itu, pendekatan pengelolaan dengan konsep ini belakangan banyak dikritik oleh berbagai pihak terutama dari para ahli ekonomi yang berpendapat bahwa tujuan
pengelolaan sumberdaya ikan pada dasarnya adalah untuk menghasilkan pendapatan dan bukan semata-mata untuk menghasilkan ikan. Kritik yang paling
mendasar adalah karena pendekatan MSY tidak mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya alam Fauzi 2010.
2.5.2 Model Optimasi Statik
Dengan memperhatikan
kelemahan-kelemahan yang
terdapat pada
pendekatan MSY, maka mulai dikembangkan pendekatan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya ikan. Konsep ini mulai diperkenalkan pada tahun 1957
oleh seorang ahli ekonomi Kanada yang bernama HS Gordon yang memanfaatkan kurva produksi lestari yang dikembangkan oleh Schaefer, sehingga dalam
perkembangannya pendekatan ini dikenal dengan teori Gordon-Schaefer. Menurut Gordon, pengelolaan sumberdaya perikanan haruslah memberikan manfaat
ekonomi rente ekonomi. Rente tersebut merupakan selisih dari penerimaan yang diperoleh dari ekstraksi sumberdaya ikan TR = ph dengan biaya yang
dikeluarkan TC = cE Fauzi 2010. Manfaat ekonomi tersebut dinotasikan dalam bentuk:
= ph – cE 2.17
Dimana p adalah harga output dan c adalah harga input Dengan mensubstitusikan persamaan 2.13 ke dalam persamaan 2.17
akan diperoleh penerimaan dari sisi input, secara matematis ditulis sebagai berikut:
= pߙܧ − ߚܧ
2
– cE 2.18
Pemikiran dengan memasukkan unsur ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya ikan, telah menghasilkan pendekatan baru yang dikenal dengan
Maximum Economic Yield atau disingkat MEY. Pendekatan ini menggunakan
beberapa asumsi Lawson RM 1984 in Fauzi 2010, yaitu: 1 Harga per satuan output adalah konstan
2 Biaya per satuan upaya dianggap konstan 3 Spesies sumberdaya ikan bersifat tunggal
4 Struktur pasar bersifat kompetitif 5 Hanya
faktor penangkapan
yang diperhitungkan
tidak memasukkan faktor pasca panen dan lain-lain
Pada gambar 7 dapat dilihat bahwa kurva penerimaan total Total Revenue TR
adalah sama dengan kurva produksi lestari, karena harga ikan diasumsikan konstan dan penerimaan total akan ditentukan langsung oleh hasil
tangkapan ikan. Kurva biaya total Total CostTC berbentuk garis lurus, yang mengindikasikan bahwa besarnya biaya meningkat secara proposional dengan
meningkatnya upaya effort Lawson RM 1984 in Fauzi 2010.
Gambar 7. Model Gordon Schaefer Fauzi 2010 Pada setiap tingkat upaya yang lebih tinggi dari E
2
, maka biaya total TC akan melebihi penerimaan TR, sehingga banyak pelaku perikanan yang keluar
dari perikanan. Sebaliknya pada tingkat upaya yang lebih rendah E
2
, maka penerimaan total TR akan melebihi biaya totalnya TC, sehingga dalam kondisi
akses terbuka, hal ini akan menyebabkan bertambahnya pelaku yang masuk dalam industri perikanan. Kondisi ini akan terus terjadi hingga manfaat ekonomi terkuras
sampai titik nol, atau dengan kata lain tidak ada lagi manfaat ekonomi yang bisa diperoleh. Gordon menyebut hal ini sebagai bioeconomic equilibrium of open
access fishery atau keseimbangan ekonomi dalam kondisi akses terbuka sehingg
tidak ada lagi insentif untuk masuk maupun keluar Fauzi 2005. E
3
E
1
E
2
Effort TR
TC
max
= 0
MSY MEY
B ia
ya ,
P ene
ri m
aa n
OA