Kritik Terhadap Kebijakan Pemerintah Yang Tidak Berpihak Pada Rakyat

71 mempunyai impian menjadi popular sebagai seorang penyanyi. Kecantikannya yang sungguh mempesona sehingga membuat semua orang tertarik. Begitu besarnya daya tarik wanita itu sehingga digambarkan orang yang tua jompo pun ikut tergila-gila, bahkan dikatakan ada sejumlah antrian untuk menyatakan cinta. Hal ini merupakan penggambaran yang dilebih-lebihkan karena seorang yang berusia tua, apalagi jompo, pada umumnya sudah tidak lagi memikirkan faktor- faktor daya tarik wanita apalagi sampai tergila-gila, bahwa kecantikan dan daya tarik wanita tersebut begitu besar. Namun keinginannya untuk menjadi penyayi terkenal tidak mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, sehingga kabur dari rumah untuk mewujudkan impiannya menjadi penyanyi. Sukarti ternyata ditipu oleh makelar yang berjanji mengorbitkannya tapi sayang ia sudah terlanjur mengorbankan harga diri dan kehormatannya demi menjadi penyanyi, Orang cantik tidaklah keliru. Yang kita persoalkan sekarang bukan kecantikan seseorang, akan tetapi mengeksplotasi kecantikan untuk meraup kekayaan dan impian. Mentang-mentang ia cantik , lalu tubuhnya diumbar dan dipamerkan kesemua orang . inilah masalahnya. Mestinya secara agama, kecantikan adalah amanat yang perlu dirawat. Ia tidak boleh memanfaatkan kecantikan kecuali untuk kebenaran, bukan malah untuk membangkitkan birahi orang lain.

