Program non-kurikuler inisiasi eksternal pesantren

d. Sterilisasi air minum Pesantren telah mengupayakan pemanfaatan sumberdaya air secara optimal dengan menggunakan sebagai air minum tanpa direbus terlebih dahulu Gambar 23. Air minum ini merupakan air mentah yang berasal dari air pompa yang diberi alat sterilisasi sehingga dapat diminum secara langsung tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Proses sterilisasi ini menunjukkan bahwa pesantren telah berusaha menerapkan prinsip efektif dan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya alam. Gambar 23 Air mentah melalui proses sterilisasi yang dapat dimanfaatkan langsung sebagai air minum. e. Rencana pembangunan danau buatan pesantren Pimpinan pesantren berencana membuat danau buatan di atas tanah yang sudah dibeli oleh pesantren . Biaya yang dibutuhkan terkait pembuatan danau buatan ini diperkirakan sekitar 1 sampai 1,5 milyar rupiah. Danau buatan ini diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat umum. Masyarakat diizinkan untuk mengambil air sebanyak-banyaknya dengan syarat harus tetap menjaga air danau dari pencemaran.

5.6.2 Program non-kurikuler inisiasi eksternal pesantren

5.6.2.1 Kegiatan penelitian mahasiswa

Pesantren menjalin kerjasama baik secara formal maupun non formal dalam bidang lingkungan hidup. Kerjasama dimaksudkan untuk dapat memperlancar program-program lingkungan yang dicanangkan oleh pihak pesantren yang tujuannya tidak hanya untuk kepentingan lingkungan pesantren, tetapi juga kepentingan lingkungan secara luas. Pesantren sering menjadi lokasi penelitian dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi. Kajian penelitian terkait dengan lingkungan yaitu program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian PKMM Gambar 24. PKMM yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2010 ini, kegiatannya berupa penanaman tanaman obat yaitu kumis kucing Orthosiphon stamineus, pegagan Centella asiatica L. Urban, dan rosela Hibiscus sabdariffa Linn. serta pembuatan keterampilan dari barang-barang bekas. Gambar 24 Program kreativitas mahasiswa Februari-Juni 2010.

5.6.2.2 Kunjungan

Pada bulan April 2010, pesantren menerima kunjungan dari peserta Konferensi Internasional Perubahan Iklim dari 14 negara Gambar 25. Konferensi ini digagas oleh Kota Bogor sebagai upaya membangun kota hijau masa depan dan sekaligus untuk mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Green City. Pada kunjungan tersebut, peserta konferensi diberi kesempatan menanam pohon sawo Chrysophyllum cainito di halaman asrama putri. Gambar 25 Kunjungan peserta konferensi perubahan iklim April 2010. Pesantren juga menerima kunjungan ecostudy dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut pada bulan Desember 2010. Kunjungan ini dalam rangka pengenalan pengelolaan lingkungan di dalam lingkungan sekolah dan pondok pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa Pesantren Darul Muttaqien telah dikenal di berbagai kalangan instansi pemerintahan terkait dengan peran lembaga pendidikan yang dapat menjadi lokasi penelitian dan study banding dalam mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan. Kondisi lingkungan pesantren dan beberapa program yang telah dilaksanakan pesantren merupakan kekuatan dan peluang untuk menerapkan pendidikan konservasi. Potensi sumberdaya yang ada di pesantren dan program- program pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh pesantren dapat dikembangkan sebagai sumber pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, tempat pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, sehingga dapat menjadi pesantren berbudaya lingkungan Gambar 26. Gambar 26 Pemanfaatan sumberdaya lingkungan pesantren dalam kegiatan pembelajaran.

5.7 Program Kurikuler Pesantren yang Berkaitan dengan Lingkungan