kecukupan informasi 4 responden
Total 275
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
Data kuantitatif berupa kuesioner diolah dan dianalisis melalui tiga kegiatan, yaitu editing, coding, dan tabulasi Koentjaraningrat 1977. Pengolahan
data dengan penentuan skor hasil jawaban dari kuesioner dengan menggunakan skala likert. Skor yang diberikan menyatakan relevansi jawaban, terkait dengan
Pendidikan Konservasi dan dikelompokkan dalam tiga kategori skor : 1. Rendah
: jika skor jawaban responden berada pada selang bawah 2. Sedang
: jika skor jawaban responden berada pada selang tengah 3. Tinggi
: jika skor jawaban responden berada pada selang atas Penentuan selang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
SA = nilai skor lebih besar dari ST sampai dengan sk max SB = nilai skor lebih kecil dari ST dengan sk min
Keterangan : ST
= selang tengah Sk min = penjumlahan kuesioner terendah dari semua item jawaban kuesioner
Sk max = penjumlahan kuesioner tertinggi dari semua item jawaban kuesioner SA
= selang atas SB
= selang bawah SD
= standar deviasi = simpangan baku
Dimana, x = jumlah skor tiap responden
n = jumlah responden
Hasil selang tinggi, sedang, dan rendah, persentasenya akan dirata-ratakan sesuai dengan pembagian kategori untuk mengetahui besar-kecilnya komponen
yang mengisi pengetahuan, sikap, dan keterampilan: 50
= komponen pengisi tinggi 30 sd 50 = komponen pengisi sedang
30 = komponen pengisi rendah
Data kualitatif berupa hasil wawancara dan eksplorasi potensi biofisik. Pengolahan dan analisis data kualitatif secara deskriptif yang digunakan untuk
menjelaskan gambaran dari setiap bentuk hubungan antara pertanyaan dan jawaban. Analisis kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulanverifikasi. Uji statistik deskriptif menyajikan data secara ringkas dan jelas dengan tabel dan grafik diagram.
Data kuantitatif dan kualitatif yang telah diolah juga dianalisis dengan pendekatan SWOT. Metode ini merupakan sebuah pendekatan untuk menganalisa
hubungan antara faktor eksternal EFAS dan yang terdiri dari peluang dan tantangan, serta faktor internal IFAS yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
Rangkuti 2005. Hasil analisis SWOT ini disajikan dalam bentuk matriks faktor internal dan eksternal, kemudian dianalisis secara deskriptif menghasilkan empat
strategi Gambar 2.
Potensi Matriks faktor internal dan eksternal
Stategi Pendidikan Konservasi Analisis deskriptif
Gambar 2 Kerangka analisis menggunakan metode pendekatan SWOT. Strategi yang dihasilkan dari pendekatan SWOT ini adalah berdasarkan
pemetaan matriks faktor internal dan eksternal Tabel 3.
Tabel 3 Matriks faktor internal dan eksternal
EFAS IFAS
Strengths Kekuatan WeaknessKelemahan
Opportunities Peluang
Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang Strategi WO
Minimalisir kelemahan untuk memanfaatkan
peluang Threats
Ancaman Strategi ST
Memaksimalkan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WT Minimalisasi kelemahan
untuk mengatasi ancaman Keterangan : EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis Summary
IFAS = Internal Strategic Factor Analysis Summary
3.7 Penyusunan Program Pendidikan Konservasi Program pendidikan konservasi disusun dengan mempertimbangkan
kurikulum pesantren, karakteristik warga pesantren, dan kondisi biofisik sosekbud lingkungan pesantren yang diuraikan dengan pendekatan SWOT. Program
pendidikan konservasi dengan pendekatan kurikuler akan disusun menyesuaikan standar kompetensi dari kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional RI,
Kurikulum Kementerian Agama RI, dan Kurikulum Pesantren. Program pendidikan konservasi dengan pendekatan ekstrakurikuler disusun dengan
memasukkan komponen-komponen berikut: tujuan, indikator, materi, metode, sarana pendukung, dan perkiraan waktu pelaksanaan.
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN