fasilitator yang profesional di bidang ini. Pelatihan keterampilan akan meningkatkan
b.4 Harapan
Terkait dengan pelaksanaan pendidikan konservasi, hasil kuesioner juga menunjukkan ada beberapa harapan yang disampaikan santri, sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran, menekankan pada praktek.
2. Media pembelajaran, menggunakan audio-visual, buku teks ataupun
lingkungan yang terdapat di dalam maupun di sekitar pesantren, serta kesenian musik.
3. Pendekatan pembelajaran, lebih ditekankan melalui ekstrakurikuler
mengingat padatnya jam belajar, disamping juga dipandang lebih menyenangkan karena santri lebih banyak berinteraksi dengan suasana alami.
4. Sistem evaluasi hasil pembelajaran, dapat dilakukan baik secara tertulis
maupun non-tertulis lisan dan observasi.
5.4 Karakteristik Responden dari Luar Pesantren
Responden dari luar lingkungan pesantren yang diteliti karakteristiknya adalah orang tuawali santri dan warga masyarakat sekitar pesantren. Data orang
tuawali santri yang dikaji yaitu berkaitan dengan dukungan terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi. Data warga masyarakat sekitar pesantren yang dikaji yaitu
terkait harapan adanya pelaksanaan pendidikan konservasi dalam upaya turut serta menyelesaikan permasalahan lingkungan di masyarakat.
5.4.1 Orang TuaWali Santri a. Karakteristik Secara Umum
Data pribadi responden orang tuawali santri meliputi jenis kelamin, umur, alamat asal, tingkat pendidikan terakhir, jumlah anggota keluarga, keanggotaan di
organisasi, hubungan dengan santri, pekerjaan, dan penghasilan rata-rata perbulan Tabel 14. Orang tua yang mengunjungi santri sebagian besar ibu, sebagian lain
ayah, dan sebagian lain ayah dan ibu. Responden orang tuawali santri sebanyak 39 orang dengan komposisi pria 48,72 dan perempuan 51,28.
Tabel 14 Data pribadi responden orang tuawali santri
No Karakteristik Responden
Jumlah n Persentase
1. Umur
22 tahun 1
2,56 22-50 tahun
37 94,87
50 tahun 1
2,56 2.
Alamat Jabodetabek
36 92,31
Banten 1
2,56 Jawa Barat selain Bogor
0,00 Jawa Tengah
0,00 Jawa Timur
0,00 Luar Jawa
2 5,13
3. Pendidikan Terakhir
Magister S2 3
7,69 Sarjana S1
10 25,64
Diploma III D3 3
7,69 Diploma II D2
0,00 Diploma I D1
1 2,56
SMA Sederajat 21
53,85 SMP Sederajat
0,00 Sekolah Dasar SD
1 2,56
4. Jenis Pekerjaan
Wiraswasta 13
33,33 Pegawai Negeri Sipil PNS
12 30,77
Pegawai swasta 9
23,08 Petani
0,00 Buruh
1 2,56
Lainnya 4
10,26 5.
Pendapatan Rata-Rata Perbulan 1.000.000
1 2,56
1.000.000 sd 2.000.000 6
15,38 2.000.001 sd 3.000.000
5 12,82
3.000.001 sd 4.000.000 7
17,95 4.000.001
16 41,03
Tidak berpenghasilan 4
10,26
Umur responden orang tuawali santri bervariasi. Umur responden sebagian besar di atas 22 tahun sampai 50 tahun sebanyak 94,87 menunjukkan
bahwa orang tuawali santri mayoritas masuk kategori umur produktif. Umur produktif akan menghasilkan pemasukan keluarga secara optimal sehingga akan
berimplikasi terhadap kemampuan orang tua atau wali atas pemenuhan keperluan biaya proses belajar mengajar.
Daerah asal orang tua atau wali santri mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek 92,31. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tuawali
berdomisili dalam adat sunda. Jarak alamat rumah orang tua dengan pesantren berpengaruh terhadap intensitas tatap muka dengan santri di pesantren. Semakin
dekat jarak rumah, maka intensitas menjenguk santri akan lebih intensif. Umumnya, orang tua atau wali santri menjenguk santri pada hari Jum‟at, Sabtu,
dan Minggu. Tingkat pendidikan responden orangtua atau wali santri, memberikan
pengaruh positif terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi. Berdasarkan pengisian kuesioner dan wawancara tidak terstrukur, semakin tinggi pendidikan
responden, semakin banyak memberikan pendapat terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi. Meski sebagian besar lulusan SMA sederajat 53,85,
namun mereka memiliki pengetahuan yang cukup bahkan memiliki harapan yang tinggi terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi bagi santri.
Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan orang tua atau wali santri sebagian besar 61,54 lebih dari dua orang. Banyak sedikitnya
tanggungan keluarga, tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap dukungan finansial untuk pelaksanaan pendidikan konservasi bagi santri.
Keaktifan di organisasi responden orangtua atau wali santri, memberikan pengaruh positif terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi. Responden
sebanyak 41,03 terlibat aktif di kepengurusan maupun keanggotaan organisasi. Organisasi yang diikuti ada yang di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi,
dan nasional. Berdasarkan pengisian kuesioner dan wawancara tidak terstrukur, semakin aktif dan semakin tinggi posisi orang tua atau wali santri di kepengurusan
atau keanggotaan organisasi, maka semakin tinggi tingkat partisipasi terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi.
Hubungan responden terhadap santri sebagian besar 94,87 adalah anak dan sebagian lain yaitu cucu 2,56 serta saudara kandung 2,56. Persentase
ini menunjukkan bahwa orang tua lebih banyak berperan dibandingkan dengan wali. Wali menggantikan peran orang tua ketika orang tua santri jaraknya jauh
dengan pesantren sehingga kontak fisik dengan santri relatif terbatas. Orang tua maupun wali sama-sama memberikan dukungan yang positif terhadap
pelaksanaan pendidikan konservasi. Pekerjaan orang tuawali santri sebagian besar 33,33 yaitu wiraswasta.
dan Pegawai Negeri Sipil 30,77 Berdasarkan tabulasi silang antara jenis pekerjaan dengan pendapat terkait pelaksanaan pendidikan konservasi, tidak
berpengaruh antara jenis pekerjaan dengan partisipasi dukungan pelaksanaan pendidikan konservasi. Apapun jenis pekerjaanya, orang tua atau wali santri tetap
mendukung adanya pelaksanaan pendidikan konservasi. Tingkat penghasilan orang tua atau wali santri tidak memberikan pengaruh
terhadap partisipasi responden terkait dukungan finansial dalam pelaksanaan pendidikan konservasi. Umumnya mereka siap membayar jika ada kebutuhan
dana yang harus dipenuhi terkait pelaksanaan pendidikan konservasi dengan syarat dana yang harus dipenuhi disesuaikan dengan kemampuan orang tua atau
wali santri. Orang tua atau wali santri sebagian besar 41,03 berpenghasilan di atas empat juta dan terdapat 10,26 responden yang tidak berpenghasilan.
Responden yang tidak berpenghasilan dari kalangan ibu rumah tangga dan mahasiswa yang menjadi wali santri. Namun, meskipun mereka tidak memiliki
penghasilan sendiri mereka menyatakan akan tetap berpartisipasi secara finansial. Bagi ibu rumah tangga yang suaminya bekerja, akan menggunakan uang dari
suami berdasarkan kesepakatan diantara keduanya, sedangkan bagi wali santri dari kalangan mahasiswa, responden akan mengkomunikasikan kepada orang tua
mereka terkait pembiayaan pada pelaksanaan pendidikan konservasi. Orang tua atau wali santri memiliki latar belakang yang bervariasi, akan
tetapi hal itu tidak mempengaruhi tingkat partisipasi dan dukungan terhadap pelaksanaan pendidikan konservasi. Jenis kelamin, umur, daerah asal, tingkat
pendidikan terakhir, jumlah anggota keluarga, keanggotaan di organisasi, hubungan dengan santri, pekerjaan, dan penghasilan rata-rata perbulan orang tua
atau wali santri tidak memiliki efek yang siginifikan terhadap upaya dukungan orang tua atau wali santri terkait pelaksanaan pendidikan konservasi. Apapun
program yang dibentuk oleh pesantren, asal dapat memberikan manfaat kepada santri maka orang tua atau wali santri akan siap mendukung.
b.Karakteristik Berdasarkan Kuesioner b.1. Pendapat