meliputi paskibra, pasus pramuka, seni beladiri karate, wushu, dan tapak suci, kesenian marawis, qosidah, nasyid, band, dan angklung, dan olahraga sepak
bola, basket, bulu tangkis, tenis meja, bola volly, dan kasti. Terkait dengan kemungkinan pelaksanaan pendidikan konservasi di
pesantren, maka kebijakan tentang kegiatan ekstrakurikuler pilihan ini memberi peluang bagi santri Kelas 1 sampai Kelas 3 MA untuk memilih aktif di dalam
kegiatan pendidikan .
b. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan santri terkait permasalahan lingkungan
Secara umum, santri memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan lingkungan hidup
dan konservasi Tabel 10. Tabel 10 Tingkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan santri terkait dengan
permasalahan lingkungan
No Uraian
Rendah Sedang
Tinggi N
n n
1 Pengetahuan Kognitif 12
6,3 107
56 72
37,7 2 Sikap Afektif
37 19,4
154 80,6
3 Keterampilan Psikomotorik 28
14,7 144
75,4 19
9,9
b.1 Pengetahuan
Pengetahuan santri yang diukur berkaitan dengan lingkungan hidup dan permasalahannya. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner yang disebarkan
kepada santri diketahui bahwa secara umum rata-rata tingkat pengetahuan santri sebagian besar termasuk kategori sedang 56, sebagian lain kategori tinggi
37,7 dan kategori rendah 6,3. Ada empat belas pertanyaan yang terkait tingkat pengetahuan yang ditanyakan kepada santri Lampiran 5, yang
dikelompokkan menjadi 3 kelompok pertanyaan yakni terkait dengan penguasaan tentang: 1 konsep konservasi 6 pertanyaan, 2 jenis dan penyebab
permasalahan lingkungan 4 pertanyaan, dan 3 pemanfaatan sumberdaya hayati 4 pertanyaan. Hasil perhitungan rata-rata tingkat pengetahuan santri untuk ketiga
kelompok pertanyaan tersebut seperti disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Rata-rata persentase tingkat pengetahuan santri untuk setiap aspek pengetahuan konservasi
No. Aspek
Rataan
1. Konsep konservasi
33,44 2.
Jenis dan penyebab permasalahan lingkungan 35,27
3. Pemanfaatan sumberdaya hayati
31,29
Jumlah 100
Hasil analisis kuesioner ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan santri yang termasuk kategori sedang tersebut mencakup ketiga
aspek pengetahuan di atas, yakni baik terkait dengan konsep konservasi PK, jenis dan penyebab permasalahan lingkungan, dan pemanfaatan sumberdaya alam
cenderung termasuk kategori kurang. Aspek teknis pelaksanaan pendidikan konservasi tersebut meliputi penguasaan materi yang akan disampaikan, media,
metode, model evaluasi, dan pendekatan pelaksanaan program. Kondisi tingkat pengetahuan santri yang termasuk kategori rendah sampai
sedang tersebut dapat dimengerti karena tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal santri sendiri, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Peran
guru sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat pengetahuan santri. Guru yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sampai sedang terkait pendidikan
konservasi, akan berpengaruh pada tingkat pengetahuan santri. Di samping itu, pendidikan guru yang sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan agama
akan mempengaruhi penyampaian materi kepada santri. Hasil dari rekapitulasi jawaban kuesioner menggambarkan bahwa tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh santri terkait dengan konservasi, lingkungan hidup, dan masalah lingkungan hidup masih bervariasi dan cenderung kurang.
Fakta di atas menunjukkan bahwa upaya untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang konservasi melalui pendidikan konservasi sangat diperlukan dengan
komponen materi yang sesuai.
b.2 Sikap