Sikap HASIL DAN PEMBAHASAN

belakang pendidikan agama, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari pendidikan umum. Hal ini tentu berpengaruh terhadap penguasaan pengetahuan guru tentang pendidikan konservasi, dan pada akhirnya dapat berpengaruh pada kemampuan penguasaan materi ajar dan penyampaiannya kepada santri sebagai sasaran belajar. Untuk itu, diperlukan peningkatan kompetensi guru terkait dengan pelaksanaan pendidikan konservasi agar pelaksanaan pendidikan konservasi dapat efektif dan berhasil. Peningkatan kompetensi guru sangat penting, terutama pada pelaksanaan pendidikan konservasi dengan pendekatan integratif. Terkait dengan pelaksanaan pendidikan konservasi, hasil kuesioner juga menunjukkan ada beberapa saran yang disampaikan guru, sebagai berikut: 1. Materi pendidikan konservasi, ditekankan pada pengetahuan tentang alam dan lingkungan hidup. 2. Metode pembelajaran, ditekankan metode learning by doing belajar sambil bekerja dan doing by learning bekerja dari belajar. 3. Media pembelajaran, disarankan memanfaatkan audio-visual, buku teks ataupun potensi sumberdaya alamlingkungan yang terdapat di dalam maupun di sekitar pesantren. 4. Pendekatan pembelajaran, lebih ditekankan melalui ekstrakurikuler mengingat padatnya jam belajar santri, disamping juga dipandang lebih menyenangkan karena santri lebih banyak berinteraksi dengan suasana alami. 5. Sistem evaluasi hasil pembelajaran, dapat dilakukan baik secara tertulis maupun non-tertulis lisan dan observasi.

b. Sikap

Sikap guru terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi PK di pesantren menunjukkan bahwa sebagian besar termasuk kedalam kategori sedang 77,27, sebagian lain kategori tinggi 22,73 dan tidak ada 0 yang termasuk kategori rendah. Artinya secara umum semua guru memberikan respon yang positif terhadap perlunya pemberian materi pendidikan konservasi di pesantren. Secara keseluruhan ada delapan pertanyaan yang terkait dengan sikap respon guru terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi Lampiran 12, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni: 1 respon terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren, 2 respon terhadap upaya peningkatan kemampuan guru, dan 3 respon terhadap partisipasi guru dalam pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren. Hasil analisis rata-rata persentase sikap guru dari kuesioner yang disebarkan kepada guru dari ketiga kategori pertanyaan tersebut ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8 Rata-rata persentase sikap guru untuk setiap aspek pelaksanaan pendidikan konservasi No. Aspek Rataan 1. Respon pelaksanaan pendidikan konservasi 12,5 2. Respon upaya peningkatan kemampuan guru 41,0 3. Respon partisipasi guru 46,5 Jumlah 100 Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya guru menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren yang ditunjukkan dengan pernyataan kesediaan mengajar atau memasukkan materi pendidikan konservasi pada mata ajaran yang diajarkan, juga kesediaan mengikuti pelatihan untuk meningkatan kompetensi guru terkait pendidikan konservasi dan kerelaan berpartisipasi baik waktu, tenaga, pikiran, dan biaya di dalam pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren Lampiran 12. Semua guru baik yang berlatar belakang pendidikan umum maupun pendidikan agama menyatakan sikap positif tentang pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren. Guru menunjukkan sikap antusias untuk mengikuti pelatihan maupun training dalam rangka peningkatan kompetensi untuk pembelajaran pendidikan konservasi. Hal ini dapat dinyatakan bahwa hampir semua guru juga menyatakan bersedia mengajar dan memasukkan materi konservasi pada mata ajaran yang diampunya, baik guru yang mengajar mata pelajaran umum, mata pelajaran agama menurut kurikulum Kemenag RI, maupun guru mata pelajaran agama berdasarkan kurikulum pesantren. Fakta ini menunjukkan bahwa guru memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan penambahan kompetensi agar lebih optimal dalam menyampaikan bahan ajar kepada santri. Oleh karena secara umum kategori sikap guru masih tergolong sedang, maka untuk lebih memungkinkan pelaksanaan PK di pesantren berjalan lebih baik dengan keterlibatan partisipasi guru secara maksimal, maka masih diperlukan upaya pelatihan training danatau sosialisasi pendidikan konservasi sehingga guru semakin memiliki sikap lebih positif dengan kerelaan yang tinggi untuk berpartisipasi aktif didalam pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren.

c. Keterampilan