semakin menganga Data No. 8 Penggambaran tentang kehidupan di kampung merupakan sebuah keindahan dengan ditandai dengan tinggi pohon tinggi berderet setia lindungi, hijau rumput hijau tersebar indah sekali, jelas hal itu sangat menggambarkan kehidupan di