Kritik Terhadap Anggota Dewan Yang Tidak Memperjuangkan Hak-
81
Tikus merupakan hewan yang hidup dalam lorong-lorong gelap dan kotor sehingga menimbulkan imajinasi yang menjijikkan. Akan tetapi, dalam contoh
lirik lagu ini justru digambarkan memakai dasi . Kata „dasi‟ mengandung konotasi
orang-orang terhormat digambarkan memiliki mental dan tingkah laku seperti tikus. Tikus disini diperumpamakan sebagai seorang koruptor yang sangat ulung,
yang mana tikus tikus yang selalu hidup didaerah yang kotor dan juga tikus berdasi dilambangkan dengan seseorang yang berwibawa tinggi yang mana
pekerjaannya dalam lingkup perkantoran yang selalu ingkar janji terhadap apa yang semestinya dijalankan.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa seokor kucing dalam hal ini sebagai seorang yang bertindak sebagai pengadil malah didalam menjalankan tugasnya hampir
sama dengan tikus, apa yang diperbuat oleh seorang tikus sebetulnya diketahui oleh si kucing tetapi kucing seakan pura pura tidak tau apa yang telah diperbuat
oleh tikus. Lebih lanjut, perumpamaan tentang tikus berdasi ini dikontraskan dengan
datangnya seekor kucing yang sebenarnya merupakan pemangsa bangsa tikus. Dengan sebuah roti, kodrat bahwa kucing sebagai pemangsa tikus menjadi
berubah. Secara simbolik lirik lagu ini ingin mengatakan bahwa materi dapat berubah ketentuan dan hukum yang berlaku. Jadi, lirik lagu ini berisikan kritik
tentang kolusi yang terjadi antara seorang melanggar hukum korupsi disatu pihak dan seorang yang berkedudukan sebagai pengawas petugas dipihak lain
melalui perumpamaan binatang tikus dan kucing.
Dalam lagu negeriku Iwan Fals berusaha mengkritik apa yang selama ini terjadi di negeri tercinta ini, kita lihat kutipan di bawah.
28 Negeriku
Negeriku negeri para penipu Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tau malu Inilah surga, surganya surga
Negeriku negeriku
Busuk-busuk busuk bangkai tikus Yang mati karena dihakimi rakyat
82
Adakah akhirat menerima dirinya Adakah disana yang masih bisa bercanda
Denga rakus
Data No. 28 Negeri yang penuh dengan korupsi, itulah pernyataan yang pas dalam kutipan
lagu di atas, dengan korupsi negeri sampai terkenal ke luar. Tentu bagai orang yang mau tau negeri ini diibaratkan dengan surga, apa yang ingin dicari ada pada
negeri ini. Mereka para koruptor tidak merasa bersalah dengan apa yang selama ini dilakukan, mereka hanya tau makan makan dan makan, dalam hal ini korupsi
dan korupsi. Busuk bangkai tikus yang diibaratkan dengan manusia yang telah dihakimi
rakyat yang telah mengkorupsi uang rakyat, disini juga ditulis dengan apakah setelah mati orang korupsi tersebut masih diterima diakhirat nanti. Apakah
mereka masih bisa bercanda dengan seenaknya seperti yang dilakukan pada saat dia masih hidup.
29 Dan Orde Paling Baru
KKN berkembang biak sampai kelurahan Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit
KKN berkembang biak sampai kelurahan
Data No. 29 Politik uang kerap terjadi saat ada pemilihan umum, baik itu pemilihan
kepala daerah, presiden atau bahkan pemilihan RTRW. Politik uang ini maksudnya menyuap rakyat dengan uang agar mereka memilih calon yang sudah
ditentukan. Tindakan ini biasa dilakukan oleh pejabat kotor, pikir mereka biar saja keluar uang banyak untuk menyuap rakyat saat pencalonan, karena setelah
nantinya terpilih menduduki jabatan penting uang modal itu bisa kembali... dengan apa... dengan korupsi pastinya. Karena menduduki jabatan penting dan
menentukan, sangat mudah sekali mendapatkan uang hanya melalui tanda tangan...gila.. Dulu jaman setelah kemerdekaan kita menyebutnya Orde Lama.
Kemudian setelah berganti presiden dari Soekarno ke Soeharto, kita mengenalnya sebagai Orde Baru. Dan ketika kekuasaan Soeharto digulingkan
83
rakyat dengan demonstrasi besar-besaran tahun 1996, kita mengenal dengan Orde Reformasi. Namun Iwan Fals menyebutnya Orde Paling Baru. Dalam lagu ini
Iwan menyindir tidak ada banyaknya perubahan setelah Orde Baru digulingkan. Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN masih berkembang biak tak ada
bedanya dengan masa Orde Baru.
30 Ngeriku
Negeriku negeri para penipu Terkenal kesegala penjuru
Tentu saja bagi yang tak tahu malu Inilah sorga sorganya sorga
Negeriku ngeriku Bersih bersih bersih bersihlah negeriku
Data No. 30 Negeriku yang ngeri, mungkin itu maksud Iwan Fals membuat lagu ini. Kata
Iwan Fals negeri ini surganya para penipu. Dan itu memang benar itu yang terjadi, dinegeri ini para penipu berkeliaran bebas tanpa ada ancaman hukum yang tegas.
Jangankan rakyat biasa yang menjadi penipu, pejabat tinggi bahkan sampai presiden juga suka menipu, dan tidak ada ancaman hukum yang mengerikan
terhadap mereka. Rakyat hanya bisa mengutuk dan mencibir, namun biasanya yang terlalu keras sindirannya akan disikat. Iwan Fals mengajak kita turut serta
bersih bersih negeri dari para penipu ini. Lirik lagu yang berjudul belalang tua ini menceritakan tentang kerakusan
seorang meskipun orang tersebut sudah tua tapi orang tersebut masih saja berbuat melakukan tindakan mencuri hak milik orang lain, perhatikan kutipan di bawah
ini.
31 Belalang Tua
Sudutku tak sengaja melihat belalang tua yang rakus Ku tulis syair tentang hati yang khawatir
Sebab menyaksikan akhir dari kerakusan belalang tua Yang tak kenyang kenyang
Kisah belalang tua diujung daun Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah Sebab ku bilang tak kenyang kenyang
Data No. 31