Secara umum Desa Blanakan memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun 2.800 mm dan rata-rata jumlah bulan hujan adalah 6 bulan
dengan suhu rata-rata harian sebesar 32
o
C, dan kelembaban udara desa Blanakan sekitar 32 RH.
www.subang.go.id 2008
4.2 Karakteristik Fisik Perairan, Pesisir dan Laut Kabupaten Subang
Perairan pantai Subang terletak di Pantai Utara Jawa yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa di sebelah Utara. Morfologi dan topografi pantai
Blanakan, Subang dicirikan oleh adanya bentuk pantai yang menjorok kea rah daratan berbentuk teluk, seperti pada wilayah pantai Blanakan, maupun yang
menjorok ke arah laut berbentuk tanjung, seperti di wilayah Legon Kulon. Beberapa sungai utama yang bermuara ke pantai Utara Subang terdiri dari
Sungai Cilamaya, Sungai Blanakan, Sungai Ciasem, Sungai Cileuleu yang membentuk 5 anak sungai, dan sungai Cipunagara. Umumnya sungai-sungai
tersebut dimanfaatkan oleh nelayan sebagai jalan keluarmasuk perahu untuk melakukan penangkapan ikan. Sungai Blanakan adalah jalur yang paling ramai
sebagai jalan keluarmasuknya kapal penangkap ikan yang berasal dari dalam maupun luar Subang untuk mendaratkan hasil tangkapannya di TPI Blanakan.
Umumnya sungai-sungai tersebut mengalami sedimentasi yang cukup tinggi yang tergambar pada tingkat kekeruhan yang relatif tinggi di sepanjang badan sungai
dan muaranya. Suhu dan salinitas di wilayah perairan pantai Subang berfluktuasi secara
musiman dipengaruhi oleh dinamika perairan Laut Jawa. Secara umum fluktuasi bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua puncak maksimum sekitar 28,7
o
C dan minimum sekitar 27,5
o
C. Puncak maksimum terjadi dalam periode musim peralihan bulan Mei dan November, sedangkan puncak minimum terjadi
pada bulan Agustus dan Februari Puncak musim Timur dan musim Barat. Rata- rata salinitas bulanan di perairan Laut Jawa berkisar 31,5‰ - 33,7‰. Salinitas
maksimum pertama 33,7‰ dan kedua 33,3‰ terjadi pada bulan September dan November, sedangkan salinitas minimum pertama 31,8‰ dan kedua
31,3‰ terjadi masing-masing pada bulan Februari dan Mei Sari 2010.
Berdasarkan penelitian Karopitan et al 2010 suhu permukaan laut jawa memperlihatkan kisaran yang sama untuk musim barat dan musim timur, yaitu
berkisar antara 28 – 29 C. Namun kondisi penyebarannya berbeda akibat
pengaruh pola arus musiman dalam kaitannya dengan pola angin muson. Pada musim barat, ketika arus bergerak dari Laut Cina Selatan dan memasuki Laut
Jawa, maka suhu yang relative dingin dari Laut Cina Selatan terlihat memasuki Laut Jawa. Sebaliknya pada musim timur, arus berbalik keluar dari Laut Jawa
menuju Laut Cina Selatan, sehingga arus yang relatif dingin akibat upwelling di sekitar selatan selat makasar terlihat memasuki Laut Jawa. Tren perubahan suhu
permukaan laut di Laut Jawa dalam kurun waktu 1999-2008 memperlihat kondisi secara umum naik sekitar 0,025 – 0,05
Ctahun.
4.3 Demografi
Secara demografis Desa Blanakan merupakan desa yang cukup heterogen. Hal tersebut dapat diketahui dengan struktur kependudukannya yang cukup
beragam. Menurut pendataan tahun 2009, penduduk desa Blanakan berjumlah 11.399 orang dimana penduduk laki-laki berjumlah 5.862 orang dan penduduk
perempuan berjumlah
5.537 orang.
Jumlah penduduk
desa mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 91 jiwa. Kepadatan penduduk di Desa Blanakan sebesar 12 orangkm dengan jumlah kepala keluarga sebanyak
3.433 orang. Agama penduduk Desa Blanakan dominan yaitu islam, sedangkan etnis penduduk setempat cukup heterogen yaitu Jawa, Sunda, Minang, dan
Madura. Menurut pendataan penduduk Desa Blanakan tahun 2009, tingkat
pendidikan penduduk tergolong rendah. Tingkat pendidikan penduduk Desa Blanakan sebagian besar hanya tamat sekolah dasar SD yakni sebesar 19,7,
sedangkan penduduk yang mencapai tingkat perguruan tinggi hanya 0,8. Hal ini tentunya akan berkaitan erat dengan pola pikir, pekerjaan, dan pendapatan
masyarakat setempat. Dari jumlah kepala keluarga sebesar 3.433 orang pada tahun 2009, sebagian besar penduduk Desa Blanakan tergolong keluarga prasejahtera.
Hal ini salah satunya dikarena tingkat pendidikan yang tergolong rendah.