Hubungan Panjang dan Berat Ikan Kembung Banjar Hubungan IKG dan TKG Ikan Kembung Banjar
Tabel 19. Produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya ikan kembung banjar dan kurisi
Tahun Kembung
Kurisi Prod
aktual Effort
E Prod
Lestari Prod
aktual Effort
E Prod
Lestari
2008 58,3980
876 40,625
5,3332 240
4,3466 2009
55,1030 779
41,097 5,0330
144 4,9312
2010 27,9680
537 36,877
3,8692 240
4,3466 2011
13,6360 1055
36,506 4,1721
216 4,7831
Rataan 38.7763
812 38,7763
4,6019 210
4,6019
Gambar 19. Produksi aktual dan lestari sumberdaya ikan Kembung Banjar Hasil estimasi produksi lestari sebagaimana terlihat pada Tabel 19,
diketahui rata-rata produksi lestari sumberdaya ikan kembung selama tahun 2008- 2011 adalah sebesar 38,7763 ton per tahun, dan dari kurva terlihat bahwa pada
tahun 2008 dan 2009, sudah terjadi over eksploitasi dimana produksi aktualnya sebesar 58,39 dan 55,10 ton sudah melampaui produksi lestarinya yakni sebesar
41,50 dan 40,04 ton. Sehingga mengakibatkan terjadi penurunan hasil tangkapan biological overfishing pada tahun 2011.
Hasil estimasi produksi lestari pada ikan kurisi dapat dilihat pada Tabel 19, diketahui rata-rata produksi lestari sumberdaya ikan kurisi pada tahun 2008-
2011 adalah 4,6019 ton, dan dari kurva pada gambar 20 terlihat bahwa produksi ikan kurisi pada tahun 2008 dan 2009 sudah melampaui batas produksi lestarinya,
dimana produksi aktualnya 5,33 dan 5,03 ton sedangkan produksi lestarinya 4,34 dan 4,93 ton, sehingga mengakibatkan bahwa sumberdaya ikan kurisi pada tahun
0.0000 10.0000
20.0000 30.0000
40.0000 50.0000
60.0000 70.0000
2008 2009
2010 2011
P ro
d u
k si
t o
n
Tahun
Produksi aktual Produksi Lestari
Kembung Banjar
2011 telah mengalami over eksploitasi sehingga menyebabkan overfishing Biological Overfishing.
Gambar 20. Produksi aktual dan lestari sumberdaya ikan Kurisi
5.7 Estimasi Parameter Ekonomi 5.7.1 Estimasi Biaya Input
Dalam kajian bioekonomi parameter ekonomi yang perlu diestimasi adalah faktor biaya dan harga. Pada penelitian ini data biaya penangkapan masing-
masing alat tangkap diperoleh dari wawancara dengan responden yang menggunakan alat tangkap Purse seine dan Cantrang yang kemudian dikonversi
ke pengukuran riil dengan cara menyesuaikannya dengan Indeks Harga Konsumen IHK yang berlaku di sekitar wilayah Jawa Barat yang dekat dengan
wilayah Subang yakni kota Bandung, guna mengeliminir pengaruh inflasi. Tabel 20. Biaya riil input sumberdaya ikan kembung Rastrelliger kanagurta
Tahun Produksi
ton Total Produksi
Purse Seine ton Proporsi
IHK Produksi
Std Juta ton
2008 58,398
996,122 0,059
132,10 0,64
2009 55,103
939,626 0,059
146,55 0,71
2010 27,968
643,241 0,043
134,82 0,48
2011 13,636
300,111 0,045
120,45 0,45
Rataan 38,78
719,78 0,05
133,48 0,57
Sumber: Data diolah dari TPI Blanakan, Subang
0.0000 1.0000
2.0000 3.0000
4.0000 5.0000
6.0000
2008 2009
2010 2011
P ro
d u
k si
t o
n
Tahun
produksi aktual Produksi lestari
Kurisi
Berdasarkan tabel 20 di atas diperoleh rata-rata biaya per trip untuk alat tangkap purse seine adalah sebesar 9.000.000 rupiah, sehingga setelah dikonversi
menjadi biaya riil dapat dilihat pada tabel 20 maka diperoleh bahwa biaya rata- rata rill alat tangkap purse seine adalah sebesar 0,57 juta ton atau sekitar 570.651
rupiah. Tabel 21. Biaya rill input sumberdaya ikan kurisi Nemipterus spp
Tahun Produksi ton
Total Produksi Cantrang ton
Proporsi IHK
Produksi Std
Juta ton
2008 5,3332
452,249 0,012
132,10 0,13
2009 5,0330
426,807 0,012
146,55 0,14
2010 3,8692
321,331 0,012
134,82 0,13
2011 4,1721
347,674 0,012
120,45 0,12
Rataan 4,602
387,015 0,012
133,48 0,13
Sumber : Data diolah dari TPI Blanakan, Subang Sedang untuk alat tangkap cantrang diperoleh berdasarkan wawancara
biaya rata-rata per tripnya adalah sebesar 10.000.000 rupiah yang terdiri dari biaya operasional melaut, dan setelah dikonversi menjadi biaya riil, maka
diperolah biaya riil rata-rata untuk alat tangkap cantrang adalah 0,13 juta ton per tahun atau sebesar 131.943 rupiah, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 21 di
atas.