BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Sumberdaya dan Permasalahan Lingkungan Pesantren
Hasil observasi lapang menunjukkan bahwa pesantren memiliki potensi sumberdaya fisik dan biologi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar baik
sebagai materi ataupun media pembelajaran pendidikan konservasi. Potensi sumberdaya fisik yang ditemukan berupa lahan luas, instalasi penadah air hujan,
instalasi sterilisasi air. Selainitu juga terdapat Laboratorium IPA yang dilengkapi dengan alat-alat praktek, Laboratorium PAI Pendidikan Agama Islam,
perpustakaan dengan katalog digital yang dilengkapi dengan buku-buku tentang lingkungan dan hasil-hasil karya santri dari barang bekas, dan ruang multi media
dengan fasilitas LCD dan proyektor. Adapun potensi sumberdaya biologi berupa flora yang ditemukan di
dalam lingkungan Pesantren Darul Muttaqien sekitar 99 jenis flora yang termasuk ke dalam 55 famili Lampiran 1, baik dari jenis liar maupun budidaya. Diantara
tumbuhan liar yakni tumbuhan yang tumbuh secara alami tanpa sengaja dibudidayakan adalah dari kelompok rumput-rumputan. Tanaman budidaya yang
dominan yaitu tanaman keras seperti sengon Paraserienthes falcataria yang sengaja dibudidayakan di lahan pesantren baik untuk kebutuhan bibit internal
pesantren maupun untuk dijual. Secara keseluruhan keanekaragaman jenis flora yang ada di lingkungan pesantren meliputi tanaman lindung, tanaman industri,
tanaman obat, tanaman kayu, tanaman buah, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman sayur, dan tanaman pakan ternak Lampiran 1. Untuk keanekaragaman
jenis fauna, jumlah jenis yang ditemukan sebanyak 12 jenis meliputi jenis burung, reptilia, mamalia, amphibia, rodentia, dan molusca Lampiran 2. Fauna yang
ditemukan di pesantren sebagian besar dari jenis satwaliar dan sebagian kecil satwa domestikasi.
Terkait dengan permasalahan lingkungan hidup di dalam lingkungan pesantren Darul Muttaqin, hasil observasi lapang diketahui bahwa masalah utama
adalah penanganan sampah dan limbah Gambar 12. Setiap hari terlihat sampah organik dan non organik terkumpul dalam jumlah yang banyak di satu tempat
pembuangan sampah akhir. Pengelolaan sampah dilakuan hanya dengan cara
dibakar. Sampah belum dikelola dan ditangani secara baik dan dapat dikembangkan pemanfaatannya menjadi sesuatu yang berguna. Limbah pesantren
juga belum dikelola dengan baik. Air limbah dari kamar mandi hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk pengaliran air kolam ikan, sedangkan selebihnya
dibiarkan mengalir tanpa pengelolaan dan pemanfaatan yang optimal. Limbah dari asrama dan bangunan gedung lainnya pun belum termanfaatkan secara
optimal.
Gambar 12 Kondisi tempat pembuangan sampah. Kondisi permasalahan lingkungan tersebut pada prinsipnya juga dapat
digunakan sebagai sumber pembelajaran pendidikan konservasi atau pendidikan lingkungan hidup. Secara spesifik permasalahan lingkungan pesantren terebut
dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran yang terkait dengan materi ajar tentang pengenalan jenis atau kategori sampah organik dan non-organik dan
limbah limbah domestik – rumah tangga dan limbah industri serta pengenalan
teknik pengolahan sampah dan limbah untuk pengembangan keterampilan santri di dalam pengolahan pemanfaatan sampah dan limbah menjadi sesuatu barang
yang berguna.
5.2 Kondisi Sumberdaya dan Permasalahan Lingkungan Desa Sekitar Pesantren