Estimasi Parameter Biologi Management Small Pelagic and Demersal Fisheries Model Based on Ecology-Economy in North Coastal Blanakan, Subang, West Java

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata semua jumlah alat tangkap dari 2005 – 2010 mengalami penurunan, alat tangkap purse seine mengalami penurunan sekitar 7,7 per tahun, sedang alat tangkap cantrang mengalami penurunan sekitar 6,45 per tahun. Jenis alat tangkap yang mengalami penurunan tertinggi yakni alat tangkap pancing sebesar 8,08. Kondisi ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pengurangan jumlah nelayan dan upaya dalam kegiatan perikanan yang dikarenakan hasil tangkapan yang merugi, hal ini memperlihatkan bahwa telah terjadi pengurangan stok ikan akibat over eksploitasi.

4.5 Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi di TPI Blanakan

Perkembangan volume produksi dan nilai produksi di TPI Blanakan dari tahun 2002 – 2010 cukup berfluktuatif. Namun demikian kecenderungan rata-rata pertumbuhan produksi dan nilai produksi dari tahun 2002 – 2010 mengalami penurunan produksi yakni sebesar 7,55 dan nilai produksi 3,81 per tahun. Pada tahun 2009-2010 rata-rata produksi menurun 20,73 yakni dari 3.183.100 kg menjadi 2.523.300 kg, dan nilai produksinya menurun 8,09 yakni dari 18.586.292.00 rupiah menjadi 17.081.767.000 rupiah. Angka tersebut memperlihatkan bahwa terjadi indikasi penurunan stok ikan di perairan laut jawa dan sekitar nya atau telah terjadi overfishing. Tabel 3. Perkembangan volume dan nilai produksi ikan di TPI Blanakan tahun 2002-2010 Tahun Produksi kg Nilai Total Rp 2002 5.559.672 25.650.308.500 2003 5.035.876 24.543.868.500 2004 5.294.010 27.467.237.000 2005 3.917.940 21.273.731.000 2006 2.994.785 17.349.948.000 2007 3.124.200 17.282.733.000 2008 3.370.470 18.648.828.000 2009 3.183.100 18.586.292.000 2010 2.523.300 17.081.767.000 Pertumbuhan 2002-2010 -20.73 -8.09 Rata-rata Ptn 2002-2010 -7.55 -3.81 Sumber: diolah dari data KUD Mina Fajar Sidik 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Tingkat Eksploitasi Sumber daya Ikan Kurisi Nemipterus spp

5.1.1 Sebaran Frekuensi Panjang dan Pertumbuhan Ikan Kurisi

Hasil dari penelitian diperoleh ikan kurisi contoh sebanyak 601 ekor, dengan kisaran panjang cagak adalah 95 – 233 mm. Setelah dikelompokkan menjadi kelas panjang diperoleh 10 kelas panjang. Hasil pemisahan kelompok dengan metode Bhattacharya menunjukkan hanya ada satu kelompok ukuran, dengan jumlah ekor ikan dan nilai tengah panjang masing-masing pengamatan I hingga VI dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Panjang rata-rata dan kelompok ukuran ikan kurisi Nemipterus spp. Pengamatan Kelompok ukuran I Ĺ mm Jumlah ekor Frekuensi Relatif I 157.1 87 14.5 II 178.8 109 18.1 III 131.0 132 22.0 IV 134.3 106 17.6 V 138.6 91 15.1 VI 130.3 76 12.6 Gambar 9. Sebaran ukuran panjang ikan Kurisi Nemipterus spp. Pada Gambar 9 juga terlihat bahwa pola kurva sebaran panjang menunjukkan ada satu kelompok ukuran, hal tersebut terlihat hanya ada satu puncak kurva parabola. Pola kurva tersebut juga mencerminkan satu populasi 26 Juni 2011 n = 87 10 Juli 2011 n = 109 24 Juli 2011 n = 132 15 Agustus 2011 n = 106 9 Sept 2011 n = 91 22 Sept 2011 n = 76