Nilai-nilai yang digunakan untuk melihat pemisahan dua kelompok ukuran dapat dilihat pada nilai keeratan hubungan r
2
dan juga indeks separasi S.I. Bila indeks separasi kurang dari 2 I 2, maka tidak mungkin dilakukan pemisahan
diantara dua kelompok ukuran karena tumpang tindih yang besar antar kelompok tersebut, dan sebaliknya. Pada tabel 11 terlihat bahwa nilai indeks separasi I 2
hanya terdapat pada pengamatan I. Tabel 11. Perbandingan parameter pertumbuhan dan mortalitas ikan kembung
banjar berdasarkan model Von Bartalanfy dan Pauly
Parameter Nilai
ܮ
~
mm 239,93
K per tahun 0,53
ݐ
tahun -0,17
M kematian alami 0,66
Z kematian total 1,69
F penangkapan 1,03
E Laju eksploitasi 60,67
Berdasarkan hasil analisa menggunakan program ELEFAN I diperoleh nilai-nilai parameter pertumbuhan diantaranya panjang maksimum teoritis
ܮ
~
sebesar 239,93 mm, panjang ini lebih besar dibanding dengan panjang cagak ikan kembung banjar yang tertangkap di perairan Blanakan dan Utara Jawa. Koefisien
pertumbuhan K ikan kembung diperoleh sebesar 0,53 per tahun. Sedangkan umur teoritis
ݐ
sama dengan 0,17 diduga dengan menggunakan empiris Pauly Pauly, 1983.
Sedangkan untuk
mortalitas kematian
total Z
diduga dengan
menggunakan analisa pada program ELEFAN I, sedangkan kematian alami diduga dengan menggunakan rumus empiris Pauly. Hasil analisis diperoleh
tingkat kematian alami M ikan kembung di perairan Blanakan dan sekitar Utara Jawa mencapai 0,66 dan kematian total Z sebesar 1,69 sehingga dari nilai
tersebut diperoleh tingkat kematian karena penangkapan adalah sebesar 1,03. Berdasarkan nilai tersebut kita dapat menduga tingkat eksploitasi ikan kembung di
perairan Blanakan dan Utara Jawa dimana nilai E mencapai 60,67 , kondisi ini sudah melebihi nilai maksimum lestari yakni sebesar 50, sehingga dapat
dikatakan kondisi sumberdaya ikan kembung di perairan Blanakan dan sekitar Utara Jawa sudah mulai over eksplotasi.
5.2.2 Hubungan Panjang dan Berat Ikan Kembung Banjar
Pada penelitian ini diperoleh 163 ekor ikan kembung jantan, dan 82 ekor ikan kembung betina, sedangkan sisanya tidak dapat diamati atau rusak. Pada
gambar 14 terlihat bahwa hubungan panjang dan berat ikan kurisi dapat dinyatakan dalam persamaan
ܹ = 4,6481ܮ
ଶ,ଽଷସଵ
.
Gambar 14. Hubungan panjang dan berat ikan kembung banjar jantan Dari persamaan tersebut diperoleh nilai koefisien b sebesar 2,9341 yang
artinya berdasarkan nilai Uji-t dan selang kepercayaan 95 diperoleh pertumbuhan ikan kembung di perairan Blanakan dan sekitar Utara Jawa adalah
allometrik negative b 3 yang artinya pertumbuhan panjang ikan kembung lebih dominan dibandingkan pertumbuhan beratnya.
5.2.3 Hubungan IKG dan TKG Ikan Kembung Banjar
Dari hasil pengamatan diperoleh komposisi ikan kembung yang belum matang gonad TKG I dan II lebih banyak dari pada ikan yang matang gonad
TKG III dan IV. Pada tabel 12 terlihat komposisi TKG ikan kembung jantan adalah 63 ekor untuk TKG I, 51 ekor untuk TKG II, dan 23 ekor untuk TKG III,
sedangkan TKG IV 26 ekor. Nilai IKG memperlihatkan persentase perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh ikan, dari hasil pengamatan diperoleh
kisaran IKG ikan kembung jantan adalah 0.01 hingga 3.20 .Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 12.
y = 2.9341x - 4.6481 R² = 0.9101
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
2.05 2.10
2.15 2.20
2.25 2.30
2.35
B e
rat L
o g
W
Panjang Log L
Tabel 12. Hubungan IKG dan TKG Ikan Kembung Banjar Jantan
Selang IKG Xi
f TKG I
TKG II TKG III
TKG IV 0.01 - 0.40
0.21 117
63 48
6 0.41 - 0.80
0.61 24
3 17
4 0.81 - 1.20
1.01 3
3 1.21 - 1.60
1.41 8
8 1.61 - 2.00
1.81 5
5 2.01 - 2.40
2.21 2
2 2.41 - 2.80
2.61 2
2 2.81 - 3.20
3.01 2
2
Gambar 15. Hubungan IKG dan TKG ikan kembung banjar jantan Pada gambar 15 dapat dilihat hubungan antara IKG rata-rata dan TKG,
yakni pertambahan nilai IKG sejalan dengan tingkat TKG, dimana semakin besar persentase IKG maka ikan yang paling banyak didominasi oleh ikan yang matang
gonad TKG III dan IV, namun frekuensi atau jumlah individunya semakin sedikit dan sebaliknya semakin kecil presentase IKG umumnya didominasi oleh
ikan-ikan yang belum matang gonad TKG I dan II dan jumlahnya lebih banyak ditemukan.
Tabel 13. Hubungan IKG dan TKG Ikan Kembung Banjar Betina
Selang kelas Xi
f TKG I
TKG II TKG III
TKG IV 0.01 - 0.82
0.42 61
35 26
0.83 - 1.64 1.24
5 1
4 1.65 - 2.46
2.06 3
2 1
2.47 - 3.28 2.88
7 4
3 3.29 - 4.10
3.70 3
1 2
4.11 - 4.92 4.52
1 1
4.93 - 5.74 5.34
2 2
10 20
30 40
50 60
70
0.21 0.61
1.00 1.40
1.81 2.21
2.61 3.01
F re
k u
e n
si
IKG Rata-rata
TKG I TKG II
TKG III TKG IV