8
berarti  kecakapan,  perdebatan  yang  aktif,  dan  juga  keaktifan  berbicara,  kata  ini juga berarti orbit dan lalu lintas.
8
2. Teoritis  Kritis dalam Linguistik
Fairclough  mengatakan bahwa istilah linguistik selama ini digunakan secara ambigu  dalam  arus  besar  kajian  bahasa.  Menurut  Fairclough,  di  satu  pihak,
lingusitik  kadang-kadang  mengacu  pada  kancah  seluruh  kajian  bahasa  dalam disiplin  Ilmu  bahasa  secara  akademis.  Dilain  pihak,  kadang-kadang  lingustik
mengacu hanya pada lingusitik murni, yaitu linguistic yang benar-benar mengkaji gramatikal  dalam  pengertian  luas,  yang  di  dalamnya  ada  fonologi,  morfologi,
sintaksis,    dan  semantik.  Dalam  perspektif  deskriptif  ini  lingustik  cenderung dimaknai  teori
9
gramatika,  yaitu  sebuah  konsepsi  yang  cukup  sempit  tentang kajian bahasa. Pandangan ini menurut Fairclough  merupakan hal yang paradoks,
dalam  arti  linguistik  hanya  memmilki  perhatian  sedikit  pada  tuturan  dan  tulisan yang  aktual.  Arus  besar  linguistik  lebih  tertarik  pada  cirri-ciri  bahasa  sebagai
sesuatu  yang  bersifat  potensial,  sebuah  system,  dan  kompetensi  yang  abstrak daripada tertarik pada kegiatan mendeskripsikan praksis bahasa aktual. Pandangan
ini  sangat  di  pengaruhi  oleh  dua  asumsi  bahasa  yang  yang  dikemukakan  oleh Ferdinand  de  Saussure,  yakni  1  bahasa  dari  komunitas  tertentu  dapat  untuk
tujuan-tujuan praktis dan 2  studi bahasa seharusnya sinkronik  daripada historis. Dalam    pandangan  kritis,  dua  asumsi  Saussure  ini  mengabaikan  praksis    bahasa
dan  menisolasinya  dari  acuan  social  historis,  hal  ini  sangat  tidak  mungkin.  Arus besar linguistik yang ada merupakan sebuah cara mengkaji bahasa yang asosional,
yang  tidak  pernah  berbicara  tentang  hubungan  timbale  balik  antara  bahasa, kekuasaan,  dan  ideologi.  Kritik  terhadap  lingusitik  yang  sebenarnya  ini
mengabaikan praksis bahasa yang  menjadi fokus kajian “linguistik kritis.”
3. Deskipsi Kritis dalam Sosiolinguistik
Beberapa  praktisi  bahasa  di  antaranya  Fairclough  melihat  sosiolinguistik sebagai  pelengkap  linguistik  yang  sebenarnya,  sosiolinguistik  mengkaji
8
Nuri  Nurhaidah.  Wacana  Politik  Pemilihan  Presiden  di  Indonesia,  Yogyakarta:  Smart Writing, 2014, h. 19