dibakar.  Sampah  belum  dikelola  dan  ditangani  secara  baik  dan  dapat dikembangkan pemanfaatannya menjadi sesuatu yang berguna. Limbah pesantren
juga  belum  dikelola  dengan  baik.  Air  limbah  dari  kamar  mandi  hanya  sebagian kecil  yang  dimanfaatkan  untuk  pengaliran  air  kolam  ikan,  sedangkan  selebihnya
dibiarkan  mengalir  tanpa  pengelolaan  dan  pemanfaatan  yang  optimal.    Limbah dari  asrama  dan  bangunan  gedung  lainnya  pun  belum  termanfaatkan  secara
optimal.
Gambar 12 Kondisi tempat pembuangan sampah. Kondisi  permasalahan  lingkungan  tersebut  pada  prinsipnya  juga  dapat
digunakan  sebagai  sumber  pembelajaran  pendidikan  konservasi  atau  pendidikan lingkungan  hidup.  Secara  spesifik  permasalahan  lingkungan  pesantren  terebut
dapat  digunakan  sebagai  sumber  pembelajaran  yang  terkait  dengan  materi  ajar tentang  pengenalan  jenis  atau  kategori  sampah  organik  dan  non-organik  dan
limbah  limbah  domestik – rumah tangga dan limbah industri serta pengenalan
teknik  pengolahan  sampah  dan  limbah  untuk  pengembangan  keterampilan  santri di  dalam  pengolahan  pemanfaatan  sampah  dan  limbah  menjadi  sesuatu  barang
yang berguna.
5.2  Kondisi  Sumberdaya  dan  Permasalahan  Lingkungan  Desa  Sekitar Pesantren
Hasil  observasi  lapang  di  Desa  Jabon  Mekar  sebagai  salah  satu  desa contoh  yang  terdekat  letaknya  dengan  pesantren    menunjukkan  bahwa  desa
tersebut    memiliki  potensi  sumberdaya  fisik  tanah  dan  air,  biologi  flora  dan fauna  serta  permasalahan  lingkungan  hidup  yang  dapat  digunakan  sebagai
sumber materi danatau media dalam proses pembelajaran pendidikan konservasi.
Diantara  potensi  sumberdaya  fisik  tersebut  adalah  lahan  luas  yang  ditumbuhi dengan  aneka  jenis  tanaman  budidaya,  sungai  yang  airnya  mengalir  sepanjang
musim, dan mata air. Selain itu terdapat beberapa fasilitas desa seperti  Balai Desa yang  dikelilingi  banguan  gedung  SD  dan  SMP,  dan  bangunan  masjid  sebagai
sarana ibadah umat Islam.
Adapun  potensi biologi berupa flora jenis ditemukan sebanyak 29  spesies
yang  termasuk  kedalam  23  famili  Lampiran  3.  Salah  satu  jenis  yang  tergolong langka  yaitu  bunga  bangkai  Amorphophallus  oncophyllus  dari  famili  Areceae
yang  ditemukan  di  sungai  tempat  pembuangan  sampah  Gambar  13.  Sebagian besar jenis tanaman yang ada di Desa Jabon Mekar merupakan tanaman buah dan
tanaman  hias.  Sedangkan  untuk  keanekaragaman  jenis  fauna,  ditemukan sebanyak  5  jenis  meliputi  jenis  burung,  reptilia,  amphibia,  dan  mamalia;
sebagian besar termasuk ke dalam jenis-jenis  satwaliar dan hanya sebagian kecil termasuk satwa domestikasi seperti kelelawar Hipposideros larvatus.
Gambar 13 Bunga bangkai Amorphophallus oncophyllus yang ditemukan di Desa Jabon Mekar.
Hasil  identifikasi  permasalahan  lingkungan  hidup  di  desa  Jabon  Mekar paling  tidak  terdapat  empat  kelompok  masalah  utama,  yakni  berupa  1
pengelolaan  sampah, 2 perubahan fungsi lahan, 3 ketersediaan air bersih, 4 buruknya kondisi sanitasi lingkungan.
Pengelolaan sampah belum  dilakukan secara baik.  Meskipun pengelolaan sampah  telah  dilakukan  melalui  pemerintah  desa  dibantu  Dinas  Kebersihan
Pemerintah  Daerah  Kabupaten  Bogor,  namun  pada  kenyataannya  masih  belum tertangani  secara  optimal.  Sampah  masih  sering  terlihat  ditumpuk  di  halaman
rumah,  bahkan  sebagian  warga  masyarakat  menjadikan  sungai  sebagai  tempat pembuangan  sampah  akhir  Gambar  14.  Akibatnya  tumpukan  sampah  sering
terlihat  di  sungai  dan  menyebabkan  terhambatnya  aliran  air  sungai.  Membuang
sampah  ke  sungai  bahkan  dapat  dinyatakan  telah  menjadi  kebiasaan  warga  desa yang sulit dihilangkan.
Gambar 14  Permasalahan sampah di Desa Jabon Mekar; a halaman rumah yang dijadikan  tempat  pembuangan  sampah,  b  sungai  yang  menjadi
tempat pembuangan sampah.
Permasalahan  lingkungan  lainnya  yang  penting  diperhatikan  adalah perubahan  fungsi  lahan,  yakni  dari  lahan  perkebunan  menjadi  areal  perumahan
Gambar 15. Diantara permasalahan yang terkait dengan perubahan fungsi lahan adalah  peluang  hilangnya  sumber  mata  air  yang  terdapat  di  kawasan  itu,
disamping berkurangnya luas tutupan lahan oleh tenaman yang berfungsi sebagai pelindung,  penyimpan  air    danatau  pengaturpenghasil    udara  bersih,  serta
longsor.  Secara  ekonomi,  perubahan  fungsi  lahan  menjadi  pemukiman  atau perumahan  yang diharapkan warga adalah peluang usaha informal dagang yang
dilakukan oleh warga masyarakat desa di sekitar perumahan tersebut.
Gambar 15 Konversi lahan menjadi areal perumahan.
Permasalahan  lingkungan  lain  yang  ada  di  Desa  Jabon  Mekar  yaitu ketersedian  air  bersih  dan  buruknya  sanitasi.  Sumber  air  bersih  masih  terbatas,
akibatnya  masyarakat  banyak  yang  memanfaatkan  air  sungai  untuk  memenuhi
mandi  dan  cuci  Gambar  16.  Pada  saat  yang  bersamaan  sungai  masih  sering dijadikan  sebagai  tempat  pembuangan  sampah,  sehingga  kebersihan  air  sungai
terkontaminasi  oleh  sampah  organik  maupun  anorganik.  Sebagai  contoh, sepanjang  aliran  sungai  masih  sering  ditemukan  banyak  sampah  plastik  dari
bungkus  deterjen  dan  pasta  gigi.  Pemanfaatan  air  sungai  yang  terkontaminasi tersebut  oleh  masyarakat  untuk  mandi  dan  cuci  tentu  dapat  berdampak  buruk
terhadap  kesehatan  masyarakat.  Dari  segi  sanitasi  lingkungan  juga  dapat dikatakan  buruk,  karena  terlihat  pembuangan  limbah  rumah  tangga  masih
dilakukan  secara  terbuka  dan  tergenang.  Dari  segi  estetika  pun  tidak  nyaman dilihat.  Dampak  yang  paling  dikhawatirkan  yaitu,  tempat  pembuangan  limbah
rumah  tangga  ini  akan  menjadi  tempat  bersarangnya  nyamuk,  sehingga  akan menjadi sumber berkembang dan penyebaran berbagai penyakit.
Gambar 16 Sungai yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana untuk mencuci.
5.3 Karakteristik Umum Warga Internal Pesantren