9. Kritik Transportasi Angkutan Umumu 20 Barang Antik

Berjalan tersendat diantara sedan-sedan licin mengkilap Dengan wajah pucat dan badan penuh cacat sedikit berkarat Hai oplet tua dengan bapak sopir tua Cari penumpang dipinggiran ibu kota Sainganmu mikrolet bajai dan bus kota Kini kau tersingkirkan oleh mereka Bagai kutu jalanan ditengah-tengah kota metropolitan Cari muatan untuk nguber setoran sisanya buat makan Hai oplet tua dengan bapak sopir tua Cari penumpang dipinggiran ibu kota Sainganmu mikrolet bajai dan bus kota Kini kau tersingkirkan oleh mereka Data No. 20 72 Lirik lagu yang berjudul barang antik ini bercerita tentang pergeseran alat transportasi yang dulu oplet sekarang adanya taksi, bis kota. Kita lihat dari kutipan di bawah ini. Di kota metropolitan oplet sekarang tidak akan ditemui dalam kota-kota besar sekarang oplet sudah menjadi bahan rongsokan, di atas menceritakan sebuah bapak tua dengan opletnya dengan susah payah mencari setoran dan sisanya buat makan, memang berat seseorang yang hidup di perkotaan tanpa memiliki keahlian, kini dizaman ini oplet menjadi barang rongsokan diganti dengan adanya mikrolet dan bis kota yang mewarnai kota-kota besar pada saat ini. 21 1910 Apa kabar kereta yang terkapar di Senin pagi Di gerbongmu ratusan orang yang mati Hancurkan mimpi bawa kisah Air mata….air mata….. Belum usai peluit belum habis putaran roda Aku dengar jerit dari Bintaro Satu lagi catatan sejarah Air mata….air mata….. Hancurkan mimpi bawa kisah Air mata….air mata….. Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja Atau cukup hanya ucapkan bela sungkawa Aku bosan… Saudaraku pergilah dengan tenang Sebab luka sudah tak lagi panjang Saudaraku pergilah dengan tenang Data No. 21 Peristiwa ini merupakan kecelakaan kereta api di daerah Bintaro, Jakarta yang menelan korban ratusan jiwa manusia. Kereta tersebut merupakan rangkaian kereta kelas ekonomi sehingga sebagian besar penumpang yang menjadi korban adalah masyarakat yang termasuk golongan menengah ke bawah. Apabila tidak mengamati isi lirik lagunya angka 1910 yang dijadikan judul akan diartikan sebagai angka tahun, padahal angka 1910 tersebut mengandung arti tanggal sembilan belas, bulan sepuluh atau bulan Oktober karena peristiwa kecelakaan kereta api yang dituangkan lewat lirik lagu ini terjadi pada tanggal 19 Oktober. 73 Dalam bait pertama, „hancurkan mimpi bawa kisah air mata‟, mengandung arti bahwa peristiwa ini mengejutkan semua pihak, apalagi peristiwa tersebut menelan korban jiwa yang jumlahnya sangat banyak sehingga sampai dikatakan dengan „tanah Jakarta berwarna merah‟. Pada saat itu berdasarkan penyelidikan pihak yang berwenang ternyata kecelakaan tersebut diakibatkan oleh kesalahan dalam menentukan waktu pemberangkatan kereta. Penuangan tragedi kecelakaan kereta api ini tidak lepas dari pengamatan Iwan Fals unt uk menyampaikan kritik dengan mengatakan „berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja‟, „atau cukup hanya ucapkan bela sungkawa‟ dan „aku bosan‟. Secara simbolis Iwan Fals mengatakan bahwa tragedi kecelakaan kereta api ini seharusnya menjadi cermin bagi pihak yang berkompeten PT. KAI untuk memperbaiki pelayanannya. Seperti lirik lagu Iwan Fals lain yang mengisahkan tentang rakyat kecil, terlihat adanya usaha untuk menjalin hubungan secara emosional kepada pembacapendengar melalui pemakaian kata „aku‟ dan „saudaraku‟. Hal ini dapat memberikan rangsangan sehingga lirik lagu tersebut seolah-olah merupakan suara hati dan jeritan pembaca sendiri dalam merasakan penderitaan akibat peristiwa tersebut. Dengan demikian, lirik lagu ini dapat memberikan suatu peringatan dan pelajaran kepada manusia agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi pada masa- masa yang akan datang. masalah yang diangkat yang ada dalam lirik lagu Iwan Fals sangat beragam, namun secara keseluruhan tema protes dan kritik sosial terlihat paling dominant dibandingkan dengan tema dan masalah lainnya. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan lirik lagu Iwan Fals digemari oleh pendengarnya disamping faktor-faktor lainnya. Lirik lagu yang bertemakan protes dan kritik sosial tersebut mengungkapkan masalah yang sangat dekat dengan permasalahan rakyat kecil pada umumnya sehingga bisa dikatakan sebagai realitas sosial. Seolah-olah lirik lagu tersebut mewakili suara rakyat kecil yang pada umumnya diidentikkan dengan kesengsaraan dan penderitaan. 74 22 Celoteh Camar Tolol Dan Cemar Datangnya pertolongan yang sangat diharapkan bagai rindukan bulan Lambang engkau pahlawan celoteh sang camar Bermacam alasan tak mau kami dengar Dipelupuk mata hanya terlihat derita dan jerit penumpang kapal Tampomas …… Sebuah kapal bekas Tampomas …….Terbakar dilaut lepas Tampomas …….Penumpang terjun bebas Data No. 22 Lagu Iwan Fals “Celoteh Camar Tolol dan Cemar” menceritakan tentang terbakarnya kapal Tampomas II di Perairan Masalembo yang dianggap menjadi tragedi nasional.. Digambarkan bahwa suasana sebuah kapal yang akan tenggelam akibat terbakar dilautan lepas yang menelan korban ratusan jiwa manusia. Keadaan dalam peristiwa tersebut sangat mengerikan dan mencekam karena lingkungan disekitarnya hanya berupa lautan luas dengan gelombang yang sangat besar. Pertolongan yang kurang cepat mengakibatkan banyak orang mati terbakar dan terjun kelaut berusaha untuk menyelamatkan diri. Syair lagu diatas menurut peneliti masih sangat relevan dengan kondisi masyarakat. secara konteks dalam syair lagu diatas mengarahkan penulis pada ajaran bahwa setiap musibah merupakan cobaan dan peringatan dari Allah. Penulis bisa mengambil hikmah dari musibah itu lalu berupaya melakukan muhasabah evaluasi. Sebab bisa jadi musibah itu akibat dari perbuatan kita sendiri. Bisa jadi musibah itu sebagai peringatan agar tidak sombong, angkuh, dan agar kita berhenti melakukan berbagai kemungkaran yang tidak disukai Allah SWT.

10. Kritik Pembangunan Yang Merusak Lingkungan

23 Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijal Lagi Raung buldozer gemuruh pohon tumbang Berpadu dengan jerit isi rimba raya Tawa kelakar badut badut serakah Oh jelas kami kecewa Mendengar gergaji tak pernah berhenti Demi kantong pribadi Tak ingat rejeki generasi nanti Lestarikan alam hanya celoteh belaka Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu