2. Memiliki kemampuan belajar skill how to learn adalah anak didik
memiliki pengetahuan bahwa belajar sebagai proses melakukan perbaikan diri secara terus menerus, belajar adalah sepanjang hidup long live
education dan pengetahuan cara belajar yang benar. 3.
Memiliki kemampuan berkomunikasi skill how to communicate adalah anak didik memiliki ketrampilan interpersonal, mampu menyampaikan
pikiran-pikirannya dengan baik dengan menjunjung tinggi semangat toleransi dan menghormati pendapatpikiran orang lain.
Tujuan pendidikan tersebut kemudian disarikan menjadi profil pribadi : “Berkepribadian Mandiri, Kreatif, dan Berwawasan”.
b. Tujuan MA Darul Muttaqien 2010-2014
1. Madrasah memenuhi kriteria sebagai madrasah berstandar nasional
2. Madrasah mampu melaksanakan manajemen berbasis madrasah
3. Madrasah mengembangkan berbagai program dan kegiatan penghayatan
dan pengamalan nilai-nilai Islam 4.
Mampu mengantarkan peserta didik mencapai nilai rata-rata kelulusan 7,5 5.
50 lulusan madrasah diterima di PTN 6.
Menjadi juara pertama debat bahasa Arab dan Inggris tingkat kabupaten
7. Madrasah memiliki tim inti ekskul yang berprestasi di tingkat kabupaten
8. Madrasah menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis teknologi dan
komunikasi pada semua mata pelajaran.
4.8 Kurikulum Pesantren
Kurikulum Pesantren Darul Muttaqien adalah kurikulum yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan Pondok Pesantren Darul
Muttaqien meliputi penyiapan dan perencanaan dari SDM, manajemen, pendekatan pembelajaran, muatan atau bahan ajar, dan kegiatan-kegiatan di luar
sekolah. Hal itu dipertimbangkan secara komprehensif agar dapat menjadi kendaraan vehicle untuk mencapai tujuan yang sudah ada.
Kurikulum terpadu Pesantren Darul Muttaqien dirancang dengan pertimbangan bahwa seluruh proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar
kelas didekati sebagai sebuah satu kesatuan yang padu integrated untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ada.
Kurikulum Terpadu Pondok Pesantren Darul Muttaqien juga meliputi perencanaan yang sistematis bahwa keseluruhan kegiatan yang ada telah
dirancang demi mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan dari bentuk kegiatan harian, mingguan, dan bulanan dalam sebuah master plan yang komprehensif
dilengkapi dengan keseluruhan perangkat pendukung dan indikatornya. Kurikulum yang dikembangkan Pondok Pesantren Darul Muttaqien adalah
Kurikulum Terpadu yaitu meliputi keterpaduan seluruh aspek dari materi bahan ajar kurikulum negara dan kurikulum pesantren, baik praktek maupun teori. Oleh
karena itu, kurikulum TMI Darul Muttaqien MTs-MA merupakan sebuah kurikulum yang secara khusus didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
sebagaimana yang telah dinyatakan dalam visi dan misi Darul Muttaqien yaitu : membentuk sebuah sosok pribadi yang berakhlak karimah, memiliki pengetahuan
yang berimbang antara agama dan umum, kreatif, mandiri, dan berwawasan yang memiliki kemampuan berupa :
1. Keterampilan dan kemampuan bagaimana cara belajar yang benar serta
pemahaman bahwa belajar adalah sebuah proses yang terus menerus 2.
Keterampilan dan kemampuan bagaimana cara hidup yang benar 3.
Keterampilan dan kemampuan berkomunikasi Pesantren Darul Muttaqien juga melakukan upaya peningkatan mutu
sumber daya manusia, misalnya para guru mendapatkan perhatian khusus sebagai bagian yang sangat penting cutting edge yang harus terus mendapatkan upaya-
upaya pengembangan baik skill maupun wawasannya, diantaranya kuliah, seminar, workshop, dan lain-lain.
Pesantren Darul Muttaqien menggunakan pendekatan “learning process” pada proses kegiatan belajar-mengajar. Penerapan model pendekatan ini
diharapkan akan dapat memotivasi anak didik dan guru secara bersama-sama untuk terus belajar. Guru dan anak didik memiliki kesadaran bahwa belajar adalah
bagian yang sangat signifikan dari proses hidup. Pendekatan ini juga akan merangsang tumbuhnya daya kreatifitas anak didik maupun guru sekaligus dalam
proses pembelajaran. Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah menerapkan “integrated
management ” dari aspek manajemen pendidikannya. Suatu pendekatan bahwa
keseluruhan model pengelolaan yang akan diterapkan harus dipertimbangkan sebagai kesatuan sistemik dan sistematis pada setiap level: TK Islam RA,
Madrasah Diniyah, SD Islam Terpadu, SMP Islam Terpadu, MTs, MA, Salafi, serta unit-unit pendukung supporting units jalannya proses pendidikan.
4.9 Struktur Organisasi dan Sumberdaya Manusia