Model Optimasi Statik Bioekonomi

Dalam perikanan hubungan antara ekologi dan ekonomi adalah bahwa sumberdaya alam digunakan sebagai modal stok alam dalam ekonomi, seperti asset ekonomi, dimana mereka mempunyai kontribusi besar dalam produktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bentuk kontribusi tersebut adalah secara langsung berhubungan dengan menjaga kualitas dan layanan sumberdaya alam sepanjang waktu Chapman and Hall 1993. Pendekatan ekologi dan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya ikan tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi stok sumberdaya ikan tapi juga memberikan informasi bagaimana menjaga keberlanjutan stok untuk masa depan. Dalam pendekatan ekologi – ekonomi, panjang tubuh adalah demografi yang paling penting karakteristik spesies yang sangat menentukan banyak proses: ekologi misalnya, predasi, kompetisi, tingkat trofik, mortalitas, panjang umur: Pauly, 1998a,b in Stergiou 2000; variabilitas: Stergiou, 1998 in Stergiou 2000; perikanan misalnya, ukuran selektivitas: Pauly, 1998a, dan manajerial Misalnya, risiko yang dilakukan oleh manajer perikanan: Stergiou, 1998 in Stergiou 2000. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada 26 Juni hingga 22 September 2011. Lokasi penelitian berada di perairan Teluk Blanakan yang termasuk pantai utara jawa, sedangkan pengambilan contoh akan dilakukan di Tempat Pendaratan Ikan TPI dan KUD Mina Fajar Sidik, Blanakan, Subang, Jawa Barat. Pengamatan atau analisis contoh dilakukan di Laboratorium Ekobiologi Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi dua jenis data yakni parameter biologi, berupa: hasil tangkapan ikan, panjang dan berat, TKG, serta daerah penangkapan ikan fishing ground . Kemudian data parameter ekonomi, meliputi: biaya operasional penangkapan selama melaut per trip bahan bakar, oli, air bersih, konsumsi, dan data harga ikan. Sedangkan data sekunder terdiri dari pengumpulan data hasil tangkapan atau produksi dan input upaya berdasarkan waktu time series selama lebih kurang 4 tahun. Kemudian data mengenai kondisi demografi, sosial masyarakat setempat yang diperoleh dari Tempat Pendaratan Ikan, atau Instansi pemerintah daerah setempat.

3.2.2 Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh data primer biologi diperoleh dengan mengumpulkan ikan-ikan yang menjadi objek penelitian yakni ikan kembung banjar Rastrelliger kanagurta dan ikan kurisi Nemipterus spp.. Di TPI Tempat Pendaratan Ikan ikan diidentifikasi secara cepat, kemudian sebanyak mungkin ikan-ikan tersebut dikumpulkan berdasarkan kelompok ukuran kemudia dibawa ke Laboratorium Biologi Perikanan, Departemen MSP, IPB untuk diukur panjangnya dengan menggunakan mistar dengan skala 0,1 mm dan ditimbang beratnya dengan menggunakaan timbangan digital berketelitian 0,1g EYDAM type. Semua contoh ikan tersebut kemudian dibedah dan diamati tingkat kematangan gonad TKG nya, untuk individu dengan TKG IV dipisahkan, disimpan dalam wadah yang sudah disiapkan, kemudian diawetkan dengan menggunakan larutan formalin 4 . Setiap wadah akan diberi label nama lokal ikan, nama spesies, tanggal, dan alat tangkap yang digunakan. Kemudian untuk data ekonomi, pengambilan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian koesioner kepada nelayan yang dipilih secara sengaja purposive sampling. Pemilihan responden atau nelayan didasarkan pada perbedaan alat tangkap yang digunakan, sedang data sekundernya berupakan nilai produksi perikanan diperoleh dari KUD Mina Fajar Sidik, Blanakan Subang. Pengumpulan data sekunder, yakni data hasil tangkapan atau produksi ikan yang telah dikumpulkan selama 5 tahun terakhir, khususnya ikan- ikan yang menjadi objek penelitian dari Tempat Pendaratan Ikan TPI atau KUD Mina Fajar Sidik, serta informasi sosial dan ekonomi dari instansi pemerintah di Blanakan, Subang, Jawa Barat. 3.3 Metode Analisis Data Primer 3.3.1 Hubungan Panjang dan Berat Analisis panjang dan berat bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan di alam. Untuk menganalisis hubungan panjang berat digunakan rumus persamaan eksponensial sebagai berikut berikut Effendi 1979: ܹ = ܽܮ ௕ 3.1 Keterangan: W = Berat total ikan g L = Panjang total ikan mm a dan b = Konstanta hasil regresi Nilai-nilai konstanta a dan b diperoleh dengan membuat persamaan linier di atas menjadi: ܮ݋݃ݓ = ܮ݋݃ܽ + ܾܮ݋݃ܮ 3.2 Hubungan panjang dan berat ikan dapat dilihat dari nilai konstanta b, yaitu bila b = 3, hubungan yang terbentuk adalah isometrik pertambahan panjang seimbang dengan pertambahan berat. Bila b ≠ 3 maka hubungan yang terbentuk b 3 adalah allometrik positif pertambahan berat lebih cepat daripada pertambahan panjang. Sedang bila b 3, maka hubungan yang terbentuk adalah allometrik negatif pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan berat.

3.3.2 Penentuan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad

Penentuan TKG secara morfologis dilakukan di laboratorium berdasarkan tanda-tanda umum serta ukuran gonad. Ikan pertama kali matang gonad dapat diduga berdasarkan metode Spearman-Karber Udupa 1986 in Hermawati 2006: ݉ = ݔ݇ + ቂ ௫ ଶ ቃ − ݔ ∑ ݌݅ 3.3 Keterangan: m = Logaritma panjang rata-rata ikan pertama kali matang gonad xk = Logaritma nilai tengah kelas panjang terakhir ukuran ikan telah matang gonad x = Rata-rata logaritma pertambahan panjang nilai tengah pi = Proporsi ikan matang gonad pada kelas panjang ke-i antilog ቈ݉ ± 1.96ටݔ ଶ ∑ ௣௜௫௤௜ ௡௜ିଵ ቉ 3.4 Keterangan: Antilog m = Panjang ikan pertama kali matang gonad ni = Jumlah ikan pada kelas panjang ke-i qi = 1-pi

3.3.3 Penentuan Indeks Kematangan Gonad IKG

Indeks kematangan gonad dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Effendie, 1979: ܫܭܩ = ஻ ೒ ஻ ೟ × 100 3.5 Keterangan: IKG = Indeks Kematangan Gonad Bg = Berat gonad g Bt = Berat Total g