Kritik Pembangunan Daerah Pedesaan 7 Desa

62 10 Oh....Ya Andai kata di mobil itu tentu tidak di bus ini Seandainya aku rumah itu tentu tidak digubuk ini Kalau saja aku jadi direktur Tentu tidak jadi penganggur Umpamanya aku dapat lotere Tentu saja aku tidak kere A a a andai kata Se se se seandainya Oh ya Ka ka kalu saja U u u umpamanya Oh ya Oh ya Ya nasib Nasibmu jelas bukas nasibku Oh ya Ya takdir Takdirmu jelas bukan takdirku 2x Aku bosan A a a andai kata Se se se seandainya Ka ka ka kalau sajau U u u umpamanya Oh ya Data No. 10 Dalam lirik lagu Oh ya, kondisi miskin yang menguasai kelas bawah diperlihatkan secara tajam melalui kontras antara impian masyarakat kelas bawah dengan kenyataan yang dihadapinya. Di dalam lirik lagu ini, aku lirik yang berasal dari kelas bawah bermimpi untuk memiliki materi dan kedudukan yang umumnya menjadi penanda kelas atas. Materi yang diimpikan adalah mobil yang dikontraskan dengan bus dan rumah dengan gubuk. Meskipun mobil dan bus sama-sam merupakan alat transportasi , tetapi kualitasnya berbeda, demikian juga rumah dan gubuk. Mobil dan rumah menawarkan kenyamanan sekaligus prestise yang tidak didapatkan dari bus dan gubuk Impian lainnya berkaitan dengan kedudukan yang ditandai dengan kontras antara direktur dengan penganggur. Selain menyatakan jabatan yang tinggi di dalam susunan organisasi perusahaan, direktur juga mengindikasikan posisi yang tinggi di dalam pandangan masyarakat yang tidak didapatkan aku lirik sebagai penganggur. Setelah berangan-angan untuk jadi direktur, aku lirik berandai-andai 63 mendapat lotere, yang kemudian dikontraskan dengan kenyataan ia hanya kere. Pemilihan kata kere ini menunjukkan bahwa aku lirik berada pada tingkat sosial yang paling rendah. Terdapat rasa pesimis disini bahwa keadaan aku lirik sudah sedemikian terpuruk sehingga tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengubahnya. Yang dapat dilakukan adalah berkhayal sebagai mana tampak dari pengulangan kata andai kata, seandainya, kalau saja, umpamanya. Karena terlalu sering bermimpi, pada akhirnya aku lirik menjadi bosan dan pasrah pada nasib, pada takdir. Dengan mengatakan bahwa semua perbedaan itu merupakan nasib dan takdir, maka aku lirik tidak melihat adanya jalan keluar dari kemiskinannya. pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara sedang berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf literacy rate yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial. Lirik lagu yang berjudul Besar dan Kecil berisi tentang perbedaan antara orang kaya dengan orang Miskin, dalam hal ini si kaya dapat dilambangkan dengan besar dan si miskin dapat dilambangkan dengan kecil, perhatikan kutipan lirik lagu di bawah ini. 11 Besar dan Kecil Kau seperti bis kota atau truk gandengan Mentang-mentang paling besar klakson sembarangan Aku seperti bemo atau sandal japit Tubuhku kecil mrengil biasa terjepit Mengapa besar selalu menang Bebas berbuat sewenang-wenang Mengapa kecil selalu tersingkir Harus mengalah dan menyingkir Data No. 11 Bis kota adalah lambang dari orang kaya raya dan bemo merupakan lambang dari kaum kecil, yang mana terjadi ketidak adilan yang tercermin dari tubuhku kecil biasa terjepit antara orang kaya dengan orang miskin, orang kaya sering berbuat semena-mena terhadap orang miskin. Terlihat jelas si besar dalam hal ini orang kaya selalu memenangkan sebuah perkara tanpa memperhatikan orang kaya itu salah, sedangkan orang miskin