Sebanyak 94,66 orang tua atau wali santri percaya penuh bahwa pesantren dapat mencetak kepribadian santri yang unggul. Responden yang
menyetujui berdasarkan fakta yang selama ini diketahui bahwa lulusan pesantren memiliki akhlak dan kepribadian yang lebih baik, serta memiliki pengetahuan
dan pengamalan ibadah yang lebih baik jika dibanding dengan lulusan sekolah umum.
Hasil analisis menunjukkan bahwa orang tuawali santri mendukung pelaksanaan pendidikan konservasi. Hal ini ditunjukkan adanya orang tuawali
santri sebesar 94,88 mengizinkan santri praktek di luar lingkungan pesantren. Selain itu, orang tuawali santri bersedia mengeluarkan tambahan dana untuk
kebutuhan pelaksanaan pendidikan konservasi. Bahkan orang tuawali santri bersedia berpartisipasi aktif secara moril dan materil untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan konservasi bagi santri
5.4.2 Tokoh masyarakat sekitar pesantren
Data pribadi responden tokoh masyarakat sekitar meliputi umur, pekerjaan, dan pendidikan
Tabel 15. Tabel 15 Data pribadi responden tokoh masyarakat sekitar pesantren
No Karakteristik Responden
Jumlah n Persentase
1. Umur :
25 - 39 tahun 2
28,57 40 - 49 tahun
2 28,57
50 tahun ke atas 3
42,86
2. Jenis Pekerjaan :
Perangkat Desa 1
14,29 PNS
5 71,43
Petani 1
14,29
3. Pendidikan Terakhir :
Sekolah Dasar SD 1
14,29 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP
0,00 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA
1 14,29
Sarjana S1 5
71,43
Tokoh masyarakat desa lingkar pesantren yaitu tokoh masyarakat yang ada di Desa Jabon Mekar, baik formal maupun non formal. Tokoh masyarakat secara
formal meliputi meliputi keperangkatan desa, sedangkan tokoh masyarakat secara non formal pemuka agama dan aktivis organisasi di desa.
Responden tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren, pada umumnya berumur di atas 50 tahun 42,86. Pada dasarnya, seseorang yang
ditunjuk menjadi tokoh masyarakat tidak dibatasi oleh umur. Muda maupun tua, keduanya memiliki peluang yang sama menjadi tokoh masyarakat.
Sebagian besar 71,43 responden tokoh masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS. Jenis pekerjaan yang dimiliki
responden menunjukkan bahwa tokoh masyarakat memiliki jenis pekerjaan yang bervariasi. Pekerjaan tokoh masyarakat yang beragam ini menunjukkan bahwa
seseorang yang ditunjuk menjadi tokoh masyarakat tidak dibatasi oleh jenis pekerjaan apapun.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh tokoh masyarakat sebagian besar adalah sarjana S1 yaitu sebanyak 71,43. Persentase ini menunjukkan bahwa
tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren umumnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Meskipun begitu, tinggi rendahnya pendidikan tidak
menjadi kendala seseorang untuk ditunjuk sebagai tokoh masyarakat. Serendah apapun tingkat pendidikannya, jika mampu menggerakkan masyarakat, maka
orang tersebut yang akan lebih diikuti oleh masyarakat. Hasil wawancara menunjukkan seluruh responden menyatakan keberadaan
Pesantren Darul Muttaqien memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Adapun bentuk manfaat yang dapat dirasakan oleh warga meliputi manfaat ekologi,
ekonomi, sosial, dan budaya. Manfaat ekologi pesantren yang dinyatakan oleh tokoh masyarakat, yaitu adanya iklim mikro di sekitar pesantren yang sejuk
dengan adanya penanaman pohon lindung di sekitar. Masyarakat mengikuti cara pesantren untuk menanam pohon agar memperoleh manfaat lingkungan yang
lebih besar, salah satunya untuk mengurangi panas di sekitar rumah. Manfaat ekonomi yang dirasakan masyarakat dengan keberadaan pesantren adalah
peningkatan pendapatan sebagian warga masyarakat sekitar pesantren dengan adanya penyerapan tenaga kerja. Manfaat sosial yaitu tersedianya lembaga
pendidikan bagi warga masyarakat sekitar, dan adanya fasilitas kesehatan. Manfaat budaya yang dirasakan oleh warga masyarakat yaitu terpeliharanya
budaya-budaya Islam.
Sekolah dengan masyarakat terdapat hubungan erat dan saling mempengaruhi satu sama lainnya Hasbullah 2006. Diantara beberapa pengaruh
yang dapat diperankan oleh sekolah terhadap perkembangan masyarakat di lingkungannya yaitu:
1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat
2. Membawa bibit pembaharuan bagi perkembangan masyarakat
3. Menciptakan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan
kerja di lingkungan masyarakat 4.
Memunculkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat
Masyarakat dengan segala atribut dan identitasnya yang memiliki dinamika ini, secara langsung akan berpengaruh terhadap pendidikan
persekolahan. Pengaruh-pengaruh teratur yaitu 1 terhadap orientasi dan tujuan pendidikan, dan 2 terhadap proses pendidikan di sekolah Hasbullah 2006.
Lingkungan masyarakat menurut Shaleh 2005 juga mempunyai pengaruh pendidikan anak di sekolah yaitu terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran
di sekolah, sekolah dan masyarakat mempunyai hubungan timbal balik, sekolah menerima pengaruh masyarakat, dan masyarakat dipengaruhi oleh hasil
pendidikan sekolah. Salah satu tugas sekolah yaitu mengenalkan anak agar belajar hidup di masyarakat belajar memahaminya dan mengenal baik buruknya. Dengan
demikian, diharapkan agar anak memahami dan menghargai suasana masyarakatnya.
Tokoh masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren adalah orang-orang yang memiliki pengaruh besar di masyarakat tanpa dibatasi umur, pendidikan,
maupun pekerjaan.Tokoh masyarakat menilai pesantren memiliki multi fungsi dan multi peran bagi perkembangan masyarakat, sehingga keberadaan pesantren
sangat penting. Tokoh masyarakat juga memiliki harapan yang besar adanya penyelenggaraan pendidikan konservasi bagi santri, sehingga dapat membantu
menyelesaikan permasalahan lingkungan.
5.5 Persepsi Para Pihak tentang Pelaksanaan Pendidikan Konservasi di Pesantren