Analisis Optimasi Statik Management Small Pelagic and Demersal Fisheries Model Based on Ecology-Economy in North Coastal Blanakan, Subang, West Java

dari nama Almarhum H. Fajar Sidik sebagai penghargaan selama menjabat sebagai ketua pengurus koperasi yang pertama. Selain pengelolaan TPI, aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh KUD Inti Mina Fajar Sidik yaitu, unit usaha pabrik es, penyediaan perumahan 150 unit tipe 36120 di atas area lahan 53.500 m 2 , unit usaha simpan pinjam, penyediaan bahan dan alat perikanan, pertokoan, dan pujasera, serta pengadaan BBM Solar melalui Solar Packed Dealer Nelayan SPDN. Selain aktifitas ekonomi, KUD ini juga melakukan aktifitas sosial. Sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan, KUD menyediakan tanah untuk Sekolah Dasar SD. Dalam hal kerohanian, KUD juga mengorganisasi dan membina aktifitas keagamaan, sementara dalam hal kebudayaan KUD memelihara dan meyelenggarakan tradisi budaya setempat yaitu acara tahunan syukuran lautruwatan laut.

4.4.2 PotonganRetribusi

Unit usaha TPI Blanakan mengupayakan stabilitas dan peningkatan harga ikan melalui penambahan bakul-bakul ikan konsumen, prasarana dan sarana serta pelayanan yang baik, melalui pihak-pihak yang berperan dalam pelelangan tersebut diantaranya juru tawar, juru karcis, kasir dan keamanan. Atas jasa tersebut KUD Inti Mina Fajar Sidik mendapatkan pemasukan dari potongan atau retribusi pelelangan ikan berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Barat No.5 Tahun 2005, dan Rapat Anggota Tahunan RAT KUD. Berdasarkan PERDA tersebut, total potongan atau retribusi biaya lelang adalah sebesar 8, yang terdiri dari 5 berasal dari raman kotor nelayan sebesar 2, dan dari bakulpembeli sebesar 3. Potongan atau retribusi berdasarkan Rapat Anggota Tahunan RAT KUD Inti Mina Fajar Sidik adalah sebesar 3 yang berasal dari raman kotor dan simpanan sukarela anggota, untuk perinciannya dapat dilihat pada Tabel 1.

4.4.3 Perkembangan Alat Tangkap di TPI Blanakan

Alat tangkap yang umumnya digunakan oleh para nelayan anggota dan pendatang di TPI Blanakan diantaranya, Purse seine, Cantrang, Jaring udang, Jaring bondet, Jaring tegur, Pancing, dan Jaring Sotong. Alat tangkap yang paling banyak adalah jaring udang atau trammel net. Perkembangan jumlah alat tangkap di PPI Blanakan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1. Persentase potongan pelelangan bagi nelayan dan bakul di TPI Blanakan No Jenis Potongan Persentase a. Potongan berdasarkan PERDA No.5 tahun 2005 1 Penerimaan pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten atau kota 1,60 2 Biaya pembinaan atau pengawasan oleh pemerintah daerah, dan pemerintah kabupaten atau kota 0,30 3 Biaya pembangunan daerah perikanan 0,30 4 Biaya operasional PUSKUD Mina Fajar Sidik 0,15 5 Biaya operasional TPI 1,65 6 Tabungan Nelayan 0,35 7 Asuransi Nelayan 0,15 8 Dana Paceklik 0,25 9 Dana sosial 0,10 10 Dana keamanan 0,10 11 Dana bantuan kas desa 0,05 Sub total 5 b. Potongan lelang berdasarkan RAT tahun 2008 12 Dana kesejahteraan penguruskaryawan 1,60 13 Dana bantuan pembangunan desa 0,20 14 Dana pembangunan wilayah kerja KUD 0,20 15 Tabungan nelayan 0,50 16 Dana lain-lain 0,50 Sub total 3 Total Potongan Lelang 8 Sumber: Buku Rapat Anggota Tahunan KUD Mina Fajar Sidik Tabel 2. Perkembangan alat tangkap di PPI Blanakan Jenis alat tangkap 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata Ptn Jaring Purse Seine 37 30 30 32 28 22 -7.70 Jaring Cantrang 48 39 39 42 39 31 -6.45 Jaring Udang 112 91 90 97 94 75 -5.90 Jaring Bondet 12 10 10 11 11 9 -4.14 Jaring Tegur 9 7 7 8 8 6 -5.49 Pancing 38 31 30 32 29 22 -8.08 Jaring Sontong 9 7 7 8 7 6 -5.79 Total 265 215 213 230 216 171 Ptn : Pertumbuhan Rata-rata tahun 2005-2010 Sumber: diolah dari buku RAT KUD Mina Fajar Sidik