Pemilihan Responden METODE PENELITIAN

5. Telaah DokumenArsip Telaah dokumenarsip dilakukan terhadap dokumenarsip kurikulum yang digunakan oleh pesantren, meliputi mata ajaran yang ada di pesantren serta standar kompetensi dan kompetensi dasar. 6. Lokakarya Lokakarya dilakukan dengan cara mengajak sekelompok informan untuk menanggapi draft hasil penelitian berupa draft rancangan program pendidikan konservasi sehingga akan terjadi diskusi besar. Peserta lokakarya dalam penelitian ini yaitu Pimpinan Pesantren, Kepala MA, perwakilan guru, perwakilan TU, perwakilan santri, pengasuh asrama santri putri, pengasuh asrama santri putra, perwakilan organisasi santri, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan orang tua, kalangan akademisi, dan instansi pemerintah Direktorat Jenderal Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI dengan perkiraan jumlah peserta sebanyak 25 orang. Lokakarya dilakukan untuk konfirmasi hasil, perumusan rekomendasi dan penyempurnaan draft hasil penelitian sehingga hasilnya berupa rancangan program pendidikan konservasi.

3.5 Pemilihan Responden

1. Santri Teknik sensus digunakan untuk memperoleh data dari santri. Jumlah total responden santri sebanyak 191 orang dengan rincian sebagai berikut : kelas 1 MA berjumlah 79 santri, kelas 2 MA berjumlah 61 santri, dan kelas 3 MA berjumlah 51 santri. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. 2. Pengambil kebijakan pesantren Teknik sensus digunakan untuk memperoleh data dari pengambil kebijakan. Termasuk dalam kelompok ini adalah Pimpinan Pesantren dan Kepala Madrasah Aliyah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan panduan wawancara. 3. Guru Teknik sensus digunakan untuk memperoleh data dari guru. Jumlah total responden guru sebanyak 22 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. 4. Tenaga Administrasi staf TU Teknik sensus digunakan untuk memperoleh data dari tenaga administrasi staf TU. Tenaga administrasi sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara. 5. Karyawan Teknik sensus digunakan untuk memperoleh data dari karyawan pesantren. Karyawan pesantren sebanyak satu orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara. 6. Orang TuaWali Santri Teknik sequential sampling digunakan untuk memperoleh data dari orang tuawali santri. Responden diambil dari orang tua wali santri yang sedang menjenguk santri di pesantren. Jumlah total responden sampel yang diambil sebesar 20, yaitu 39 orang, seperti yang diungkapkan Gay 1981 dalam Ruseefendi 1994 bahwa untuk penelitian metode deskriptif dengan populasi yang relatif kecil, pengambilan sampel sebesar 20 . Sequential sampling mencoba menemukan data yang relevan sebanyak mungkin sampai waktu, biaya, dan tenaga habis atau sampai ada informasi baru dari data yang terkumpul. Prinsip sampling sekuensial yaitu mengumpulkan data-data sampai titik jenuh tercapai, yaitu peneliti terus mengumpulkan data sampai jumlah informasi baru atau keragaman data diisi Neuman 2006. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. 7. Tokoh Masyarakat Wawancara untuk tokoh masyarakat baik formal maupun non formal didistribusikan dengan teknik purposive sampling. Tokoh masyarakat yang menjadi sampel adalah orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri- ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel, diantaranya berdasarkan pertimbangan kedekatan jarak dan interaksi dengan pesantren, tingkat pendidikan, dan ketokohan. Jumlah tokoh masyarakat yang menjadi sampel ditentukan melalui kecukupan dan keterwakilan informasi. 8. Pengambil Kebijakan Wawancara untuk pengambil kebijakan didistribusikan dengan teknik purposive sampling. Pakar ahli yang menjadi sampel adalah orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel, diantaranya berdasarkan pertimbangan lamanya menjabat di Kementerian Agama RI yang khusus membidangi kepesantrenan. Jumlah pengambil kebijakan yang menjadi sampel ditentukan melalui kecukupan dan keterwakilan informasi. 8. Pakar ahli Wawancara untuk pakar ahli didistribusikan dengan teknik purposive sampling. Pakar ahli yang menjadi sampel adalah orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel, diantaranya berdasarkan pertimbangan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di Balitbang Kementerian Agama RI dan Balitbang Kehutanan RI. Pertimbangan lain yaitu peran keaktifan di organisasi nasional yang mewadahi perkumpulan pesantren se- Indonesia. Jumlah pakar ahli yang menjadi sampel ditentukan melalui kecukupan dan keterwakilan informasi. Tabel 2 Matriks metode pengambilan data responden No Kelompok Sasaran Jumlah Teknik Pengambilan Data 1 Santri a. Kelas 1 MA b. Kelas 2 MA c. Kelas 3 MA 79 61 51 Sensus 2 Pengelola Pesantren a. Pimpinan Pesantren b. Kepala MA c. Guru d. TU e. Karyawan 1 1 22 6 1 Sensus 3 OrangtuaWali Santri 39 Sequential Sampling 4 Tokoh Masyarakat Ditentukan berdasarkan keterwakilan dan kecukupan informasi 7 responden Purposive Sampling 5 Pengambil Kebijakan Ditentukan berdasarkan keterwakilan dan kecukupan informasi 3 responden Purposive Sampling 5 Pakar Ahli Ditentukan berdasarkan keterwakilan dan Purposive Sampling kecukupan informasi 4 responden Total 275

3.6 Pengolahan dan Analisis Data