yang dimaksud adalah tokoh masyarakat desa lingkar pesantren, baik formal maupun informal. Selain itu, orang tuawali santri juga dilibatkan dalam
penelitian sebagai responden pendukung. Pengambil kebijakan yaitu para pejabat yang ada di lingkungan Kementerian Agama RI, sedangkan pakar ahli
yaitu pakar ahli bidang kepesantrenan, baik di lingkungan formal maupun non formal.
5.
Lingkungan eksternal pesantren adalah potensi biofisik dan sosekbud desa lingkar pesantren, yaitu Desa Jabonmekar Kecamatan Parung Kabupaten
Bogor.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data, data yang dikumpulkan yaitu data tentang karakteristik internal dan eksternal pesantren. Data internal
pesantren berupa karakteristik santri, Pimpinan Pesantren, Kepala Madrasah Aliyah, staf guru, staf TU, karyawan, biofisik dan sosekbud pesantren, serta
kurikulum pesantren. Data eksternal pesantren berupa karakteristik orangtuawali santri, tokoh masyarakat desa lingkar pesantren, pakar ahli, biofisik dan sosekbud
secara umum desa lingkar pesantren. Jenis dan pengumpulan data dalam penelitian ini dijabarkan dalam tabel
berikut : Tabel 1 Jenis dan Pengumpulan Data
Jenis Data Pengumpulan Data
Potensi biofisik pesantren dan desa Arsipdokumen, Observasi
Potensi sosekbud pesantren dan desa Observasi, Wawancara
Demografi, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan harapan santri Kuesioner
Demografi, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan harapan guru Kuesioner
Sikap dan pendapat Pimpinan Pesantren, Kepala MA, Tenaga Administrasi, Karyawan , Warga Desa, Pengambil Kebijakan, dan
Pakar Ahli Wawancara
Sikap, pendapat, dan sosekbud orang tuawali santri Kuesioner
Kurikulum Arsipdokumen
Teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Studi Pustaka
Cara ini dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi tentang pendidikan konservasi, pandangan Islam tentang konservasi, pesantren, dan
penerapan pendidikan konservasi di pesantren, dan data pendukung lainnya. Pustaka yang ditelaah berupa buku, laporan, jurnal, dsb.
2. Wawancara dengan panduan wawancara Wawancara dilakukan terhadap responden Pimpinan Pesantren dan kepala
Madrasah Aliyah MA untuk mendapatkan data tentang karakteristik santri secara umum, pengetahuan responden terhadap kondisi pesantren, harapan dan
pendapat, serta persepsi tentang adanya pendidikan konservasi yang diterapkan di pesantren. Wawancara juga dilakukan terhadap responden warga desa lingkar
pesantren, yaitu tokoh masyarakat formal dan informal. Wawancara juga dilakukan terhadap responden tenaga administrasi staf TU dan karyawan untuk
mendapatkan data pendapat dan sikap terkait pelaksanaan pendidikan konservasi dari segi dukungan tenaga dan waktu serta penyediaan sarana dan prasarana.
Wawancara terhadap tokoh masyarakat ini untuk mendapatkan data penunjang tentang karakteristik warga desa secara umum, permasalahan lingkungan yang ada
di desa, pendapat dan harapan adanya pendidikan konservasi yang diterapkan di pesantren. Wawancara juga dilakukan terhadap responden pengambil kebijakan
dan pakar ahli. Wawancara terhadap pengambil kebijakan dan pakar ahli untuk mendapatkan data penunjang tentang persepsi tentang pelaksanaan pendidikan
konservasi ditinjau dari aspek karakteristik khas pesantren dan potensi pesantren, serta langkah implementasi program.
3. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dari santri,
guru, dan orang tuawali santri. Data yang dikumpulkan dari santri meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki terkait dengan permasalahan
lingkungan tertentu, serta harapan santri terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi, sedangkan data yang dikumpulkan dari guru berupa pengetahuan,
sikap, dan keterampilan terkait peran guru untuk mentransfer informasi dan memberikan motivasi kepada santri dalam pelaksanaan pendidikan konservasi.
Data yang dikumpulkan dari orang tuawali santri meliputi sikap terkait dengan tanggapan adanya pelaksanaan pendidikan konservasi di pesantren.
4. ObservasiPengamatan Lapang Pengamatan lapang dilakukan untuk mengidentifikasi potensi lingkungan,
biologi, fisik, sosial, ekonomi, budaya pesantren dan desa lingkar pesantren dalam kaitannya dengan pendidikan konservasi.
5. Telaah DokumenArsip Telaah dokumenarsip dilakukan terhadap dokumenarsip kurikulum yang
digunakan oleh pesantren, meliputi mata ajaran yang ada di pesantren serta standar kompetensi dan kompetensi dasar.
6. Lokakarya Lokakarya dilakukan dengan cara mengajak sekelompok informan untuk
menanggapi draft hasil penelitian berupa draft rancangan program pendidikan konservasi sehingga akan terjadi diskusi besar. Peserta lokakarya dalam penelitian
ini yaitu Pimpinan Pesantren, Kepala MA, perwakilan guru, perwakilan TU, perwakilan santri, pengasuh asrama santri putri, pengasuh asrama santri putra,
perwakilan organisasi santri, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan orang tua, kalangan akademisi, dan instansi pemerintah Direktorat Jenderal Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI dengan perkiraan jumlah peserta sebanyak 25 orang. Lokakarya dilakukan untuk konfirmasi hasil,
perumusan rekomendasi dan penyempurnaan draft hasil penelitian sehingga hasilnya berupa rancangan program pendidikan konservasi.
3.5 Pemilihan Responden